13

114 32 9
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀












Bandara Incheon, Seoul City

"Mwoo!!"

"Iya Nyonya, di Tokyo sedang ada badai angin kencang sejak beberapa hari ini, penerbangan jurusan Tokyo dihentikan sementara waktu sampai keadaan disana sudah pulih semula" ucap seorang pegawai yang melayani pembelian tiket pesawat.

"Sudahlah, kita tunda kepulangan sampai keadaan membaik" ucap Kim Joo Hun ke arah istrinya, Lee Bo Young yang sudah kecewa berat tidak jadi terbang kembali ke Tokyo.

"Tentu saja kau gampang mengatakan hal itu karena kau bisa leluasa menemui mantan istri dan anakmu!!! Dengarkan aku suami ku, jika kau berani melanggar sumpah yang telah kau ucapkan dulu, aku tidak akan segan melakukan hal buruk pada mereka" ancam Lee Bo Young

"Terserah mu saja" ujar Kim Joo Hun bersikap cuek, dan mulai melangkahkan tungkai kakinya

"Kau mau kemana!!" Tanya Lee Bo Young sewot

"Ke toilet, mau buang air kecil. Sebentar" balas Kim Joo Hun.

Lee Bo Young kembali duduk di kursi ruang tunggu, ia mengambil hapenya dan mengetik pesan ke putrinya mengabarkan jika tidak jadi pulang ke Tokyo hari ini.

Setelah selesai mengetik pesan, matanya tertuju pada sosok di depannya, tungkai kaki yang langsing, berbalut high heels branded super mewah dan semakin naik ke atas, ia melihat jelas siapa sosok wanita dalam balutan fashion super mewah tersebut. Nyonya Han So Yeon.

Berdiri dengan angkuh di depan Lee Bo Young.

"Lee Bo Young, tidak sangka kita bisa ketemu disini. Ingin kembali ke Tokyo??" Tanya Nyonya Han basa basi sambil duduk di samping Lee Bo Young dengan elegan. Meletakkan tas kecil branded merk Gucci di sebelah.

"Cihh...." Lee Bo Young mendecih sinis, ia tak mau kalah jika urusan pamer harta. Sengaja menurunkan tasnya yang juga mewah dengan harga fantastis merk Prada.

"Memang harus kuakui, kau adalah wanita yang beruntung, selepas kematian suami pertamamu, kau menikah dengan seorang pria mapan. Tidak diragukan lagi, pesona seorang Lee Bo Young yang berpredikat sebagai pelakor profesional, bukan begitu??" Sindir Nyonya Han mendelik sinis ke arah Lee Bo Young

"Kau!!!" Lee Bo Young terkejut mendengar penuturan Nyonya Han, teman satu genk arisan sosialita nya di Tokyo, namun sejak isu putusnya asmara antara Kim Seokjin dengan Shin Hye, hubungan kedua wanita usia kepala tiga itu juga mulai renggang.

"Kenapa?? Terkejut?? Aku mengetahui semua kebusukan mu itu, aigooo Kau hanya tidak cukup pandai menyimpan rapat bangkai busuk sampai tercium oleh orang lain"

"..........." Lee Bo Young terdiam tak bisa membalas ucapan rivalnya

"Memang pilihan yang bagus, tidak menjadikan kau sebagai besanku. Tapi aku cukup kasian dengan nasib putrimu, apa mungkin dia bakal menjalani kehidupan seperti ibunya?? Merebut pria yang berstatus sebagai suami orang demi mengejar kekayaan semata"

Plakkkk....tangan kanan Lee Bo Young menampar dengan keras wajah Nyonya Han, sudah cukup ia diam.

"Jaga ucapanmu, Nyonya Han. Putriku tidak ada kaitannya dengan segala dosa yang kuperbuat. Setidaknya aku memberi kebebasan pada anakku untuk mencari kebahagiaannya sendiri, tidak seperti seorang ibu yang tega menjual anaknya demi melunasi hutang perusahaan."

Kali ini giliran Nyonya Han yang terdiam di tempat, raut wajahnya terlihat begitu kesal. Darimana Lee Bo Young mengetahui hal tersebut??

"Apa kau pikir genk arisan sosialita itu semuanya bersikap tulus padamu?? Mereka yang telah memberikan info ini padaku, tapi lihatlah meski sudah lama aku mengetahui kebenarannya, aku tetap diam dan tidak menyerang dirimu. Jadi terlihat jelas, siapa yang berhati busuk disini" ucap Lee Bo Young dengan sarkas

Yes, Captain (The End)Where stories live. Discover now