10

136 36 8
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀








Hotel Grand Lotte, Seoul City

Ruang lobby lantai satu

Kim Namjoon dan Park Shin Hye telah tiba di ruang lobby hotel, seseorang datang mencegah langkah Namjoon.

"Namjoon??"

"Paman, aku tidak sabar ingin bertemu dengannya, dimana beliau??" Tanya Kim Namjoon pada Park Sang Hyun.

Wajah Park Sang Hyun terlihat gelisah namun ia berusaha untuk tenang.

"Bisa kita bicara sebentar di sana??" Unjuk Sang Hyun pada sebuah sofa panjang di sisi kanan

"O-ohh, kalau begitu kita pisah disini, oppa. Aku mau langsung ke kamar hotel eommaku. Aku pergi dulu" ucap Shin Hye meminta ijin pada Namjoon dan tidak lupa mengebow ke arah yang lebih tua, Park Sang Hyun sebelum melangkah naik ke lift.

Kim Namjoon dan Sang Hyun duduk di sofa panjang, tapi Sang Hyun tidak berani menatap wajah Namjoon. Ia banyak menghela nafas berat

Sebelumnya

Saat di sekolah penerbangan

Park Sang Hyun datang ke sekolah untuk menemui Kim Namjoon di ruang salah satu guru pengajar

"Ada apa paman??" Tanya Kim Namjoon

"Namjoonie, kau tentu masih penasaran dengan si pengirim kotak kemarin bukan??" Ucap Sang Hyun mengawali

Kim Namjoon mengangguk cepat

"Paman sudah membicarakan hal ini padanya, dan dia bersedia untuk menemuimu."

"Jadi, paman mengenal si pengirim kotak itu?? Tapi kenapa bisa kotak itu diberikan oleh Shin Hye?? Paman berarti mengenal Shin Hye?? Aku bingung, apa maksud semua ini"

"Tenanglah, Namjoon. Paman akan menjelaskannya tapi bukan sekarang. Begini saja, besok paman memesan beberapa kotak kue ke sebuah alamat, tolong datang yaa. Karena dia ada disana, kelak kau juga tahu siapa dia sebenarnya"

"Tidak bisakah paman berkata jujur dari sekarang?? Katakan saja siapa dia sebenarnya?? Apa ada kemungkinan dia adalah ayahku?? Ayahku masih hidup, bukan paman?? Katakan saja!!" Desak Namjoon dengan sorot mata berkaca-kaca

"Datang besok yaa, dia yang ingin mengatakan semuanya langsung padamu. Paman hanya menyampaikan pesannya saja"

"Ada apa paman?? Kenapa paman seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat??" Tanya Namjoon curiga

"Paman minta maaf, mengenai hal kemarin...." Sang Hyun tidak sanggup mengatakan

"Apa maksud, paman sekarang??!! Paman ingin mempermainkan diriku, hahh!!!" Amarah menguasai hati Namjoon

"Bukan begitu, hanya saja....ada sedikit masalah dan dia tidak bisa menemuimu disini"

Kim Namjoon menarik kerah baju Sang Hyun, sorot mata yang dipenuhi kekesalan namun juga air mata yang tertahan.

"Apa maksud paman sebenarnya?!!"

"Namjoon, lepaskan. Paman tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya terjadi, karena....." Sang Hyun kehabisan kata kata mengingat janjinya tadi pada Kim Joo Hun. Sang Hyun berada di dalam dilema.

Kim Namjoon melepas tangannya dari kerah baju Sang Hyun, matanya beralih menatap ke arah kotak kue yang dia letak di meja.

"Aku datang kesini dengan harapan ingin tahu siapa yang mengirim topi pilot milik appa, aku sangat berharap jika dia adalah appa, aku sampai berpikir tidak realistis memaksa jika appa mungkin masih hidup. Tapi ternyata, paman hanya ingin mempermainkan harapan seorang anak yatim." Air mata Namjoon menetes perlahan namun tidak ada suara isakan tangis.

Yes, Captain (The End)Where stories live. Discover now