1.4 - Bercinta di Perpustakaan

243K 4.5K 88
                                    

Just for fun ⚠️

Budayakan vote + komen 💜

1117 KATA!!!

***

~ Biar orang-orang tahu kalau lo punya gue.

***

Setelah mata kuliah di mulai dan pembelajaran berlangsung selama tiga jam lamanya, kini saatnya Glacia menuntaskan penat. Jujur saja tubuh dan area kewanitaan nya masih terasa sakit, di saat pembelajaran pun keringat dingin tak hentinya bercucuran dari dahi gadis itu.

Tak ingin memusingkan hal tersebut, Glacia lantas menoleh ke belakang. Di sana terdapat Aurora yang sedang terdiam dengan pandangan kosong, sementara Harmony sudah keluar terlebih dulu.

Seketika kaki mungilnya berniat untuk menghampiri Aurora, menanyakan bagaimana keadaan gadis bermata abu itu selama satu minggu ini. Namun sayang hal itu tidak bisa ia lakukan karena Sakha sudah mencekal pergelangan tangannya.

"Ikut gue ke perpus." ujarnya.

Glacia menoleh, "Aku mau lihat kondisi Aura, kak."

"Berani bantah?" tanya Sakha dengan alisnya yang terangkat.

Dan mau tak mau, Glacia harus mengikuti langkah lebar pemuda itu. Berkali-kali Glacia menggigit bibir bawahnya karena rasa sakit di pangkal paha yang tiba-tiba menderanya.

"Kak, pelan-pelan jalannya. Punya Cia masih sakit." ucap gadis itu pelan.

Langkah Sakha terhenti, ia menatap Glacia sekilas lalu kembali melanjutkan lagi langkahnya. Namun kali ini sesuai permintaan Glacia. Tanpa sadar rona merah mulai menghiasi wajah cantik itu hanya karena perlakuan sederhana Sakha.

Sesampainya di perpus, kini Sakha dan Glacia menjadi pusat perhatian. Dengan tatapan tajamnya Sakha menoleh dan menatap mereka semua, seketika mereka lantas menunduk dan kembali melanjutkan aktivitas masing-masing.

Pilihan Sakha jatuh pada sofa berukuran sedang di pojok ruang perpustakaan yang masing-masing sisi tertutupi oleh rak-rak buku serta dinding, ia lantas menarik Glacia ke sana. Mendudukkan gadis cantik itu di pangkuannya.

"Kak!" ucapnya terkejut saat tubuh keduanya terlihat sangat intim.

Sakha mengelus pipi chubby Glacia, "Sex with me?"

Glacia terbelalak, "Enggak, jangan di sini."

Sakha terkekeh, "Gak ada penolakan."

Glacia memberontak, mencoba melepaskan cekalan Sakha pada pinggangnya. "Kak, nanti ketahuan."

"Gue gak peduli, biar orang-orang tahu kalau lo punya gue."

Glacia menggeleng. Menepuk pelan pundak pemuda itu, berusaha untuk menyadarkan Sakha. "Kak please."

"Angkat rok lo,"

"Kak..."

Gigi Sakha bergeletuk, menandakan bahwa ia tidak bisa lagi untuk sabar. "Nurut sama gue, Cia!"

***

Sakha jahat banget ya? :"

Gapapa deh, yang penting ganteng hihi

***

Langsung cuzzz aja yuk sayang-sayang ku buat beli cerita ku di e-book ☺💜

Langsung cuzzz aja yuk sayang-sayang ku buat beli cerita ku di e-book ☺💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEMENTED SAKHA! [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang