16. TERINGAT KEMBALI

Start from the beginning
                                    

Lebih parah dari yang dilakukan Canva, Marvel meletakkan satu telapak kakinya di atas kepala cowok itu.

"Ini hadiah buat lo," ujar Marvel dengan tenang, tapi terdengar begitu dalam.

Dengan sepenuh tenaga, Marvel menekan kuat kakinya untuk menginjak kepala Juan. Kelakuannya itu membuat Marvin membulatkan matanya kaget.

"VEL! BISA MATI ANAK ORANG!" teriak Marvin pada kembarannya.

"Emang itu tujuannya." Marvel tersenyum miring. "Luna perlu mandi kembang tujuh rupa setelah ini."

Farzan yang mendengar itu pun lantas bertepuk tangan. "Marvel bucin akut!"

"Lepasin mereka. Nggak ada gunanya lagi ngeladenin mereka semua," perintah Areksa pada Samuel, Canva, dan Marvel.

"Lo nyentuh Azura lagi, itu artinya lo nyari mati," ujar Samuel penuh penekanan. Ia akhirnya mengakhiri pukulannya kepada Boy. Lawannya itu sudah lemas dengan wajah babak belur. Samuel benar-benar tidak memberikan celah sedikit pun kepada Boy untuk membalas pukulannya.

Marvel dan Canva pun sama. Mereka semua pun akhirnya memilih untuk meninggalkan Raskal dan teman-temannya dan masuk ke dalam markas untuk melihat kondisi cewek-cewek yang berada di dalam.

Samuel mendesah kecewa kala melihat Azura yang memejamkan matanya. Wajah gadis itu sudah dibersihkan. Tulang hidungnya pun dikompres oleh Ilona menggunakan kain yang sudah dibasahi air dingin.

"Sorry. Nggak seharusnya kita ninggalin kalian," ujar Samuel menyesal.

Ilona menggeleng tidak setuju. "Ini semua gara-gara gue sama Luna. Coba aja kalau kita nggak ngerjain mereka dengan cara ngempesin ban motor mereka," ujarnya dengan kepala tertunduk dalam.

"Lain kali jangan diulangi lagi." Areksa menepuk pelan puncak kepala Ilona.

"Maafin gue, ya, El? Zura jadi gini gara-gara gue gagal jagain dia," ujar Ilona lagi pada Samuel.

"Nggak apa-apa. Berhenti nyalahin diri lo sendiri." Samuel mengukir senyuman tipis meskipun terlihat jelas di matanya kalau cowok itu tengah mengkhawatirkan Azura sekarang ini.

"Muka lo, Na," ujar Areksa seraya menunjuk wajah Ilona yang memar di beberapa bagian.

"Nanti aja di rumah," balas Ilona tidak terlalu mempedulikan.

"Emang kalian dari mana?" tanya Bella penasaran.

"Ketemuan sama bokapnya Samuel dan purna Diamond lainnya. Bahas beberapa hal," jawab Marvin menjelaskan kepada kekasihnya.

Bella mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

Terdengar lenguhan pelan dari bibir Azura. Kedua mata gadis itu perlahan mulai membuka. Tangannya refleks memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Zel?" panggil Samuel. "Lo bisa denger gue, kan?"

Azura yang masih setengah sadar itu berdecak sebal. "Emangnya aku budeg."

Samuel tersenyum masam mendengar itu. Bahkan di saat seperti ini, gadis itu masih saja menyebalkan.

"Baby El ... tadi itu keren banget. Aku berhasil nendang selangkangannya cowok jelek. Pasti telurnya pecah," ujar Azura ngelantur.

Hal itu sontak membuat seisi ruangan tertawa sekaligus ikut merasa linu mendengar penuturan Azura yang sangat frontal.

****

"Baby El, ambilin susu di atas meja belajar itu."

"Tiupin dulu, ini masih panas. Nanti baru masukin ke dalam botol dot."

SAMUELWhere stories live. Discover now