1.1 - Berbahaya

326K 5.5K 165
                                    

Just for fun ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Just for fun ⚠️

***

~ Dia berbahaya. Jangan pernah dekat, apa lagi terlibat.

***

- Universitas Ralph -


     Hari ini hujan rintik-rintik turun menghiasi kota Jakarta, tentunya dengan seorang gadis bertubuh mungil yang sedang berteduh di halte bus. Rambut kecokelatan yang terurai dan memakai dress terusan dengan paduan sepatu casual berwarna putih membuatnya terlihat menawan.

Bibir gadis itu mengerucut sebal sambil memandangi rintik hujan yang kini bertambah deras. "Ish padahal barang Cia ada yang ketinggalan, kenapa hujan?"

Glacia Erendalle, Cia adalah panggilan akrabnya. Orang-orang selalu menyukai senyum manis dan tawa gadis itu. Seolah Glacia memang seperti malaikat kecil yang di turunkan ke bumi.

Perlu di ketahui, Glacia termasuk golongan mahasiswa yang cerdas di Universitas ini. Kini ia sudah memasuki semester 3 dengan jurusan Sastra Jerman.

"Cia, lo disini?"

Glacia menoleh, "Iya, Harmony. Ada barang Cia yang ketinggalan."

Harmony Callz adalah sahabat Glacia, mereka sudah saling mengenal sejak kecil. "Nih gue bawa payung, lo pakai aja."

"Terus Harmony gimana?"

Gadis berambut hitam itu tersenyum, "Gue gampang, yang penting ambil aja barang lo dulu. Nih."

Glacia tersenyum cerah saat ia menerima payung yang di berikan Harmony, "Nanti Cia balikin ya, makasih Harmony!"

Harmony terkekeh, "Iya sama-sama, yaudah sana."

Setelah itu Glacia melesat pergi dengan payung berwarna hitam yang di berikan Harmony. Tanpa Glacia sadari, dari belakang Harmony menatapnya dengan sendu.

"Semoga senyum lo tetap kayak gitu ya, Cia." ucapnya lirih.

Sementara di sisi lain, Glacia sudah sampai di ruang kelas yang kini sudah sepi. Dengan cepat ia memasukinya, mencari benda itu dengan tidak sabar. Namun seketika indera pendengarannya mendengar suara langkah kaki, Glacia memilih untuk mengabaikannya dan fokus untuk mencari buku berharganya tersebut.

"Lo cari ini?" tanya seseorang.

Glacia tersentak, ia seperti mengenal suara itu. Lantas gadis itu menoleh. "Iya, itu punya Glacia."

Pemuda itu berjalan kian dekat, mengikis jarak antara dirinya dan Glacia yang kini terlihat tak nyaman. "Lo sengaja?"

Glacia mendongak, "Maksud kakak?"

"Barang lo, buku ini." balasnya sambil mengangkat sebuah buku kecil yang berada di tangan pemuda tersebut.

"Ada nama gue disini. 'Sakha Gibson Raphael, I like him, but he doesn't act'. Try to tell me, dimana gue gak bertindak?"

DEMENTED SAKHA! [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang