Bab 2: Teman

539 214 116
                                    

"Lelah karena hidup semu"
...

Suara bel pulang sekola terdengar nyaring mengisi SMA Yuridicia. Semua murid segera berhamburan untuk segera pulang tapi tidak dengan Velyn. Meskipun seisi kelasnya sudah keluar ia tetap duduk menatap buku.

"Vel lo nggak pulang?" Hyunjin melirik kesamping.

"Iya nanti, lo duluan aja Jin!" mata Velyn melihat sekilas kearah Hyunjin dan ia kembali berkutat dengan setumpuk buku didepannya.

"Ya udah gue temenin!" sahut Hyunjin dengan senyum manis.

"Ya elah nggak perlu, sono lo pulang aja bentar lagi ini juga beres kok!" ujar Velyn memastikan.

"VELLL!!!!" teriak cewe memasuki kelas Velyn dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Astagaaaa apaan sih Na jangan teriak-teriak!!" geram Velyn dengan mendelik tajam.

"Bodo gue ngambek sama lo, tadi lo itu gue tungguin dikantin tapi lo nggak dateng-dateng, gue chat nggak lo bales, gue telfon kaga lo angkat, abis itu gue tungguin lo dikelas, kan biasanya pulang sekolah lo ke kelas gue, dan lo nggak kesana!!!!" Cerocos Meina lalu mengerucutkan bibirnya.

"Yeee maap gue sibuk urusin ini nih!" Velyn melempar salah satu buku kearah Meina.

"Apaan nih?" Meina membuka buku itu ternyata disana banyak rentetan tugas OSIS.

"Kenapa tadi lo nggak langsung ke sini sih Na?" Velyn melihat sekilas.

"Mager gue buat naik tangga!" ujar Meina, lalu ia melirik kearah Hyunjin.

"Lo anak baru? Kenalin gue Meina anak kelas 11 IPA 1" Meina melebarkan senyumnya.

"Gue Hyunjin!" Hyunjin menjabat tangan Meina.

"Eh bentar-bentar nama lo tuh mirip banget sama model luar negri itu!!!" sambar Meina dengan membelalakkan matanya.

"Nama panjang lo siapa????" sahut Meina dengan cepat.

"Hwang Hyunjin Arvano!" ujar Hyunjin.

"Kan-kan bener apa gue bilang nama lo mirip banget!!!!" teriak Meina histeris.

"Heh bangke lo bisa diem kaga, gue puyeng ini mikir acara buat lusa!!" Velyn menoyor kepala Meina dengan pelan.

"Salah sendiri siapa suruh jadi ketua OSIS!!" sewot Meina dengan menyibakkan rambutnya.

"Lama-lama gue giles juga nih anak!!" geram Velyn dengan mengepalkan kedua tangannya didepan Meina.

"Giles bukannya merek kopi ya Vel?" sambar Hyunjin dengan memikirkan sesuatu.

"Itu Gilus bejoooo, Gilus mix bukan giles!!" Velyn merasa gemas dengan ulah Hyunjin.

"Ini kenapa jadi bahas kopi anjir!!!" sahut Meina dengan sok sedih. Hyunjin hanya cengengesan.

"Kala ku pandang kerlip bintang nan jauh di sana. Sayup kudengar melodi cinta yang menggema!!" lanjut Meina dengan bernyanyi.

"Lo ngapa jadi nyanyi, diem!! kuping gue karatan dengerin suara lo!!" Velyn menangkup telinganya.

"Bangsat lo!!" sewot Meina dengan lirikan tajam.

"Dahlah gue mau pulang, dah ditungguin sama bebeb gue!!" ujar Meina lalu berjalan santai keluar ia terhenti dan menengok kearah Velyn.

"Vel, Jin gue duluan!!" teriak Meina dengan lantang.

"Kaga tungguin gue lo!!!" sambar Velyn.

"Kan lo nggak mau dibantuin, jadi ya udah gue pulang dulu!" jawab Meina dengan senyum lebar.

"Alesan aja lo jubedah, bilang aja lo mau jalan sama Denal!!" sindir Velyn.

"Ya elah tau aje lo, mangkanya sono cari pacar biar nggak miris idup lo!!" ejek Meina dengan menjulurkan lidahnya.

"Minta dicekek nih anak!!!" Velyn mendekat dengan tatapan tajam, Meina segera berlari kocar-kacir meninggalkan kelas Velyn.

"Keknya kalian deket banget" ucap Hyunjin dengan melirik kearah Velyn.

"Iya dia temen gue sejak SMP!" ujar Velyn dengan tawa kecil. Hyunjin pun mengangguk-angguk paham.

"Keknya gue bakal lanjutin ini dirumah deh!" gumam Velyn sembari melihat tumpukkan buku dimejanya.

"Ya udah gue bantuin bawa" senyum terlukis di wajah Hyunjin.

Mereka berdua berjalan santai dengan tumpukan buku ditangan masing-masing. Mereka menaruh semua buku-buku itu dimobil Velyn.

"Hufttt, makasih ya Jin!" Velyn menghela nafas panjang dan tersenyum manis.

"Iya sama-sama, ya udah gue duluan ya Vel!" Hyunjin berjalan mengambil sepedanya.

"Hati-hati!!" teriak Velyn dengan melambai, Hyunjin hanya mengangguk dan tersenyum.

Mobil Velyn melaju meninggalkan SMA Yuridicia. Disisi lain Hyunjin mengayuh sepedanya dengan santai, ia berhenti diterotoar dan merogoh sesuatu disakunya. Tangannya mengetik sesuatu diponsel dan menempelkan ditelinga.

"Haloo cepet jemput gue!!" sambar Hyunjin dengan memutar bola matanya malas.

Tak lama kemudian mobil hitam berhenti tepat didepannya, Hyunjin segera memasuki mobil tersebut dan melepas kacamata ya ia pakai tadi disekolah. Sopir Hyunjin segera memasukkan sepedanya ke bagasi mobil.

"Ngapain juga sih lo dandan kek gitu!!" sambar seorang cowo disamping Hyunjin. Dia adalah Aldynata Farel Arvano, kakak Hyunjin.

"Dari sini gue tau mana yang temen asli sama temen busuk!" ujar Hyunjin dengan senyum kecut.

"Emang lo dapet berapa temen tadi?" Aldy menautkan kedua alisnya.

"Gak penting!!" Hyunjin meneguk sebotol air.

"Dasar!!" Kedua bola mata Aldy berputar malas.

"Besok lo jadi?" Hyunjin melihat sekilas kearah Aldy.

"Hmm!" gumam Aldy. Setelah itu tak ada percakapan diantara keduanya, mereka memikirkan masalahnya masing-masing.

Mobil mereka memasuki pekarangan rumah mewah bercat putih, Hyunjin menuruni mobil dan memasuki rumah dengan langkah kaki gontai.

"Sayang kamu udah pulang? Jangan lupa nanti sore ada pemotretan!!" mama Hyunjin menyambutnya dengan hangat.

"Hmm!" gumam Hyunjin lalu melewati mamanya.

Tangan Hyunjin memutar kenop pintu kamarnya, ia segera menghempaskan tubuhnya di atas kasur king size miliknya.

"Capek juga pura-pura baik!" Hyunjin menghela nafas panjang.

"Besok gue bakal tunjukkin jati diri gue yang sebenarnya!" Ujar Hyunjin dengan tatapan mata tajam dan smirk tercetak jelas di bibirnya.

Tak terasa mata Hyunjin terpejam dan ia sudah jatuh ke bawah alam sadarnya dengan baju seragam masih menempel manis ditubuhnya.

~~~

Jangan lupa tinggalin jejak...

Young Mariage [Terbit✓]Where stories live. Discover now