|❈| 07. The Girl Got a Fun Thing |❈|

126 51 65
                                    

❈Part 07❈

HAPPY READING READERS♡ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kebiasaan Rania selama di rumah Paman Loz menjadi cukup berubah drastis dari sebelumnya. Rania kini menjadi orang yang mulai mandiri sejak ditinggal kedua orangtuanya. Bahkan Rania merasa ia seperti gadis yang cukup dewasa. Kini ia bersama pamannya berada di halaman belakang.

~❦~

(Sabtu, jam 11 siang)

"Paman, hari ini terasa terik ya," ucap Rania sambil duduk di kursi yang menghadap halaman belakang.

"Iya, kau mau bermain di halaman?" tanya Loz sambil menutup koran yang kertasnya terlihat sudah lama itu.

"Tidak Paman, Rania sedang malas keluar, Rania ingin bersantai disini saja," ucap Rania sambil mengulet.

"Dasar kau ini."

"Paman, apa Rania boleh tanya sesuatu?" tanya Rania tiba - tiba.

"Ada apa Rania?" ucap Loz.

"Bisakah Paman menceritakan sedikit tentang Ibu? Maksud Rania, Rania ingin tau Ibu Rania dulu sewaktu kecil seperti apa hehe."

Awalnya Loz terkejut mendengar pertanyaan dari Rania. Namun Loz kini mengerti kenapa Rania bertanya seperti itu.

"Baiklah paman akan bercerita sedikit, dengarkan baik - baik."

"Ya, tentu saja," ucap Rania dengan antusias.

"Dahulu ibumu sewaktu kecil adalah putri yang sangat usil dan keras kepala sepertimu Rania. Namun sejak ia berumur 12 tahun, ia mulai mengubah sikapnya itu dan mulai mempelajari peraturan - peraturan kerajaan yang begitu ketat dan bahkan tak mudah. Yah meski kadang masih terlihat keras kepalanya." ucap Loz.

"Tetapi satu hal yang membuat paman kagum dengan ibumu adalah dia orang yang pekerja keras. Saat kerajaan kami hancur, ibu yang mengajak paman pergi ke daerah pinggir kota dan membangun toko kecil untuk berjualan. Ia bekerja sangat keras hingga menghasilkan uang yang cukup untuk kebutuhannya. Luar biasa bukan ibumu itu?" lanjut Loz.

"Rania tak menyangka Ibu sehebat itu!" ucap Rania dengan takjub.

"Ya begitulah ibumu, oya hari ini paman akan mengajakmu pergi ke kota hanya berjalan - jalan saja, lagipula ini juga untuk mengganti kejadian itu."

Ketika mendengar ajakan Loz, wajah Rania mendadak lesu. Loz menoleh, berdiam sesaat, dan baru menyadari sesuatu ketika melihat raut wajah Rania lagi.

"Kemarilah Rania, paman berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu!" ucap Loz dengan yakin sambil menunjukkan jari kelingkingnya tanda berjanji.

Rania yang tadinya lesu, sekarang mengangkat wajah dan mengangguk. Ia mengaitkan jari kelingkingnya pada jari sang Paman.

"Baiklah, Paman harus berjanji!"

Akhirnya mereka bersiap - siap, lalu pergi menuju ke mobil dan pergi beranjak ke Kota Nerst. Di perjalanan Loz bersama Rania bernyanyi mengikuti alunan lagu di mobil, mereka tertawa bersama sehingga suasana di mobil menjadi damai dan tentram.

45 menit cukup sudah waktu yang dihabiskan untuk berkeliling ke Kota Nerst. Setelah mereka selesai berkeliling, mereka pulang ke rumah lalu mereka beristirahat.

Jika ditanya bagaimana perasaan Rania dan Loz, senang? Bahagia? Jawabannya lebih dari itu. Mereka sangat senang, bahagia, yang bercampur aduk menjadi satu seperti mencampurkan gula dengan teh.

Hari itu menjadi hari yang penuh bahagia bagi Rania. Rania rasa hari kepedihan yang sudah berlalu itu telah digantikan menjadi hari yang benar - benar penuh menyenangkan meski hanya berkeliling ke Kota Nerst. Namun, apakah hari bahagianya itu bisa bertahan terus?
***

(Part 07 done!) Don't forget to vote and follow, guys!

~❈~

Cadarania's Secret Power [HIATUS]Where stories live. Discover now