Es Krim

7 1 0
                                    

"mau langsung pulang?" Tanya seorang pemuda dengan pandangan masih fokus pada jalanan siang hari yang ramai.

"Pengen makan Es Krim, pengen jalan-jalan, eh ke Bandung yuk" jawab gadis yang duduk di samping kursi pengemudi dengan riang.

"Memang Zeze besok nggak ke sekolah?"

"Sekolah, tapi exskul doang"
jawab Zelene.

"Oke, oh ya gimana sekolah baru mu?" Tanya Daniel lagi.

"Cukup menyenangkan, dan ku pikir akan banyak masalah. " Jawab Zelene jujur.

"Masalah akan selalu datang, tidak peduli kita dimana, benar kan?"

"Anda benar sekali tuan Daniel" kata Zelene lalu tertawa.

Iya, Xavi memutuskan untuk tidur dan berganti dengan zelene yang sudah tidak marah.

Tidak ada hal menyenangkan yang bisa dilakukan xavi sekarang.

Setelah menempuh waktu yang cukup lama, akhirnya mereka Sampai di kota Bandung, kota yang memiliki banyak wisata alam indah dan menarik.

Mobil sport lamborgini terus melaju membelah jalan hingga berhenti di sebuah restoran, salah satu restoran yang unik dan terkenal di Bandung.

"Pinisi Resto" sebuah restoran yang berada di kapal pesiar pinisi, berada di sisi danau dan dikelilingi kebun teh. Benar-benar indah dan menyenangkan.

"Wah Oppa tahu arah kemari?" Tanya Zelene pada Daniel, mengingat pemuda itu tidak berasal dari sana.

"Tahu donk, tadi liat google maps sama tanya Haechan, kamu sih pake acara tidur segala" jawab Daniel sambil terkekeh.

"Ishh ya maaf aku kan capek, baru pulang sekolah." Sebal Zelen,

"Tapi kan tadi disekolah Xavi yang keluar, oke ayo turun " Ajak Daniel lalu turun dan mengambil paper bag di kursi penumpang.

"Nih, ganti baju dulu" kata Daniel setelah membuka pintu untuk Zelene, ia menyerahkan paper bag pink dan menggandeng Zelene untuk masuk.

"Niel Oppa kok bisa tiba-tiba ke Indo, bukannya lagi kuliah?" Tanya Zelene ditengah-tengah acara makan mereka.

"Apasih yang nggk bisa? Cuma ke Indo nemuin kamu adalah hal termudah buat dilakuin" canda Daniel.

"Zeze serius, pliss" kata Zelen malas.

"Hehe iya jadi Oppa lagi libur, jadi bisa ke sini" jawab Daniel yang hanya mendapat anggukan dan gumaman dari gadis didepannya.

"Ting" suara ponsel dari atas meja mengalihkan antensi mereka.

"Siapa? Daddy ya?" Tanya Zelene saat melihat Daniel membaca pesan dengan wajah serius.

"Iya, ada masalah sama cabang di New York, jadi Daddy dan Mommy kesana, " jawab Daniel lalu memandang Zelene, berfikir sejenak apakah harus melanjutkan membaca pesan itu untuk Zelene.

"Bukannya udah ada Chen, ?" Tanya Zelene kesal,

"Tidak, Chen kan pergi ke Jerman" jawab Daniel pelan.

"Ohh" gumam Zelene.

"Setelah beli eskrim kita pulang ke Jakarta ya, nggak ada yang stay disana, kak Casey sama Kevin bantu Haechan disini." Kata Daniel,

"Oke aku tahu akan begini, tapi tak apa lah kan ada Niel Oppa" kata Zelene sambil tertawa, dengan nada sumbang didalamnya.

"Es krim disini yang terbaik" kata Zelene riang sambil memakan es krim miliknya.

"semua kedai es krim kamu bilang gitu" kata Daniel gemas.

"hehhe es krim adalah yang terbaik oppa"

"ya ya asal kau bahagia baby"










ZeChen (OnGoing)Where stories live. Discover now