Go

12 3 0
                                    

"Tap.... tap.....Tap....Tap... " suara langkah kaki cukup nyaring bergema diseluruh koridor kantor ALCHA GROUP ,

koridor sangat sepi tentu saja karena jam telah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Namun itu tak menghentikan langkah seorang pemuda yang mengarah ke satu ruang terluas di lantai dua puluh bangunan itu.

"kau sudah datang Chen" ucap seorang pria tua pada pemuda itu.

"iya Opa," kata Chen.

"pa, apa papa yakin ini akan baik-baik saja?" tanya daddy Dav pada lelaki tua yang tak lain adalah ayah kandungnya.

"semua akan baik-baik saja Dav, ini hanya sebuah gertakan" jawab Opa Al.

"Chen, Daddy dengar kalian telah berbagi tugas?" tanya Daddy serius.

"yes Dad, seperti yang aku tulis di pesan" jawab Chen.

"baik, semua sudah Daddy urus kalian hanya perlu pergi 3 hari, berangkat jam 3 hari ini" jelas Daddy Dav, yang mendapat anggukan dari Chen.

"jangan terlalu gegabah, Opa sudah menghubungi orang kepercayaan Opa disana. Tapi ingat kalian harus tetap waspada" tambah Opa Al.

"baik Opa, terimakasih" jawab Chen sopan.

"oh ya bagaimana Zelene?" tanya Opa.

" baik pa, alter nya sudah tidur" jawab Daddy Dav.

" jangan beritahu Zelene tentang kepergianmu, Daniel akan datang besok " kata Daddy lagi, kali ini kepada Chen.

"ahh Daniel-hyung akan datang," kata Chen pelan.

" hati-hati Chen, ingat pesan Opa" kata Opa Al sembari berdiri dan menepuk pelan bahu Chen.

"baik Opa, salam untuk Oma " kata Chen sebelum Opa Al keluar dari ruangan itu.

"pulanglah lebih dulu, Daddy juga harus pergi ke Bandung" kata Daddy Dav, Lalu keluar meninggalkan Chen diruangan serba black-gold itu.

" semangat Chen" gumam Chen pada dirinya sendiri sebelum berjalan pulang.













21.15 WIB
"Mom, Daddy sama Chen kemana sihh?" tanya Zelene manja pada mommy nya.

"Daddy ke kantor, Chen beli coklat terus mampir ke kantor" jawam Mom Chaca sambil menunduk karena kini posisi Zelene sedang berbaring dengan paha mommy nya sebagai bantal.

"lama banget ya, ada masalah apa sihh? perasaan aku nggak denger masalah yang fatal" tanya Zelene kepo.

"entah lahh, ayo tidurr Mom temani" jawab mom Chaca, lalu membangunkan Zelene dan memeluknya sembari berjalan ke kamar.















"ceklek" suara pintu terbuka menggema didalam ruangan seluas 6x6 m itu, membuyarkan lamunan seorang yang tengah duduk didalamnya.

"kapan ini dimulai kak?" tanya seorang gadis pada pria dewasa yang duduk dikursinya.

"belum saatnya Jen, bersabarlah" Jawab pria itu.

"aku sudah tidak sabar kak Deon" rajuk gadis itu.

"sabar Jenny sayang, omong-omong bagaimana dengan Intan?" kata pria bernama Deon itu dengan lembut.

"Intan, dia semakin jauh dari Vinchen. Dia diputuskan sepihak" jawab Jenny, sembari mendudukan diri dipangkuan Deon.

"tunggulah sebentar lagi, aku akan membalas dendam untuk orang tua kita" kata Deon sambil tersenyum misterius.














ZeChen (OnGoing)Where stories live. Discover now