3. Sandiwara Baik-Baik Saja

Mulai dari awal
                                    

Qia
Perut gue mendadak gak enak tadi.
Pengen cepet" balik.
Sorry ya, Di.
Thanks bgt udah nganterin pulang.

Setelah mengirim balasan tersebut, Qia langsung menyimpan nomor Adi yang tadi belum sempat dia simpan.

Adi
Perut lo kenapa? Sakit?
Mau gue anter ke RS nggak?

Qia
Nggak kok!
Perut gue kram karena mau haid aja.

Qia nggak nyangka, cuma karena satu kabar, dia sampai berbohong segala sama Adi. Ya walaupun dia nggak bohong-bohong amat, karena sejak dari kampus perutnya emang lagi banyak tingkah, tapi buat alasan datang bulan tadi, jelas itu cuma rekaan Qia belaka. Orang dia baru selesai haid minggu lalu kok.

Adi
Oh ywdh.
Gue kira kenapa.
ohiya, invite gue ke grup!

Tanpa membalas pesan Adi, setelah melepaskan stiletto sialannya di sembarang tempat, Qia melempar dirinya ke kasur. Dari skala satu sampai sepuluh, tingkat kelelahannya pada hari ini mungkin sudah masuk angka tiga belas. Ya gimana enggak, Qia kayak lagi dihantam dari segala arah. Dari mulai pekerjaan maharibet di kantornya tadi siang yang menuntutnya memakai sepatu hak tinggi. Harus desakk-desakan di KRL arah Depok di jam pulang kerja demi mengikuti acara kumpul-kumpul nggak jelas alih-alih ingin bertemu Geo doang. Perutnya yang mendadak mual. Geo yang masih belum putus dengan pacarnya. Dan terakhir, yang paling membuatnya ingin meledak sekarang, Ervan akan menikah.

Wow!

Rasanya Qia mau ke balai warga sekarang, meminjam microfon pengumuman, lalu berteriak, "BAPAK-IBU SEKALIAN! MAAF YA GANGGU, TAPI SAYA CUMA MAU NUMPANG NGOMONG KE MANTAN SAYA...... BRENGSEK LO!!!! NGAPAIN LO HARUS UMUMIN NIKAH HARI INI SI!!"

Tapi tentu saja Qia tidak akan melakukannya. Bisa-bisa dia diarak warga ke rumah sakit jiwa.

Qia meraih ponselnya, membuka instagram Ervan, lalu mengecek followingnya untuk mencari username Renetta. Qia penasaran, siapa sih sosok cewek yang digadang-gadang akan menjadi istri Ervan Hardian ini. Begitu akunnya ketemu dan dia melihat foto serta membaca informasi di bio instagram cewek itu, Qia melongo.

Renneta Baskoro Sudibyo. Putri tunggal dari Yudha Baskoro Sudibyo, seorang direktur utama bank swasta nomor dua terbesar di Asia Tenggara yang juga pernah menjabat sebagai gubernur Bank Indonesia. Namun tidak mengikuti jejak ayah atau keluarganya dengan menjadi seorang bankir, Renneta Baskoro memilih menjadi seorang CMO di Merona, perusahaan Cosmetic E-Commerce dengan traffic paling sibuk di Indonesia. Setelah diusut lebih dalam lagi, sebelum bekerja sebagai direktur marketing, Renneta ternyata lulusan Universitas Indonesia yang kemudian melanjutkan S2-nya di Coventry University London. Begitu lulus, Renneta Baskoro juga aktif menjadi relawan bencana alam yang sering mengadakan campaign peduli lingkungan di media sosial. Karena aktivitas kegiatan sosialnya itu pula Renetta Baskoro sempat menjadi salah satu kontestan Miss Indonesia perwakilan Jakarta tiga tahun lalu.

Cantik. Pintar. Kaya. Peduli. Mandiri. Lima kata itu adalah definisi seorang Renneta Baskoro. Membaca profilnya saja Qia langsung merinding.

Qia menelan ludah susah payah. Dari dulu Qia hampir tidak pernah insecure dengan cewek-cewek yang mengitari Ervan. Qia selalu bisa percaya diri secantik atau sekeren apa pun mereka. Tapi untuk kali ini, ketika dia mengenal Renneta Baskoro, rasa percaya diri Qia benaran seperti diterjunkan dari langit.

Say ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang