3. Sandiwara Baik-Baik Saja

10.8K 2.3K 546
                                    


Ervan punya alasan masuk akal ketika cowok itu memutuskannya enam tahun lalu. Namun karena pada saat itu Qia masih terlalu terluka untuk menerima keadaan, Qia sempat mengalami fase penyangkalan dan berakhir menjauhi Ervan.

Hingga tiga tahun setelahnya, seiring Qia mendewasa dan mulai mengerti tentang hidup yang tidak melulu harus sesuai keinginan, sekalipun harus menurunkan egonya, pada akhirnya Qia berhasil menerima alasan Ervan dengan dada lapang dan pikiran terbuka. Qia berhasil memaafkan seluruh kesalahan cowok itu, mengikhlaskannya pergi ke jalan yang berbeda, kemudian menerimanya lagi sebagai teman.

Ya, semata-mata karena Qia tidak tega Ervan mendadak ditinggal Ribby dan Ipank karena abang dan sahabatnya itu lebih memilih berada di sisinya daripada cowok itu, membuat Qia berinisiatif mengajak Ervan kembali ke dalam lingkungan pertemanan mereka sekalipun dengan risiko mereka harus mengatasi kecanggungan setiap kali bertemu.

Seperti sekarang contohnya.

Qia tidak tahu harus bersikap bagaimana ketika Ervan dikabarkan menikah. Dia bingung harus datang atau tidak ke acara kumpul-kumpul besok. Qia malas mendapatkan tatapan nelangsa dari teman-temannya yang lain. Walau teman-temannya tidak pernah menunjukkannya secara terang-terangan, karena mereka semua sudah memahami situasinya dengan Ervan, tetap saja Qia menyadarinya. Tapi kalau Qia tidak datang besok, nanti dia malah disangka belum move on beneran.

Alvi
Mantab sekaleeeee!
Kaga ada angin, kaga ada gledek tau-tau kaweeeen.
Siapa tuh ceweknya?

Pandu
Renneta Baskoro. Anak sultan!

Eka
Renneta yang anaknya Baskoro Sudibyo?
Yang direktur bank itu?
Brengsek si Ervan!
Makmur sepanjang masa dah hidup lu, Van!

Alvi
Gue penasaran Ervan bakal
ngasih mahar apaan.

Eka
Gampang itu mah. Si Ervan tinggal fasilitasi kita helikopter aja buat pretelin emas monas.

Pandu
Wkwkwkwkwkwk sialan.
Penghinaaan buat CEO lo!

Alvi
Woiya gue lupa sekarang Ervan sudah
jadi CEO Muda Tampan Kaya Raya~

Eka
Besok kumpul di mane nih?
Si Ervan kaga nongol lagi.
Sibuk amat romannya bapak satu ini

Pandu
Di rumah Ipank aja lagi.
Pank
PANK!
Bapaaak Elang, cek satu dua tiga ganti!

Ipank
Tumben grup rame.
Ya udah kumpul di rumah gue aja.
Btw, SI BAJINGAN BENERAN MAU NIKAHHH?!!!!

Ervan
Gue baru mau tunangan astaga!

Tanpa sadar, Qia mendengkus keras. Emang apa bedanya mau nikah sama tunangan? toh ujung-ujungnya pelaminan!

Tidak mau dianggap cemburu apalagi sakit hati, Qia lantas mengetikan sebaris pesan selamat untuk Ervan. Namun, belum sempat pesan itu terkirim, perhatiannya teralih pada notifikasi pesan dari nomor lain.

+6221333366xx
Kenapa mendadak minta balik?
Ada masalah?

Ini nomor Adi. Qia bisa langsung tahu dari gabungan nomornya yang gampang diingat. Pesan cowok itu membuat Qia tersadar bahwa dia belum sempat menjelaskan alasannya ingin pulang di tengah-tengah obrolan mereka di kedai pecel lele tadi.

Say ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang