01 Cecilia Pervita

37.3K 1K 15
                                    

Happy Reading, minta votenya sebelum membaca

*

*

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Stevani teman kerja Cecilia.

"Huh? tidak aku hanya kesal dengan pelanggan yang baru saja aku hantarkan minumannya" Cecilia meletakkan nampan yang dia pegang sejak tadi di atas meja bartender.

"Dan siapa memangnya orang itu? kenapa kau terlihat sangat kesal?" Stevani terlihat bingung sebab baru kali ini dia melihat wajah temannya sekesal itu.

"Kau tau Stev, orang itu Devan Alexander salah satu Billionaire sukses itu" ucap Cecilia dengan wajah kesalnya "dia bilang kalau aku jalang baru disini!" geramnya jika mengingat kembali ucapan pria itu barusan.

Stevani tertawa kencang "jangan bermain dengannya, kau tau kan seberapa berkuasanya dia di New York" sahut Stevani mengangkat bahunya.

Cecilia bergidik ngeri "Aku tau! huh semoga saja ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kami" balas Cecilia menggelengkan kepalanya.

"Apa dia memberikan 'mu tip besar?"

Cecilia mengangguk tersenyum sangat lebar "ya, untuk itu aku sangat berterima kasih padanya"

Stevani menggelengkan kepalanya "kau benar-benar aneh! semua wanita akan mencari perhatian pria itu kau tau??? selain kaya dia juga sangat tampan" serunya dengan semangat.

Cecilia menatap Stevani dengan kesal "untuk apa kaya dan tampan tapi mulutnya tidak beretika" sarkas Cecilia mendengus jengkel.

"Jaga ucapanmu itu, jangan sampai kau kena masalah dengan omonganmu sendiri" nasihat Stevani penuh peringatan.

"Hem, semoga saja aku tidak berurusan kembali dengan pria itu" gumam Cecilia penuh harap.

"Sudahlah lebih baik kita kembali bekerja, tak ada gunanya membicarakan orang yang tidak kita kenal" saran Cecilia yang diangguki oleh Stevani.

"Baiklah old maid, mari kita kembali fokus bekerja" ledek Stevani dengan kekehan renyah.

Cecilia mendelik tidak suka mendengar ejekan temannya "berhentilah meledekku, Stev" peringat Cecilia tajam.

"Apa?? memang benar kan, kau masih perawan di usiamu yang sudah dua puluh dua tahun" ejek Stevani dengan wajah menjengkelkan.

"Terserah lah!" geram Cecilia.

Stevani tergelak mendengar seruan keki dari bibir sahabatnya.

Mereka kembali disibukkan dengan pekerjaan mereka, banyak pelanggan yang harus mereka layani hingga shift kerja mereka selesai.

Johan tersenyum penuh arti mendengar perbincangan antara wanita cantik yang bernama Cecilia dan teman kerjanya "sangat menarik" gumam Johan beranjak pergi dari sana, sedari tadi dia menguping dibalik tembok tanpa sepengetahuan dua wanita itu.

Setelah mendatangi ruang Manager dan meminta data Cecilia, dia dengan cepat meminta salah satu anak buahnya untuk menggali lebih dalam tentang riwayat Cecilia.

******

Cecilia berjalan menyusuri blok untuk mencapai Apartemennya, dia tinggal disalah satu kawasan yang kumuh yang terletak tidak jauh dari tempatnya bekerja.

Wanita cantik itu mengeratkan coat lusuhnya menghalau dinginnya udara malam yang masuk melalui celah bajunya, dia baru kembali bekerja saat pukul dua dini hari.

Paid Brides ENDWhere stories live. Discover now