Prolog

85.7K 3.2K 70
                                    


Kaluna Maharani Atmaji Putri POV

"Kamu tidak boleh menikah jika Mbakmu belum menikah duluan," kata Papa sambil berdiri dan menunjuk ke arah Ruben.

"Pa, realistis dong Pa, Mbak Luna punya pacar saja enggak, masa Papa maksain Mbak Luna nikah lebih dulu daripada Ruben," Aku melihat Ruben tidak mau kalah berargumen dengan Papa malam ini di ruang keluarga.

"Terserah, kalo kamu mau menikahi Tiara dengan restu Papa dan keluarga kita, maka kamu harus bersabar sampai Mbak mu menikah duluan," terang Papa dan aku lihat Papa berdiri meninggalkan ruang keluarga kami yang cukup besar ini.

Aku melihat Ruben yang sama emosinya dengan papa ikutan berdiri dan meninggalkan rumah dengan mengendarai mobilnya keluar dari halaman rumah Papa dan Mama malam ini.

Aku yang sedari tadi duduk diam dan hanya menjadi penonton tiba tiba merasa bersalah walau aku tidak tau kesalahanku dimana, apa yang salah dengan seorang wanita lajang yang hidup tanpa pasangan berumur 33 tahun, mandiri dan sukses dalam kariernya seperti aku ini. Aku yang sedang hanyut dalam pikiranku ini, tiba tiba merasakan punggungku diusap dengan halus naik turun oleh Mama, dan ketika aku tolehkan wajahku, aku melihat wajah Mama yang sudah berlinang air mata. Oh Mama, kenapa melihatmu seperti ini membuat aku tidak tega, apakah aku ini beban untuk kalian semua?

Melihat apa yang terjadi malam ini, entah bagaimana pun caranya, Aku Kaluna Maharani Atmaji Putri bertekad akan menikah dalam waktu sesingkat singkatnya, tidak peduli siapa calon suamiku, asalkan dia mau menikahiku. Aku akan menerimanya, persetan dengan Bibit, bebet dan bobotnya asal keluargaku bahagia.

Ervin Aditya POV

Malam ini kutemukan diriku kembali dalam keadaan yang sesungguhnya membuat diriku jijik sendiri karena melakoni pekerjaan diluar apa yang aku inginkan dan aku cita-citakan selama ini. Pekerjaan yang penuh dengan kebejatan, dosa dan hanya dijadikan pelampiasan nafsu para wanita yang kesepian atau tidak puas dengan suaminya. Sudah hampir 3 tahun ini sejak ibuku menjadi pasien cuci darah seminggu 2 kali aku harus merelakan tubuhku di jamah oleh para wanita yang biasa ku sebut sugar mommy hanya untuk biaya rumah sakit, dan kehidupan kami sekeluarga karena penghasilanku sebagai seorang fotografer dan kadang kadang seorang model ini tidak mencukupi.

"Ini bayaran kamu, makasih ya, aku puas sekali sama kamu sayang. Kapan kapan kalo suami aku dinas luar kota lagi, aku hubungi kamu, okay," kata Ayu, wanita yang malam ini menyewaku sebagai pemuas napsunya sedang meletakkan uang 5 juta rupiah di atas bed hotel yang malam ini dia sewa, setelah itu kulihat dia pergi meninggalkan kamar ini.

Sejujurnya aku ingin berhenti dari pekerjaan yang aku tau beresiko ini, bukan cuma resiko dosa besar yang kutanggung, tapi bila sampai suami mereka tau, habislah aku. Belum lagi sejak namaku naik daun di kalangan sugar mommy, makin jauh aku dari harapan akan memiliki pasangan baik-baik, karena kata orang pasangan adalah cerminan diri kita.

***

Terimakasih sudah menyempatkan waktunya berkunjung ke cerita Yang saya buat, semoga kalian menikmati Alur ceritanya.

Ini cast "suami bayaran" versi saya. Kalian boleh membayangkan sesuai bayangan kalian masing masing ya 😊🙏

Kaluna Maharani Atmaji Putri

Kaluna Maharani Atmaji Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ervin Aditya

Ervin Aditya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suami Bayaran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang