Kaos kaki 💙🎩

116 52 23
                                    

"Aku itu bagaikan Bakteri, ada tapi tak terlihat."
.
.
.

Bagaikan gue dengan Jinho, dia gak tau kalau jodohnya hidup :)

Halu teros :)

"Nia kamu liat apaan?" Caca mengikuti arah pandangan gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nia kamu liat apaan?" Caca mengikuti arah pandangan gue

"lagi liatin Calon masa depan yang bikin gue bisa beranak, tapi tu orang dah pergi aja" gue clingak clinguk mengharap kalo Brian balik lagi

"Pftt...kamu lucu ya" Caca tertawa perlahan

Buset dah, anak orang ketawanya anggun banget ya, les privat di mana ni, berbeda kayak gue, kalo gue ketawa kek orang kesurupan

"Ye, baru tau lu gue lucu" gue menyenggol pelan bahu Caca,"eh btw jemputan Lo mana ni? belum datang-datang dari tadi" Gue di sini nemenin Caca yang lagi nunggu pak Hardi supir pribadi Caca, kalo gue mah naik angkot aja atau jalan kaki juga nyampe

"Iyanih, pak Hardi blom nyampe-nyampe dari tadi" Caca ngelirik jam tangannya, dan tak lama pak Hardi pun datang

"Maaf neng Caca, Saya telat nyemputnya, tadi ban mobil bocor jadi saya perbaiki dulu" ucap pak Hardi

"Iya pak gak papa, Saya juga gak sendirian kok" jelas Caca dengan sopan "Nia pulang yuk, biar di anter kasian kamu pulang sendiri" lanjut nya

Gue kasih tau ya, kalau ada orang-orang kepercayaan orang tuanya caca, dia bakalan ngomong Aku-kamu, atau Saya-kamu, buka Gue-lo karna kata itu kurang sopan dan di larang oleh orang tuannya,

Tapi karena ajaran dari gue, Caca yang awalnya Aku-kamu jadi berubah Lo-gue.

"Maap ya Ca, gue pulang sendiri aja gak papa kok, hari ini gue kerja jadi mampir ke sana dulu" tolak gue yang masih setia duduk di bawah pohon

"Gak enak akunya Nia, masa kamu dah nemenin Aku tapi kamunya pulang sendiri" ngeluh Caca

"Gak papa, tempat kerja gue kan dekat dari sini"

"Yaudah kalau gitu, hati-hati ya" Caca memeluk gue dengan erat

Tumben ni anak meluk-meluk gue, jangan bilang dia punya firasat gak baik tentang gue, bisa jadikan pas gue mo kerja ada truk ayam yang ngelindas gue, mit-amit la ya, gue masih mau cari duit, dosa gue juga masih banyak, dan gue juga belum nikah.

"Tumben-tumbenan lu meluk gue, ada apa ni? jangan bilang kalau gue dapat uang kaget" kekeh gue, sapa tau ntar
tiba-tiba di kasih duit 12 jeti, rezeki mah kita gak tau yekan

"Gak papa kepengen aja meluk kamu," ujarnya sambil melepaskan pelukan "yaudah kalau gitu Aku pulang duluan ya, kamu semangat kerjanya" Caca melambaikan tangan dan masuk ke dalam mobil

"Pulang dulu ya mbak Nia" ujar pak Hardi

"Iya pak, hati-hati ada jodoh orang di dalam" pak Hardi hanya terkekeh dan membunyikan klakson mobil

Enak ya punya orang tua yang peduli sama anaknya, lah gue aja gak kenal sama orang tua kandung gue, saudara satu-satunya yang gue punya pun ntah ke mana,

Gue hendak beranjak dari bawah pohon yang rindang ini, tapi gue urungkan niat tersebut karena mendengar sebuah suara yang tak tau asalnya,

grook.....

hwanjir mirip suara babi inimah, tapi masa iya ada babi di sini, gue clingak clinguk mencari keberadaan hewan tersebut, tapi hasilnya nihil

"Woi bangasat, Lo ngatain gua babi"

Suara sapa tu? perasaan di sini gak ada orang deh, gue mengalihkan pandangan ke atas, namun yang terjadi sebuah kaos kaki melayang mengenai wajah gue, gue mengambil kaos kaki tersebut dan membuangnya

"Oii, ngapain Lu buang, lu gak tau betapa mahalnya kaos kaki itu" ujar seorang laki-laki yang turun dari pohon

Buset, ngapain tu orang di atas pohon, mau bertapa menjadi monkey kah?

"Menyenyenye...lagian ya lu tu gak sopan banget ngelempar kaos kaki ke wajah orang" jelas gue, yakali gue diam di gituin

"Bacot lu" ujarnya dengan judes, lalu memakai masker yang berwana hitam, dan tak lupa bantal leher berwarna hitam juga, kemudian laki-laki itu mengambil kaos kaki yang gue buang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Anjir serba hitam, mo cosplay jadi Alan Walker ni keknya

"Lu ngapain di atas pohon ha?" tanya gue, bodoh banget ya gue mau bertanya sama orang kek dia

"Kepo, gua ngantuk makannya gua tidur" jelasnya

Ya gak di atas pohon juga banjul, lu kayak gak punya home jadinya, dahlah gue mau cepet-cepet pergi aja, takut gue kalo lama-lama di sini mana gak ada orang lagi

Gue pergi meninggalkan cowok itu, tetapi gue dengar nama gue di panggil, seketika gue noleh

"Kurnia...sirup untuk Indonesia" ujarnya dengan suara lantang, dan terkekeh

Buabi tu cowok, gue kesel dan cepat-cepat pergi ke tempat kerja, tapi dia tau dari mana nama gue?

Anjir, kan gue pakek name tag

TBC~

maap kalo typo bertebaran
.
.
.

maap kalo typo bertebaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

kasih komen dong, gimana part kali ini? : )


(16 September 2021)

Magic chat [SEDANG REVISI]Where stories live. Discover now