Happy reading gais...
***
“Vanka! Aku benar-benar enggak tahu apa-apa soal keberadaan Naura di supermarket tadi, serius, Van.” ucap Jae.
BRAK
Divanka membanting pintu mobil Jae ketika mereka berhasil tiba di rumah, ia memberikan tatapan sinis kearah Jae, sedangkan sang suami hanya memelas dan tak tahu harus berbuat apa untuk meredakan amarah Divanka.
“Bacot lo.” balas Divanka dan langsung masuk kedalam rumah meninggalkan Jae seorang diri yang terus memanggil namanya.
Jae menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, ia pun menyusul Divanka tanpa memperdulikan barang belanjaan yang masih berada didalam bagasi. Ketika ia berada di ruang tengah, ia mendapati Dowoon tengah asyik bermain game tanpa memperdulikan perang dunia yang terjadi kali ini.
“Vanka mana?” tanya Jae.
“Ya, mana gue tahu. Lo yang pergi sama dia, bukan gue.” jawab Dowoon.
“Iya, gue tahu. Maksud gue, dia tadi masuk, kemana dia? Ke kamarnya?” ulang Jae.
Otomatis Dowoon memberhentikan kegiatan bermain gamenya akibat drama marahan untuk season kesekian kalinya dari pasangan suami-istri ini. Rasanya Dowoon ikut terlibat sebagai pelakor di rumah tangga mereka, karena jika ada masalah pasti dia selalu terseret bagaikan arus sungai.
“Lo berdua enggak capek apa berantem mulu? Gue yang lihat aja capek anjir.” gerutu Dowoon.
“Ck, lo enggak bantu sama sekali.” gumam Jae dan kemudian meninggalkan Dowoon seorang diri yang tengah mengomel tanpa henti.
“Bangsat lo! Gue lagi bicara, lo main cabut aja. Besok-besok kalau lo nanya ke gue, enggak bakal gue jawab. Mau Divanka diculik kek, apa kek, bodo amat.” omel Dowoon.
Sedangkan Jae yang tak memperdulikan Dowoon tetap menaiki anak tangga yang akan membawanya ke lantai atas dimana kamar milik Divanka ada disana, dan juga kamar itu menjadi tempat tidur Jae selama berada di kediaman keluarga Yoon ini.
TOK TOK TOK
Suara ketukan di daun pintu kamar milik Divanka terdengar nyaring disegala penjuru lantai atas, suasana ketika di siang hari memang lumayan sunyi, apalagi disaat weekend seperti sekarang, kedua orangtua Divanka sibuk mengurus segala hal tentang perusahaan dan tak ada waktu untuk anak-anaknya menikmati hari libur.
“Vanka? Buka, aku mau bicara sama kamu,” ucap Jae sembari terus memutar knop pintu tersebut meskipun tak membuahkan hasil apa-apa, karena Divanka menguncinya dari arah dalam.
“Divanka?!” panggil Jae.
Untuk saat ini mungkin amarah Divanka sedang berada dipuncaknya, padahal dari kemarin wanita itu dapat menahannya. Tapi sekarang? Entahlah, Jae hanya bisa berdoa semoga Divanka tak menghancurkan barang-barang didalam kamarnya sendiri.
YOU ARE READING
Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]
FanfictionBagaimana jika pernikahan yang diimpikan selama ini malah berakhir kacau dan tak memiliki arah akan kemana rumah tangga tersebut? Pernikahan yang hanya didasari oleh perjodohan terkadang seperti itu, ada yang benar-benar menerima dan ada pula yang h...