Chapter 30

239 35 0
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Pukul setengah dua dini hari, Jae mematikan mesin mobilnya dan bergegas turun menuju pintu rumah sembari membawa kantong kresek berwarna putih yang isinya adalah martabak manis pesanan Divanka. Sangat terpaksa Jae bangun dari tidurnya dan menuruti keinginan Divanka serta sang bayi, untung saja Divanka tak meminta hal-hal aneh, contohnya rujak tengah malam atau mencari kari kambing.


“Aku pulang!” seru Jae, dan disambut riang oleh Divanka yang tengah duduk di ruang tengah sembari menonton kartun minions kesukaannya.


Divanka berdiri dari duduknya dan mengambil kantongan tersebut lalu ia bawa ke dapur untuk ia pindahkan ke piring, sedangkan Jae tepar di sofa, memejamkan kedua matanya menikmati dinginnya sensasi AC yang menerpa wajah tampannya itu.


“Kamu ke kamar aja tidur, besok kamu kerja.” Spontan Jae membuka kembali matanya dan mendapati Divanka duduk melantai menikmati martabak manisnya.


Fokus Jae berpindah menatap perut Divanka yang mulai membuncit, maklum, sudah masuk kehamilan ke-2 bulan. Namun. rasa mual Divanka masih terus berlanjut, terkadang Jae kasihan saat Divanka sedang asyik makan tiba-tiba berlarian ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.


“Enak enggak?” tanya Jae.

“Enak dong, mau?” tawar Divanka.

“Iya, yang kamu gigit aja,” ucap Jae.


Tangan kanan Divanka pun terulur untuk menyuapi Jae martabak bekas gigitannya dan diterima oleh Jae, jika saja ada orang lain yang melihat pemandangan ini pasti akan iri betapa romantisnya mereka, padahal Divanka sendiri salah satu orang yang anti romantic.


“Nanti kalau aku pulang dari Malaysia, kita shopping.” ujar Jae.


Pergerakan mengunyah Divanka otomatis terhenti dan mendongakkan wajahnya menatap Jae yang malah menatapnya intens, ia menelan secara perlahan martabaknya, membersihkan tangannya menggunakan tissue kering yang ada diatas meja.


“Shopping apa?” tanya Divanka.

“Baju baru buat kamu, aku perhatiin semua baju kamu kekecilan karena si dedek.” ucap Jae.


Divanka mengangguk paham dan kembali menikmati makanannya sampai tak tersisa, satu kotak martabak habis dia makan. Wajar, namanya juga Ibu hamil, yang makan bukan cuma dirinya tapi ada si bayi yang memakannya pula.


“Kamu jangan lama-lama di Malaysia, padahal baru aja kamu pergi, eh udah pergi lagi.” ucap Divanka.

“Emang kenapa?” tanya Jae.

“Kamu kek enggak tahu aja, kadang si adek ngamuk kalau kamu enggak ada didekatnya.” ujar Divanka.


Jae terkekeh pelan lalu mengusap kepala Divanka dengan lembut, ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas ucapan Divanka. Sebenarnya Jae pun tidak ingin membiarkan Divanka sendirian, hanya saja pekerjaan tak ada habisnya menuntut Jae turut hadir sebagai penanggungjawab.


Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang