18. Ke Kantor Elang

Start from the beginning
                                    

Seingatnya, dia tidak memesan makanan apapun pagi ini. Elang memutuskan keluar dan bertanya pada semua karyawannya.

"Perhatian," Elang bersuara. Seluruh karyawan di sana berhenti beraktivitas dan langsung terfokus pada Elang.

"Pagi ini siapa yang masuk ke ruangan saya? Di atas meja saya ada ini." Elang mengangkat strawberry cake tersebut.

"Itu dari saya, Pak." Rania berdiri sambil tersenyum malu.

"Maksud dan tujuan ngasih ini ke saya apa?" tanya Elang menatap bingung pada Rania.

Rania meremas ujung pakaiannya sambil menggigit bibir dalamnya agar kelihatan imut padahal karyawan lainnya yang menyaksikan di sana hampir muntah melihatnya.

"Saya emang sengaja membelikannya untuk teman ngopi Pak Elang," ucap Rania senyum malu-malu.

Elang meletakkan cake itu sembarang di meja karyawan di depannya. "Ambil buat yang mau, saya gak suka cake. Satu lagi, jangan pernah sekali-kali kalian masuk ke ruangan saya tanpa seizin saya!" tekankan Elang untuk semua karyawan di sana termasuk Rania.

"Baik, Pak," jawab mereka serentak.

Elang pun melangkah pergi dan masuk ke ruangannya. Seluruh karyawan langsung saling memberikan tatapan yang berbeda-beda terhadap Rania. Karena perempuan itu mereka jadi kena juga.

"Nah, kan, Pak Elang marah sama lo," bisik Farah.

Rania memutar bola matanya malas. "Lucu nggak sih Pak Elang tadi kayak lagi omelin ceweknya," ucap Rania seraya terkekeh pelan.

"Sakit ya lo? Jelas-jelas Pak Elang kelihatan marah besar," sahut Farah tanpa menengok ke arah Rania.

"Enak aja lo ngatain gue sakit! Lihat aja, gue pasti bisa naklukin hatinya Pak Elang," ucap Rania penuh percaya diri. Tampaknya dia memang ingin menambah profesinya menjadi perebut suami orang.

"Mau ke mana lagi lo?" Farah bertanya ketika melihat Rania berdiri.

"Ke ruangan Pak Elang," ucapnya kemudian melangkah pergi.

"Awas berakhir kena pecat lo." peringatan dari Farah itu diabaikan oleh Rania.

"Pak Elang gak akan tega sama gue," balas Rania dengan sombong.

***

Hazel memberengut kesal lantaran pagi ini ternyata tidak ada kelas, dia baru sadar setelah sampai di kampus dan mengecek grup.

"Aish, kalau tau begini aku pasti udah lanjut tidur," monolognya.

"Jangan pulang deh, bosen di rumah mulu mendingan aku ke kantor Kak Elang aja." Hazel memutuskan pergi ke kantor Elang dengan menaiki transportasi umum seperti bis.

Setibanya di halte dekat kantor Elang, Hazel segera turun. Ini kali pertama Hazel berkunjung dan dia sedikit gugup. Gedung tinggi yang di depannya bertuliskan Lakeswara Company, Hazel berjalan masuk ke kantor Elang dan menghampiri resepsionis kantor untuk menanyakan ruang kerja Elang di lantai berapa.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Resepsionis itu menyapa dengan senyuman.

"Mau tanyain ruangan Kak Elang di lantai berapa, ya?" tanya Hazel.

"Pak Elang maksudnya? Apa anda sudah membuat janji terlebih dahulu?" tanya si resepsionis.

Hazel menggeleng. Dia bahkan belum memberitahukan Elang bahwa dia akan datang.

Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now