35. Jauhin Gue

40.1K 3.3K 4.1K
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Jauhin Gue

Usia kehamilan Hazel kini sudah memasuki 3 bulan. Dan nafsu makan Hazel malah semakin meningkat, beruntung dia memiliki badan yang tidak gampang naik. Hazel juga terkadang suka merasakan pusing kepala, dan Elang lah yang dimintai untuk memijit kepalanya.

"Masih pusing banget ya? Mau ke dokter aja gak?" Elang menawarkan karena sudah 30 menit Hazel mengeluh sakit kepala.

"Gak perlu, Kak, aku bawa tidur aja lagian tadi udah minum obat," tolak Hazel.

"Gue jadi nggak tenang buat ninggalin lo di rumah. Apa gue gak usah masuk kerja aja ya hari ini," celetuk Elang.

"Udah sana pergi ke kantor, Kak. Aku cuma pusing biasa kok, faktor hamil juga ini jadi santai aja."

"Tetep aja, Hazel, lo sama-sama ngerasain sakit."

"Semalam Kakak udah gak masuk, masa sekarang gak masuk lagi. Nanti Kakak dipecat loh."

"Masih bisa bercanda juga lo," balas Elang.

"Hehehe."

"Hari ini gue bakal pulang lebih awal. Kalau kepalanya makin pusing langsung telpon gue," ucap Elang.

"Pasti, Kak."

"Yaudah gue pergi dulu," pamit Elang. Dia mencium kening Hazel dan juga bibir istrinya itu.

"Hati-hati, Kak." Elang mengangguk, dia berjalan keluar kamar tak lupa menutup pintu.

Hazel sendiri memilih untuk tidur meskipun bawaannya tidak ingin tidur. Tapi jika tidak dipaksa mungkin pusingnya tidak hilang.

***

Elang masuk ke ruangannya. Dia segera mengerjakan pekerjaannya supaya nanti bisa pulang lebih awal.

Beberapa jam berlalu, ini sudah waktunya untuk makan siang. Elang berhenti sejenak karena perutnya juga sudah keroncongan, dia akan makan siang di kantin kantor saja. Elang melangkah melewati para karyawan tanpa melirik mereka, sekalipun dia di sapa, dia hanya mengangguk tipis.

Elang menoleh ke belakang saat pundaknya ditepuk oleh seseorang.

"Sendiri ae, Lang. Lo mau ke kantin ya?" tanya Frank.

"Hm."

"Gak mau makan di luar nih, atau mau nitip di gue aja?" Frank menawarkan.

"Gak, lo aja sana."

"Gue makan di sini juga deh, si Edgar gue ajakin juga gak mau sama kayak lo," cicitnya.

"Lagian ngapain makan jauh-jauh kalau di sini enak juga," ujar Elang.

"Bener sih." Frank menarik kursi di depan Elang.

"Mana si Edgar, kenapa belum nongol?" tanya Elang.

"Ke toilet dia paling bentar lagi sampai. Nah itu bocah muncul," tunjuk Frank ke pintu masuk kantin.

Kak Elang: ELAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang