37

191 39 1
                                    

"Bangkai ih.... Bagi lagi napah....!" Pinta Lisa kesal karena Kai selalu saja menyembunyikan sekumpulan snack miliknya.

Kai menjulurkan lidahnya yang membuat Lisa merasa jengkel.

"Kalo mau ya ambil lah..." Ucap Kai seraya terus memakan Snack tersebut.

"Bangkai....!" Muka Lisa merah. Ia sudah tak tahan selalu dipermainkan.

Dengan rasa marah yang menyelimutinya, Lisa berjalan dengan langkah yang keras sehingga menggema. Hal itu berhasil membuat Kai menjadi batu ditempat.

Bruk

Bruk

Bruk!

Lisa pun sampai tepat dihadapan Kai. Tanpa bicara apapun Kai langsung menyodorkan bungkus cikinya.

Dan...

Kosong?!

Dengan rasa marah yang meningkat, Lisa meremas-remas bungkus ciki tersebut yang ternyata isinya sudah habis dimakan oleh Kai. Sedangkan Kai, ia hanya cengengesan.

Nafas Lisa naik turun.

"Eh e, tenang dulu Lisa.. Nanti a-abang beliin lagi snacknya." Ujar Kai.

Tapi Lisa masih tetap pada keyakinan nya.

"Maap tadi Abang hilap.. janji deh bakal beliin Lisa ciki lagi.. ya-ya.. plis..."

Hadeuhh drama amat dah ni dua orang 🗿

"Gamau..! Bangkai pelit!" Ujar Lisa seraya melipat kedua tangannya didepan dada nya.

Kai hanya mendengus mendengar perkataan sepupunya tersebut. Dengan pasrah, Kai mengeluarkan Black Card nya yang berada disaku celananya, Kendati amarah Lisa bisa mereda.

Lalu Kai memperlihatkan nya tepat didepan mata Lisa.

Sebagai perempuan, Lisa pun tergoda akan hal itu. Lalu tanpa aba-aba ia langsung merebut black card milik Kai. Dengan menatap tajam pada Kai sebelum akhirnya ia mengajak Kai untuk pergi belanja makanan.

Kai mengelus dadanya, didalam lubuk hatinya, biar Lisa gak marah lagi padanya hanya karena snack.

"Sekalian Lisa mau beli skincare bulanan." Ujar Lisa seraya berjalan menuju halaman depan meninggalkan Kai yang Masih mengontrol kesabaran.

•••

"Mau beli skincare apa sih..?" Tanya Kai mulai jenuh seraya menaruh keranjang belanjaan nya dibawah.

"Banyak... Bangkai juga pasti tau." Jawab Lisa tanpa mengalihkan pandangannya pada produk-produk skincare yang ada dihadapannya.

"Ohoo."

Lisa melirik ke Kai.

"Kok cuman 'ohoo' doank sih?"

Kai menatap Lisa.

"Ya gak papa. Biar cepet aja."

"Ohoo." Respon Lisa menirukan perkataan Kai sebelumnya. Seraya kembali memilih-milih skincare.

"Tck, ngikutin wae." Ujar Kai yang membuat Lisa merasa sedikit tersindir.

Sabar Lisa.. sabar.. -batin Lisa.

"Sabar kai.. sabar.. punya keponakan kayak Lisa, kudu sabar..." Ujar Kai pelan.

"I can still hear it.." Ujar Lisa.

Kai hanya mempoutkan bibirnya. Seraya pandangan nya beredar ke seluruh tempat. Matanya tak sengaja menangkap sesosok manusia yang tak asing baginya.

°»MY NEIGHBORS MY BEST FRIENDS✧ ೃ༄Where stories live. Discover now