21. Saudara

258 50 5
                                    

"Mamah..! Papah..!" Seru Lisa sembari memeluk kedua orangtuanya.

"Lisa...! Kami merindukan mu nak...!" Balasnya.

"Aku juga...!"

Mereka bertiga berpelukan hangat. Saling melepas rindu yang selama ini hadir.

"Bagaimana liburanmu? Menyenangkan?" Ucap sang papah.

Lisa mencium pipi mamah dan papahnya lalu kembali memeluk nya.

"Sangat menyenangkan! Tapi lebih menyenangkan jika kalian ikut..!" Ungkap Lisa.

"Apalagi si Jeffrey, Kak Teo, Icung, Nana, mereka sangat senang liburan ke pantai pink. Mereka terpesona oleh keindahan pantainya, mah, pah..!" Sambung Lisa.

Mamah dan papah Lisa terkekeh mendengar cerocosan anak gadisnya tersebut.

"Ditambah ada gadis cantik yang menemani nya. Tambah terpesona lah tuh..." Goda mamah Lisa.

Mendengar itu Lisa sedikit menunduk menahan senyuman nya. Pipi nya kini sudah menjadi merona.

"Memang betul bukan..?" Lanjut papah Lisa sembari mencubit kecil pipi anak gadisnya.

"Ishhh papah...!" Lisa mengerucut kan bibirnya sembari melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Hehehe, memangnya kita menambahkan bahan tambahan ya mah? Disaat kita bikin Lisa?" Celetuk sang papah.

Mendengar itu mamah Lisa langsung buru-buru menutup mulut suaminya itu. Lalu mencubit kecil pinggangnya.

"Auw! Sakit tau mah..." Ucap papah sembari mengerucut kan bibir nya.

"Bibirnya gak usah digituin juga... Lagian sih.. kalo ngomong gak disaring dulu." Ucap mamah Lisa.

Papah Lisa hanya cengengesan.

"Oh iya Lis, nanti sepupu kamu mau kesini." Ucap Papah Lisa.

Lisa menengok ke arah papahnya. "Who's that?"

"Sepupu kamu."

"Iya siapa? Kan sepupu Lisa banyak."

"Kak Jon--"

"Shuut, biarin mah. Biar dia lihat sendiri aja."

"Ih....! Kak siapa? Sepupu Lisa yang mana? Kakak siapa?" Ucap Lisa mulai kesal.

"Lihat saja nanti. Orangnya bentar lagi mau datang. Bersama orangtuanya juga." Ucap papah Lisa.

Deg.

Entah mengapa Lisa deg-degan mendengar nya. Mengapa perasaannya menjadi seperti ini. Apa mungkin, Lisa mempunyai perasaan lain untuk salah satu sepupunya tersebut?

"Mmm kalau begitu, Lisa naik dulu deh ke kamar. Mau istirahat dulu." Pamit Lisa pada kedua orangtuanya sembari beranjak ingin pergi.

"Iya Lis. Istirahat lah... Nanti jika mereka sudah datang kami akan memberi tahu mu." Ucap mamah Lisa.

Papah Lisa pun ikut beranjak dari situ lalu menghampiri Lisa dan mengecup puncuk kepala nya.

"Jika dia sudah datang...Pasti kau tak mengizinkan dia untuk pulang." Goda papah Lisa sembari menampilkan senyum liciknya.

Lisa menyerngit. "Iya-iya... Terserah papah..." Lisa pun mulai masuk ke kamarnya.

"Huhhhh.... Capek..." Gumam Lisa sembari menjatuhkan dirinya ke atas ranjang.

Lisa meraih hpnya lalu membuka line nya. Di situ terlihat banyak notif.

Lisa menyerngit ketika mendapat notif dari salah satu kontak yang jarang mengirimnya pesan.

°»MY NEIGHBORS MY BEST FRIENDS✧ ೃ༄Where stories live. Discover now