Ke-11

93 31 30
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran.

***

AH SHIT!!

Entah sudah berapa banyak sumpah serampah yang di ucapkan Tessa di dalam hati nya itu. Dengan tergesa-gesa ia memasukan semua buku tulis dan tempat pensilnya. Akibat menuntaskan lima episode terakhir drakor favorite nya, Tessa telat bangun. Sekarang sudah pukul 6.25, ini sudah cukup telat mengingat sekarang adalah hari Senin. Jalan an ibu kota Jakarta itu sudah pasti penuh dengan kendaraan.

" Mah, Pah aku berangkat dulu ya, love you." ucap Tessa dengan buru-buru saat melewati ruang makan.

Papah dan Mamah hanya menggeleng pelan melihat Tessa yang tergesa-gesa bahkan rambut nya pun terlihat sekali belum di sisir, hanya di ikat asal.

" Atuh sarapan dulu, Kak." sahut Mamah.

Tessa yang sedang memakai sepatu, dengan tangan kanan yang sibuk mengetik kan alamat di aplikasi ojek onlinenya itu.

" enggak usah, aku sarapan di sekolah aja. Udah telat banget ini." sahut Tessa, matanya masih terus memperhatikan aplikasi hijau yang sedang mencari driver untuk nya.

Mamah menghampiri dengan tangan memegang segelas susu. Lalu menyerahkan ke Tessa." nih nih minum dulu, kenapa gak nunggu Papah aja sih."

Tessa menerima segelas susu dari uluran tangan Mamah. Di teguknya susu itu hingga habis.

" kelamaan nunggu Papah," ucap Tessa. " Duh ini juga driver nya mana sih, susah banget dapet nya. " sambungnya dengan gerutuan.

Sudah beberapa menit namun aplikasi itu terus menampilkan simbol mencari. Yang artinya hingga sampai saat ini belum ada driver yang menerima pesanan Tessa. Sekarang sudah pukul 6.45, hanya tinggal lima belas menit lagi upacara akan di mulai.

Mamah ikut memperhatikan aplikasi hijau itu, " Itu pada sibuk semua, Mamah panggil in Papah dulu, biar anter kamu." kata Mamah.

Tessa menggeleng, lalu menyampirkan tasnya di bahu. Ia bangkit berdiri. " Jangan, kasian Papah baru balik dari luar kota. Capek itu pasti. Biar aku ke depan aja deh, ada ojek pasti. "

" sini ngadep mamah dulu, " kata Mamah sambil membalikan tubuh Tessa supaya saling berhadapan.

Mamah merapihkan sedikit rambut Tessa yang berantakan. " dah rapih, yaudah kamu berangkat hati hati di jalan."

Tessa mengangguk lalu mulai melangkah keluar gerbang rumah. Dengan langkah yang cepat Tessa sampai di gapura perumahannya itu, ia melihat kanan kiri apakah ada ojek pangkalan. Namun hasilnya nihil, tidak ada satu pun ojek yang lewat. Rasanya Tessa ingin menangis, ia menyesal karena begadang.

" Ah sial sial!!!" gerutunya sambil menendang pelan aspal.

Apa gue suruh Lucas jemput ya pikir nya, dengan cepat Tessa menggeleng pelan akan pemikiran nya itu.

Duh ngerepotin bat pasti, kasian juga anaknya masa iya gue suruh balik lagi batin nya menolak.

Lucas. Cowok satu itu pun tumben sekali tidak menunggu dirinya. Wah! Mesti di kasih pelajaran cowok satu itu. Eh, tapi sejak kapan Tessa jadi ke tergantung an gini!

Tessa masih menoleh kanan kiri, hingga netra matanya menangkap motor vespa dari arah kanan, dengan cepat Tessa melambaikan tangan ke arah cowok yang secara kebetulan memakai seragam SMA Tinibiniwiti. Yang artinya mereka satu sekolah. Inilah saat nya untuk menebeng.

" Hoiii berhenti tolong!"

Cowok itu berhenti, Tessa dengan segera menaiki motor tersebut. Cowok itu sedikit terkejut dengan keberanian Tessa yang langsung dengan seenak jidatnya duduk di jok motornya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 17, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Cassanova in LvDonde viven las historias. Descúbrelo ahora