Ke-5

143 84 42
                                    

Typo bertebaran.
___ happy reading ___

Pagi hari pun tiba. Suasana di kamar yang bernuansa monokrom itu pun masih terlihat sunyi. Sang pemilik kamar masih nyaman dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Tok... Tokk...

" ABANGG BANGUN, SEKOLAH KAGAK?!!" Teriak mamah di depan pintu Lucas. Namun tidak di sahutin oleh pemilik kamar itu. Mamah berdecak lalu mengambil kunci candangan kamar milik Putranya itu.

Saat di buka, netra mata mamah menangkap keadaan kamar Lucas yang berantakan. Persis seperti kapal pecah, ah tidak bahkan seperti tempat pembuangan sampah.

" Nak bangun, sekolah kagak?! Kamu tuh begadang lagi ya!" Mamah menepuk pipi Lukas agak kencang.

Bukannya bangun Lukas malah senyum-senyum dalam mimpinya. Entah apa yang terjadi dalam tidurnya itu." Iya sayang, I love you too muach... Ih ih cium nya disini,.. Ih gemes deh aku." Lucas mengigo.


Mamah menaikan alis dengan wajah yang terlihat jijik. Tanganya kembali menepuk pipi Lucas dengan kencang.
" HEH, BANGUN. MIMPI APAAN LO HAH!"

Lucas yang mendengar teriakan mamah terperanjat kaget, ia langsung bangun melihat mamah sudah melotot ke arahnya. " MIMPI APAAN KAMU BANG? Cepet mandi, udah jam berapa ini! Kamu niat sekolah nggak sih."

Tangan mamah menjewer telinga Lucas," AW AW aw, sakit mah ih..." ringis Lucas sambil memegang tangan mamah. " lepas in dulu, iyaiya ini Lucas mandi."

Mamah melepas jeweran, tangannya berdecak pinggang." begadang kan kamu?! Abis nonton apa? Ampe mimpi sayang-sayang an gitu! Geli mamah dengernya."

Lucas berdiri mengambil anduknya.
" nggak begadang mah serius, dah dah aku mau mandi dulu...hus hus"

Mamah melempar bantal ke arah Lucas. Dan tepat sasaran mengenai muka Putranya itu. " kurang ajar kamu, emang mamah apaan di usir gitu!"

Lucas mendekat merangkul sang mamah. " njeh bundo ratu, plis Lucas mau mandi...Keluar yah." Lucas langsung menutup pintu. Mamah menggeleng melihat kelakuan anaknya itu.

Kurang ajar emang.

Lucas berjalan ke kamar mandi.
" rese bet dah ah, dikit lagi itu gue di cium Kendall. Segala di bangunin. " gerutunya.

Lucas sudah rapih lalu turun ke ruang makan, disitu sudah ada Papah, Mamah, dan si bungsu Kalas. Lucas menghampiri meja makan.

" selamat pagi beban keluarga," sapa Papah saat melihat kedatangan Lucas.

Lucas menarik kursi, lalu duduk di samping Kalas. " pagi-pagi langsung kena mental, heran." Katanya, lalu Ia menoleh ke arah adiknya itu.

" bocill pinter banget sih makan nya," tangannya mencubit pipi gembil milik Kalas.

Kalas meliriknya cemberut. " Janan pegang pipi atu ngan bang au ee," katanya dengan belepotan.

" heh bocah ya, siapa yang ngajarin gituuuu..."

Papah hanya menggeleng lihat kedua anaknya itu." Kamu gimana bang di sekolah? Ada masalah nggak?" tanya nya.

" baik-baik aja sih sejauh ini pah, " katanya sambil mengambil lauk.

Papah mengangguk. " bagus, oh ya inget ya nanti ultah perusahaan kamu bikin sambutan kata. Papah mau kenal in kamu ke semua kolegan Papah. "

" Iya sip, banyak cewek nggak pah? Yang cantik gitu. "

" heh sekolah dulu baru nyari cewe!" sahut mamah yang datang dari dapur, tangannya menenteng nampan berisi jus mangga dan segelas susu putih.

" nyenyenyenye" Lucas mengejek, Mamah melotot kan mata. " Pah lihat nih anakmu semakin kurang ajar."

Cassanova in LvWhere stories live. Discover now