ke-1

371 97 90
                                    

Terlihat seorang gadis berjalan di pinggir trotoar, kakinya di hentak menandakan bahwa gadis itu sedang kesal.

Tin.. Tin..

Suara klakson mobil itulah yang membuat dirinya kesal, bagaimana tidak sepanjang perjalanan ia di buntuti terus oleh mobil itu.

" Tessa... Sini naik mobil gue, keburu telat lo."

Tessa. Gadis itu masih menulikan telinganya, dengan langkah kaki yang di percepat. Dirinya sangat malu karena klakson mobil itu, membuat beberapa orang menoleh ke arahnya.

" Sa, ah elah gue seret nih kalo nggak masuk. "

Tessa berhenti, kedua tangannya mengepal di sisi roknya. Dengan perlahan berbalik badan, di tatapnya tajam cowok yang kepalanya menyembul dari kaca mobil. Ah jangan lupakan cengiran tengil milik cowok itu.

" Lucas setan! Bisa nggak si sehari jangan gangguin gue."

Lucas. Cowok itu hanya menggeleng pelan, menandakan tidak setuju dengan ucapan Tessa. " gue nggak gangguin Sa, buset ini gue nawarin tebengan padahal."

" gue gak butuh tebengan lo, udah sono ah"

" blagu bener jadi cewek, keburu telat Sa. Gue baik loh ini nawarin."

" kan gue bilang gak butuh."

Lucas berdecak mendengar tolakan cewek itu, dengan segera ia membuka mobil lalu melangkah mendekati Tessa.

Tessa melihat itu langsung melepas sepatunya. Beracang-ancang melempar cowok itu. Belum sempat melancarkan aksinya, tangan Lucas sudah terlebih dulu merebut sepatunya. Lalu di angkat setinggi mungkin

" segitu alerginya lo gue ajak hah, buru masuk. Kalo nggak..." matanya melirik sepatu yang ada di tangannya.

" gue buang sepatu busuk lo ini."

Tessa berjinjit menggapai sepatunya. Namun, apadaya tinggi badannya hanya sebatas bahu cowok itu.

" Cas, sini ah. Balikinnn"

Lucas malah tambah mengangkat tangannya. " eitss naik atau gue lempar? Gue itung nih..."

Tessa sudah cemberut kesal, dengan segera menginjak kaki Lucas siapa tahu cowok itu akan kesakitan lalu ia bisa mengambil sepatunya dari tangan cowok itu. Namun nihil, cowok itu bahkan terlihat tersenyum mengejek karena usahanya yang gagal.

" satu..." Lucas mulai menghitung.

" dua..."

" Tig--" belum sempat hitungan ketiga Tessa menyela. " Ok, Fine! Rese lo ah!"

Wajah Tessa sudah memerahan, dengan cepat ia melangkah ke arah mobil, sebelum itu ia menyempatkan diri menendang tungkai kering kaki Lucas, membuat cowok itu mengaduh kesakitan. Beberapa orang yang lewat hanya menggeleng melihat kedua orang itu, mereka pikir Tessa dan Lucas adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Lucas membuka pintu mobil, lalu duduk di kursi kemudi. Ia langsung mengembalikan sepatu Tessa, yang langsung di terima dengan kasar oleh cewek itu.

" Tessa, Tessa. Kurang asem lo ya, bilang makasih kek ini gue udah berbaik hati loh kasih tebengan."

" bacot sumpah, gue juga ogah bareng lo! Dan inget ya lo yang maksa gue,"

" Iya Tessa, astaga lo lagi dapet ya? Ngegas mulu."

" buru jalan! Tadi kata lo udah telat kan? " Lucas menyalakan mesin mobilnya, diliriknya Tessa yang memalingkan wajah ke arah kaca. Ia berdecak melihat seat belt yang belum di pasang oleh cewek itu.

Cassanova in LvWo Geschichten leben. Entdecke jetzt