9. Piece of Snow

5 2 0
                                    

Back to past, when we still teenagers

....

 

  

Perjalanan mereka dari bagian selatan menuju ke utara Harfith berhasil di malam harinya. Mereka menaiki kereta kuda.

Tidak ada yang curiga karena Carlish tertutup oleh penutup kepala dari hoodie milik Vrisla. Ia juga menutup sebagian wajahnya dengan kain hitam, lalu kedua matanya tertutupi oleh poni.

Jika kedua matanya saja terlihat, penduduk Birskinny sudah pasti tahu.

Siapa sih yang tidak kenal dengan ciri fisik Ratu Carlish? Kecuali di kota-kota tanpa nama, mereka belum pernah melihat pemimpin wanita pertama Harfith Empire.

"Sudah sampai."

Kereta kuda itu berhenti setelah melintasi jembatan yang memiliki panjang 200 meter—terdapat sungai arus tinggi yang menjadi pemisah antara Birskinny dan kota tanpa nama. Leecra juga memberikan uang kepada pak kusir. Setelah itu beliau pergi seraya melambaikan tangan dan tersenyum kepada mereka.

"Kau yakin kalau Pak kusir itu tidak bekerja sama dengan Vyxas?" tanya Vrisla curiga.

"Pak kusir itu tuna rungu. Tapi dia sangat baik, dia bahkan memberikan senyumannya kepada kalian"

Mereka semua mengangguk seraya membentuk mulutnya seperti huruf O.

Perjalanan mereka kurang lebih selama tiga jam. Kota tanpa nama ini sudah tertutupi oleh salju, separuh bagian Kota Birskinny juga. Mereka melihatnya ketika perjalanan tadi. Mungkin kurang lebih dua hari lagi, seluruh kawasan Harfith Empire akan tertutupi oleh salju.

"Terus... kita tinggal di mana? Nggak mungkin bikin tenda di luar, kan?"

"Kau benar." Leecra menjawab pertanyaan Marshanda.

Dia berjalan hingga semuanya mengikutinya di belakang. "Tidak jauh dari sini, ada toko yang aku maksud tadi. Penjaganya adalah pasutri yang sudah lama menikah. Tapi mereka masih belum dikaruniai seorang anak."

"Oh, istrinya mandul, begitu?" giliran Vrisla bertanya.

"Entahlah... mungkin belum waktunya."

Jarak rumah yang dituju oleh Leecra dari posisi terakhir mereka tidak jauh. Rupanya, toko itu masih buka di jam malam begini. Ada seorang pria berambut coklat yang tengah duduk di kursi sambil meminum teh.

Pria itu terkejut melihat kedatangan seseorang yang ia kenal, juga dua warrior wanita bermarga Fleys.

"Leecra dan Fleys? Aku pikir kalian tidak akan ke sini lagi."

Wajah pria itu sungguh terlihat bahagia.

"Iya. Aku juga membawa..." kemudian Leecra menoleh ke arah keempat remaja itu. Sedangkan Carlish diam seraya membuka penutup wajahnya.

"Oh, mereka pasti muridmu, bukan?"

Leecra mengiyakan saja karena pria itu tidak mengerti dengan sistem dunia paralel, juga time traveller. Rata-rata penduduk di kota tanpa nama tidak berpendidikan, mereka hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk bertahan hidup.

Pria itu bernama Sklanter, nama dan marganya menjadi satu. Sklanter memiliki nasib yang sama seperti Leecra dan Diren, yatim piatu sejak kecil. Sklanter lahir di Kota Birskinny, lalu pindah ke kota tanpa nama untuk menghindar dari kekejaman Vyxas, dia membuka toko baju, khususnya pakaian musim dingin. Istrinya juga berasal dari Birskinny.

N-S (North to South) [completed]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin