8. Escape

3 2 0
                                    

Throw away your dreams right now! Because the destiny will chase it's owner

   

*

    
  

Malam hari sekitar pukul 11, Vrisla masih terjaga dan duduk di tepi pantai. Ini sama persis ketika dia berada di Harfith tahun 2018. Semua orang sudah tidur di tenda, kecuali dirinya. Vrisla tidak tahu apakah Leecra sudah tidur atau belum.

"Kau belum tidur rupanya."

Vrisla menoleh, lalu Leecra duduk bersila di sebelahnya.

"Kau juga belum tidur?"

Leecra hanya tersenyum tipis sebagai jawabannya.

"Ngomong-ngomong... kau sudah menerima energimu kembali, ya?"

"Ya. Ketika Diren berjabat tangan denganku, saat itu energiku bertambah meski tidak banyak."

Vrisla terdiam, dia berusaha mencerna ucapan Leecra. Dua kata terakhir yang diucapkan Leecra—Vrisla paham apa maksudnya.

"Pantai ini... apa kau mengingatnya? Kau duduk di sini berabad-abad kemudian."

Ya. Vrisla baru menyadari tempat ini. Dia melihat bukit di sekitarnya, sama seperti di abad ke-21. Bukit Harry.

Gadis itu kemudian menghela napasnya, setelah merasakan segarnya angin.

"Aku takut menjadi beban bagi mereka, Leecra. Apa kau menganggapku beban?"

"Tidak." Leecra menggeleng. "Justru kau pelindung teman-temanmu. Aku tidak pernah menganggapmu sebagai beban."

Vrisla menunduk, menangkup kedua pipi di atas kedua lututnya. "Aku merasa diriku ini lemah. Aku hanya bisa memberikan senyumanku kepada teman-temanku."

Leecra diam saja. Ini seperti Vrisla di abad ke-21.

"Apa kau pernah merasa bangga dengan dirimu sendiri dalam bentuk orang lain?"

Leecra tertawa mendengar pertanyaan yang baginya konyol. "Seharusnya kau malu, karena tidak mempercayai dirimu sendiri. Kau tidak bangga dengan dirimu sendiri. Walaupun kau sering jatuh, bangkitlah lagi. Bukankah masih ada waktu?"

Kemudian Leecra menghela napas, menyamankan posisi duduknya. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Vrisla menoleh ke arah pria itu. "Eh? Hm... sebenarnya... sebelum aku memasuki lorong untuk ke portal menuju masa lalu, aku bertemu dengan seseorang yang berwajah sama denganku."

Leecra tersenyum, senantiasa mendengar apa yang akan Vrisla katakan.

"Aku pikir dia adalah aku di dunia ini, di The Golden Terre. Dan ternyata itu benar. Wanita itu bernama Greysa, dia membawa ibunya di kursi roda. Ibunya itu juga berwajah sama dengan wajah ibuku.

"Penampilan Greysa saat itu membuatku bangga. Dia memakai jas seperti orang kantor yang sukses dengan bisnisnya. Rambut panjang yang dikuncir ekor kuda." Vrisla melanjutkan.

"Aku juga pernah sepertimu. Kau tahu siapa suami Ratu Carlish nanti?"

"Siapa?" Vrisla mengernyitkan dahinya.

"Nama dari suami Ratu Carlish memang tidak ditulis di dalam sejarah Harfith. Tapi nama lengkap Raja dari keturunan Ratu Carlish ditulis oleh para pendahulu."

Vrisla diam saja ketika melihat Leecra yang tersenyum lebar.

"Aku tidak menyangka kalau Ratu Carlish nantinya akan menikah dengan Diren. Putranya bernama Clisty Svortle Diren. Sungguh aku tidak menyangka."

N-S (North to South) [completed]Where stories live. Discover now