Lisa menyorongkan amplop putih dan boneka anjing yang tertekuk layu tidak bertulang.

"Boneka anjing?" tanya Rosé tidak percaya. "Lo cemburu dan dia ngasih boneka anjing? Apa maksudnya?"

"Itu boneka yang gue liat waktu nemenin Taehyung nyari pesawat mainan. Waktu ngeliat boneka itu gue langsung ketawa karena mukanya yang bodoh," jawab Lisa menerangkan.

"Dia emang bodoh," kata Rosé sambil membalikkan wajah boneka anjing itu agar menghadap ke arahnya. "Tapi nggak lucu."

"Makanya lo baca dulu surat Taehyung," ujar Lisa sebal.

Rosé mengambil amplop putih yang tadi dia letakkan di atas sofa dan mengeluarkan isinya.

"Foto?" tanya Rosé bingung sambil mengamati enam buah foto polaroid.

"We look so happy," kata Lisa sedih.

Rosé kembali mengamati foto yang sedang dipegangnya.

Ada foto Lisa yang sedang tersenyum manis dengan potongan kepala Taehyung yang tertawa jahil di sebelahnya. Ada foto pesawat mainan Taehyung bersanding sejajar dengan kaki Lisa yang dililit gelang kaki manik-manik biru pemberian Taehyung. Ada gambar bulu kaki Taehyung dan jempol tangan Lisa yang menunjuk ke arah bawah. Ada bekas luka di kaki Taehyung akibat terkena jari-jari sepeda sewaktu dia masih kecil dulu. Ada foto mereka berdua dari balik gelas yang hampir kosong. Dan terakhir, ada foto Lisa yang sedang duduk sambil mengunyah biskuit kala itu. Foto terakhir diambil Taehyung secara diam-diam dan ketika Lisa menyadarinya laki-laki itu langsung tertawa.

Sepertinya Lisa bisa mendengar suara Taehyung, suara tawanya, bau tubuhnya, rasa lembut dari gesekan kaos yang dipakainya, hangat kulitnya, bahkan suara napas Taehyung melalui foto-foto itu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Sepertinya Lisa bisa mendengar suara Taehyung, suara tawanya, bau tubuhnya, rasa lembut dari gesekan kaos yang dipakainya, hangat kulitnya, bahkan suara napas Taehyung melalui foto-foto itu.

"Yes, you are, Lisa," kata Rosé sambil mengangkat kepalanya dan berganti mengamati Lisa. "Apa lo nggak pernah menyadari itu?"

"Gue sering ketawa sama Taehyung, tapi gue pikir itu karena dia konyol. Bukan karena gue bahagia atau bahkan jatuh cinta," jawab Lisa menerawang.

"Lo harus ngomongin ini sama Taehyung secepatnya, Lis," saran Rosé.

"Gue takut denger jawabannya."

"Tentang Miyeon?"

Lisa mengangguk untuk menjawabnya sambil mendesah putus asa. "Taehyung bener-bener egois!"

"Lisa, keegoisan harus dimaafkan."

"Kenapa?"

"Karena nggak ada obatnya."

Lisa terdiam cukup lama mencerna kalimat jawaban dari Rosé.

"Lo baca surat dia dulu, deh," ujar Lisa sambil menghempas tubuhnya ke sandaran sofa.

Rosé mengambil kertas putih yang terlipat dari atas sofa. Surat dari Taehyung. Dengan cepat Rosé membaca isinya. Sambil menunggu Rosé selesai membaca surat, Lisa meraih boneka anjing yang terlihat lemas dan memeluknya. Dia mencium bulu lembut warna putih dan berharap ada sisa bau tubuh Taehyung yang menempel di sana. Mata Lisa berkedut hebat menahan tangis membayangkan isi surat Taehyung.

LALISA LOVE STORYDove le storie prendono vita. Scoprilo ora