someone i love

288 28 22
                                    

Levi meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena pekerjaan yang sedikit menumpuk, ia melihat jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul 04.30pm.

"yap, pekerjaanku sudah selesai saatnya pulang."

Levi membereskan berkas berkas yang sedikit berantakan lalu berjalan menuju kursi untuk mengambil tasnya yang tergeletak disana, levi keluar dari ruangannya ia berjalan menuju lift untuk segera turun ke lobby kantor.

Sesampainya di lobby kantor, levi langsung menuju mobilnya. Levi masuk kedalam mobil dan mulai menyalakan mesin, saat akan menjalankan mobilnya levi teringat akan sesuatu.

"mungkin erwin ada benarnya, aku akan menemuinya sekarang"

Levi pun menjalankan menuju sebuah rumah yang dulu pernah disinggahinya, 20 menit berlalu levi menghentikan mobilnya di seberang rumah yang cukup besar.

Levi keluar dari mobilnya, ia dapat melihat dibalik gerbang rumah itu seorang wanita yang tengah melamun di dekat taman. Levi melangkahkan kakinya untuk mendekati rumah itu dan menyapa sang wanita, wanita yang pernah mengisi hatinya.

Namun baru saja beberapa langkah levi tiba-tiba berhenti, ia melihat seorang lelaki mendekati wanita itu seraya membawa nampan berisi makanan dan minuman. Sang lelaki pun menyimpan makanan dan minuman itu di samping sang wanita lalu mencium keningnya dengan sangat lembut, sang wanita pun tersenyum kepada lelaki itu.

"dia......sudah bahagia ternyata"

Levi tersenyum tipis saat melihat wanita itu merekahkan senyumnya, namun hatinya terasa sakit karena senyuman itu bukan untuk dirinya. Levi membalikan badannya dan kembali berjalan menuju mobil.

"aku tak boleh mengganggunya"

Sang wanita yang sebenernya merasa di perhatikan dari tadi pun menolehkan kepala menuju gerbang, dirinya sangat terkejut melihat orang yang ia sangat rindukan ada di sebrang rumahnya.

Wanita itu tiba-tiba berlari menuju gerbang yang membuat sang lelaki yang menemaninya pun kebingungan, sang lelaki pun mulai mengejar wanita itu.

"LEVI....LEVIIIII....." teriak sang wanita

"mikasa tunggu!!!" teriak sang lelaki

Levi yang sudah berada di dalam mobilpun tak mendengar teriakan itu dan setelah menyalakan mobilnya levi berlalu pergi darisana.

Mikasa menghentikan larinya setelah dirinya berhasil membuka gerbang, mikasa langsung berlutut karena dirinya hanya bisa melihat mobil yang dikendarai levi semakin menjauh. Air mata mulai membasahi pipinya dan rasa rindu yang ditahanya pun tak bisa tersampaikan.

"levi.....hiksss a-aku sangat merindukanmu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Levi mulai membuka matanya saat sinar matahari mulai menerangi kamar apartemennya, ia langsung bangun dan mendudukan dirinya di pinggir tempat tidur.

"seharusnya aku tak meninggalkannya tapi jika dia merasa bahagia sekarang aku harus benar benar melupakannya"

Pikiran levi masih membayangkan kejadian kemarin, dimana masih tergambar jelas senyuman bahagia mikasa bersama pria itu, eren. Levi melamun cukup lama sampai akhirnya ia melihat jam di handphonenya yg sudah menunjukan pukul 06.30am, levi pun mulai beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Levi telah sampai di kantornya, saat ia keluar dari mobil dirinya tak memperhatikan jika ada seseorang di sampingnya. Sehingga levi pun tak sengaja menubruk tubuh seorang wanita sampai terjatuh.

"aduhhh"  ucap wanita itu

Levi dengan cepat membantu wanita itu berdiri lalu mengambil berkas berkas yang berserakan disana.

"kau tidak apa-apa, petra?" tanya levi

"tidak pak, maaf aku tak melihat bapak karena terlalu fokus pada berkas ini"

"itu bukan salahmu, aku yang tak melihat.... Ini berkas berkasmu"

"te...terima kasih pak"

"tidak apa-apa, aku minta maaf karena telah menubrukmu"

"ti...tidak apa-apa pak"

Levi pun menganggukan kepalany dan berjalan lebih dulu meninggalkan petra disana, ia berjalan sedikit cepat menuju ruangannya tanpa mengabaikan para pegawai yang menyapanya.

Sesampainya di ruangan miliknya levi langsung mendudukan dirinya, dia hendak memulai pekerjaannya namun sebuah ketukan pintu menghentikan niatnya.

"masuk" teriak levi

Pintu ruangan pun terbuka, erwin berjalan masuk ke dalam ruangan levi seraya membawa 2 gelas teh di tangannya.

"kau terlihat tegang, ini untukmu" ucap erwin seraya menberikan segelas teh kepada levi, levi pun mengambil teh itu dari tangan erwin.

"terima kasih" ucap levi seraya meminum teh itu dengan pelan

"sama-sama, jadi... Bagaimana? Kau sudah menemuinya?"

"ya, kemarin aku pergi menemuinya"

"apa dia baik-baik saja?"

"dia sudah bahagia bersama orang lain"

"o...oh, maaf seharusnya aku tak menanyakan itu"

"tidak apa-apa"

"baiklah, silahkan bekerja. Aku akan kembali ke ruanganku"

Levi menganggukan kepalanya dan erwin pun melangkahkan kakinya menuju pintu, erwin hendak keluar dari ruangan levi namun ia berhenti sejenak.

"ada orang yang selalu menunggumu dengan sabar, aku harap ku mengerti yang aku ucapkan."

Erwin menutup pintu ruangan levi setelah mengucapkan itu, levi yang mendengarnya pun hnya mengangkat salah satu alisnya karena tak mengerti. Namun tak butuh waktu lama levi pun mulai paham apa yang erwin maksud, levi pun mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari kontak seseorang yang akan dihubunginya.

Setelah menemukan kontak orang itu, levi pun langsung menghubunginya.

"temui aku sepulang kerja, aku mungkin bisa menjawabnya."





To be continue

Sesuai request ceritanya dilanjut, sempet lupa storyline nya karena kelamaan update tapi sekarang kayaknya bisa diupdate sampe beres...

So, happy reading guys don't forget to vote this fanfic

See you next update ♥

Before You Go [Rivamika]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora