regret

461 34 25
                                    

"levi....jangan pergi....aku mohon!!!"

Mikasa terlonjak bangun dari tempat tidur, ia mengedarkan pandangannya pada ruangan asing yang tengah ia tempati. Annie bersama yang lain masuk ke ruangan dimana mikasa berada karena tadi mendengar mikasa yang berteriak.

"dimana ini?" tanya mikasa

"kau berada di rumah sakit mikasa, kau pingsan" jawab annie

Mikasa memegang kepalanya saat mencoba mengingat apa yang terjadi namun tiba-tiba teringat dengan levi.

"annie antar aku pulang!" ucap mikasa

"tapi mikasa..."

"antar aku pulang!!" bentak mikasa dengan suara yang begitu kacau

Annie pun tak dapat menolaknya saat melihat wajah sedih mikasa, annie dan yang lain pun bergegas menuju mobil mereka dan langsung membawa mikasa menuju rumahnya.

Saat sampai di kediamannya mikasa cepat-cepat turun dari mobil milik annie, ia berharap levi ada di dalam namun saat mikasa masuk kedalam rumahnya suasana disana begitu hening. Mikasa berlari menuju kamarnya, tak ada seorang pun disana.

Mikasa berjalan menuju lemari dan saat membukanya, lemari itu sudah kosong tak ada pakaian lain selain miliknya sendiri. Air matanya semakin deras, mikasa berjalan menuju ruang kerja levi dan saat membukanya ruangan itu sudah kosong.

Barang-barang pribadi levi sudah tak ada, levi telah pergi meninggalkannya sekarang. Tubuh mikasa melemas ia terduduk di ruangan levi dengan air mata penyesalannya, annie dan sasha datang menghampiri mikasa setelah mencarinya dibawah.

"kenapa?? Kenapa dia pergi?" tangis mikasa seraya menjambak rambutnya sendiri

Annie dan sasha pun tak mampu berkata-kata, mereka tak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka hanya memeluk mikasa berharap pelukan dari mereka berdua bisa menenangkannya untuk sesaat.

.
.
.
.
.
.
.
.

Levi mendudukan dirinya di kursi balkon apartemen barunya, ditemani dengan segelas teh hangat levi menatap langit malam yang begitu indah bertabur bintang. Baru saja levi akan meminum teh tiba-tiba telepon rumahnya berdering, levi pun menghela nafasnya seraya berjalan masuk untuk mengangkat telpon itu.

"halo dengan kediaman levi disini"

"ini aku erwin, aku sudah menemukan orang yang kau cari, dia ada di penjara"

"dipenjara? Apa yang dia lakukan disana?"

"mungkin dia menyerahkan dirinya sendiri karena telah menganggapmu mati"

"baiklah, terima kasih erwin"

"ya, ngomong-ngomong bagaimana apartemennya?"

"sangat nyaman, besok aku akan menemuinya"

"baiklah, selamat malam"

"selamat malam"

Setelah erwin mematikan panggilannya levi kembali berjalan menuju balkon, ia menghirup udara malam lalu meminum tehnya. Cukup lama levi berdiam diri disana sampai akhirnya levi masuk kedalam kamarnya lalu menidurkan dirinya.

Levi terbangun dari tidurnya, ia melihat jam sudah menunjukan pukul 7 pagi. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, 15 menit berlalu levi telah bersiap untuk pergi.

Before You Go [Rivamika]Where stories live. Discover now