32. Class Meeting

27 4 0
                                    


Leya tersenyum puas ketika mengisi lembar jawabannya dengan lancar. Hari ini adalah hari terakhir mereka melaksanakan ujian, dan Leya merasa usahanya selama ini tidak sia-sia. Leya sangat bersyukur memiliki Alfin yang selalu membantunya dalam belajar sehingga selama ujian ia bisa mengisi jawaban-jawaban tersebut dengan baik.

"Gimana?" tanya Alfin.

"Bisa kok. Lagian contoh soal yang lo kasih kemaren juga masuk, untung gue ingat semua," jawab Leya.

"Bagus." Alfin mengacak-ngacak rambut Leya yang menjadi kebiasaan baru pria itu.

"Hoho, makin lengket aja ni anak," ujar Mira menghampiri mereka begitu juga dengan Didi.

"Apaan sih, iri aja," sahut Leya.

"Gue senang akhirnya lo bisa jawab soal-soal ujian, biasanya lo gak pernah peduli mau ke isi apa gak,'' ucap Didi.

"Iya dong. Setiap orang itu kan butuh perubahan, dan gue sedang berevolusi," balas Leya.

"Berevolusi apaan, dari dulu gue juga pernah bilang kalo lo tu sebenarnya pintar. Lo nya aja yang malas belajar sampai dapat nilai jelek, diajak belajar bareng aja gak mau. Sekali dengan Alfin, semuanya dituruti," ledek Mira.

"Dia kan pacar gue," bela Alfin membuat Leya kembali meledek Mira dengan menjulurkan lidahnya.

"Alfin mah, jangan belain Leya dong. Gue kan cuma mau ngingatin dia," ujar Mira kesal membuat yang lainnya tertawa.

"Eh, lo pada ngerasain gak sih kalo beberapa hari ini anak-anak gosipin Leya mulu," ujar Mira.

"Gosipin gue. LAGI!" teriak Leya.

"Ck dengerin gue dulu. Ini tu bukan gosip kek biasanya," sahut Mira.

"Gosip apaan, kok gue gak tau," timpal Didi yang disetujui oleh Alfin.

"Gosip kali ini beda. Gak ada Leya si pembuat onar, gak Leya yang kasar. Pokoknya gosip kali ini bicarain semua kebalikan lo," ujar Mira.

"Ya bagus dong kalo gitu," balas Didi.

"Benar, dengan begitu nama gue bisa baik dan gak jelek lagi," timpal Leya semangat.

"Udah gue bilang, gak ada yang bisa merubah diri lo selain diri sendiri," nasehat Alfin.

"Hmm, dan gue udah ngerasain. Semoga pandangan anak-anak mulai berubah ke gue," jawab Leya.

Memang perubahan sikap Leya adalah perbincangan ter-hits di SMA Taruna Wijaya. Jika biasanya Leya akan berbicara kasar pada orang yang tidak sengaja melakukan kesalahan, maka kali ini Leya akan berbicara baik-baik.

Jika biasanya Leya akan acuh tak acuh ketika ujian tiba maka kali ini, Leya terlihat bersungguh-sungguh untuk menjawab satu per satu soal-soal ujian tersebut. Leya bahkan tidak lagi terlibat dalam perkelahian atau pertengkaran dengan gadis-gadis yang mencoba membuat masalah dengannya. Dan Leya tak lagi bergonta-ganti pasangan karena ia sudah memiliki satu yang pasti, siapa lagi kalau bukan Alfin.

Tidak ada lagi Leya si pembuat onar. Tidak ada lagi Leya yang nakal, dan tidak ada lagi Leya yang selalu bersikap kasar. Semua perlahan berubah dengan sendirinya menjadi Leya yang lebih baik lagi.

*****


Setelah ujian usai, kegiatan yang paling dinanti-nanti adalah class meeting. Dimana seluruh kelas di SMA Taruna Wijaya akan bertanding dalam berbagai macam perlombaan. Biasanya mereka melakukan perlombaan dalam bidang olahraga.
Dan Leya sudah bersemangat untuk itu.

Hari ini adalah hari pertama untuk class meeting. Setelah acara pembukaan class meeting tersebut, seluruh siswa-siswi sudah berkumpul di lapangan dan berbaris menurut kelas masing-masing. Semua bersorak gembira saat pertandingan pertama akan segera di mulai. Pertandingan tarik tambang.

Rumor LeyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang