5. Gosip Terbaru

39 5 0
                                    

Gosip tentang pacarnya Leya kini menjadi trending topik di SMA Taruna Wijaya, mereka tidak menyangka jika yang digosipkan pacarnya Leya itu adalah Alfin, pria yang menolak gadis itu dengan tidak berperasaan hingga dipermalukan untuk pertama kalinya. Bagaikan angin lalu, gosip tersebut sudah menyebar dengan sangat cepat dari beberapa jam yang lalu ....

Beberapa jam yang lalu

Bu Sarah memasuki kelas dan memulai pelajarannya, sementara Leya sibuk mencoret-coret catatannya jengah dan sesekali menguap ngantuk. Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang paling di bencinya. Selain karena mudah mengantuk, ditambah dengan tipe guru garang yang membuat Leya semakin tidak menyukai pelajaran tersebut.

"Leya coba kamu jelaskan bagaimana fosil Megan trophus ditemukan," perintah bu Sarah, mendengar namanya dipanggil, Leya hanya celingak-celinguk kebingungan, ia sama sekali tidak tau harus menjelaskan apa. Jangankan Megan trophus, fosil saja ia tidak kenal.

"Apa Megan begitu terkenal sampai harus dimasukkan ke dalam sejarah," ucap Leya ngelantur yang mengundang tawa seisi kelas.

"Kamu itu dengarin penjelasan saya atau tidak, megan trophus saja kamu tidak tau!" ujar bu Sarah marah.

"Lagian siapa Megan ...." guman Leya pelan.

"Kamu pacarnya Leya, tolong jelasin yang saya jelaskan tadi!" panggil bu Sarah entah untuk siapa.

Kini semua anak sibuk mencari siapa yang dimaksud bu Sarah termasuk Leya sendiri, pasalnya mereka tidak mendengar adanya gosip-gosip terbaru tentang Leya yang memiliki pacar baru.

"Ayo Alfin saya nyuruh kamu jelasin," ucap bu Sarah karena tidak ada respon dari pria itu, membuat seisi kelas terkejut dengan pengutaraan tersebut.

"Kita gak pacaran kok buk," sanggah Alfin.

"Sudah, kamu tidak perlu ngelak. Pak Dika sendiri yang bilang kalo kalian pacaran sampai tidak masuk kelasnya. Sekarang kamu jelasin ke depan biar 'pacar' kamu itu ngerti,'' ucap Bu Sarah.

Begitulah awal mulanya gosip itu menyebar, Leya berhasil membalikkan keadaan. Sekarang anak-anak sibuk menggunjingkan Alfin. Banyak yang bilang jika Alfin hanya sok jual mahal, awalnya nolak, eh ... Pada akhirnya kepincut juga.

Meskipun badgirl, Leya termasuk gadis cantik yang menjadi incaran kaum adam. Mereka mengira Alfin juga termasuk sama dengan kebanyakan pria yang memanfaatkan Leya, hanya saja sedikit munafik. Begitulah komentar buruk yang Alfin dengar. Kini pria itu menatap jengah orang-orang yang menggunjingkannya, ingin rasanya
Alfin menghajar mereka semua, tapi ia tidak ingin menambah masalah, apa lagi dengan status anak baru, hingga ....

"Jadi lo pacarnya Leya sekarang, boleh juga selera tu anak. Kemaren aja nolak, eh gak nyangka kini malah kemakan omongan sendiri. Jadi, sudah sejauh mana 'hubungan' lo," ucap seorang pria yang tidak dikenali Alfin.

"Maksud lo apaan," geram Alfin.

"Hanya sedikit pujian, lagian gak usah sok lugu deh kalo nyatanya lo sama aja kayak kita."

"Sorry banget, tapi gue bukan pacarnya Leya dan juga gue gak bajingan kayak lo. Jadi jangan pernah nyamain gue dengan lo yang jelas-jelas beda jauh," ucap Alfin santai.

"Brengsek!" bentak pria itu yang sudah menarik kerah baju Alfin.

Alfin juga melakukan hal yang sama, kini keduanya sudah siap untuk adu jotos namun sudah dicegah terlebih dahulu dengan gadis yang menjadi inti permasalahan mereka.

"Rama lo tu apa-apaan sih," ucap Leya yang sudah memisahkan mereka.

''Lo gak papa, kan,'' tanya Leya pada Alfin.

"Lo urus tu anak," ucap Alfin seraya meninggalkan kerumunan tersebut.

"PENGECUT LO. BERANINYA NYURUH LEYA BUAT-" belum sempat Rama menyelesaikan teriakannya Leya lebih dulu memberi bogem mentah hingga pria itu tersungkur.

"Teriak lagi lo, gue habisi sekarang," ancam Leya dan pergi mengejar Alfin.

"Alfin!" panggil Leya, saat ini mereka sedang berada di parkiran.

"Mau apa lagi sih lo?"

"Mmm lo gak usah dengerin kata anak-anak, mereka emang gitu, kok. Jadi jangan masuki kehati, apalagi Rama. Dia emang nyebelin banget, jadi gak usah serius nanggapinya," ujar Leya .

"Lo pikir lo gak nyebelin. Asal lo tau ya, lo tuh orang paling nyebelin yang pernah gue temui," balas Alfin tajam.

Leya menatap Alfin tidak mengerti, ia sangat mengkawatirkan pria itu karena gosip akan mereka dan mencoba untuk membelanya, namun Alfin. Pria itu kini malah kembali mengatainya dengan cacian pedas andalannya.

"Lo apa-apaan sih, gue tuh cuma khawatir aja ngeliat lo, gue cuma pengen bantu doang, kok lo jadi marah sama gue," protes Leya.

"Khawatir. Menurut lo, gara siapa gue terlibat semua masalah ini. Kalo aja lo gak pernah gangguin gue dari awal, gue gak bakalan ngalami ini semua disaat status gue masih anak baru. Lo tau gak sih, lo tu udah kek parasit dalam hidup gue. Mau sampe kapan jadi benalu gini." Leya hanya menunduk saat dimarahi Alfin, entah kenapa ia tidak berani menatap mata tajam pria itu. Sorotan mata Alfin benar-benar membuat seorang Leya menciut karena takut.

"Maaf." Hanya itu yang dapat Leya katakan.

Ia benar-benar merasakan berada di situasi yang berbeda. Untuk pertama kalinya ia meminta maaf karena melakukan kesalahan, selama ini ketika Leya dimarahi baik itu guru ataupun orang tuanya, ia tidak pernah meminta maaf. Bahkan, merasa bersalah sedikitpun ia tidak pernah. Tapi sekarang, untuk pertama kalinya juga Leya merasa takut dan terintimidasi oleh amarah seseorang. Dan itu, semua karena Alfin.

"Apa dengan maaf lo bisa ngembalikan semua keadaan, apa dengan maaf bisa membuat gosip ini reda, apa dengan maaf citra gue bisa balik lagi," ucap Alfin dingin

"Gue benar-benar minta maaf. Dan gue serius mau bantuin lo," ucap Leya tulus.

''Kalo lo pengen bantuin gue, cukup jauhin gue, gak usah lakuin apapun lagi,'' ucap Alfin seraya meninggalkan Leya yang terdiam mematung ditempatnya.



Sorry guys untuk part kali ini agak pendek.

Selamat membaca ....

Rumor LeyaWhere stories live. Discover now