06. Awal dari kisah Elang dan Hazel

Comenzar desde el principio
                                    

"Lo—"

"Aakkkkk." Hazel berteriak sambil menutupi tubuhnya dengan gaun yang sudah tergeletak di lantai itu.

"Sorry, gue nggak tau kalau lo lagi ganti baju," ucap Elang sambil membelakangi Hazel.

"I–iya nggak apa-apa, Kak." Hazel juga sadar bahwa ini bukan sepenuhnya salah Elang.

"Panggil gue kalau lo udah selesai," kata Elang lalu dia keluar dari kamar.

Hazel menepuk keningnya. "Astaga, aku malu banget! Kira-kira Kak Elang lihat nggak, ya?" Hazel jadi overthinking.

"Aish, semoga aja nggak," harap Hazel. Dengan perasaan malu Hazel masuk ke dalam kamar mandi.

Rasa kantung langsung hilang setelah Hazel mengguyur air ke tubuhnya. Dia tidak berlama-lama karena tidak baik juga untuk kesehatan. Hazel keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya.

Dia akan memanggil Elang. Ketika Hazel membuka pintu kamar, ternyata Elang berdiri di depan kamar sambil bermain telepon.

"Kak, aku udah selesai." Hazel bersuara membuat Elang menoleh ke arahnya.

"Oke." Elang menyimpan teleponnya dan berjalan masuk ke kamarnya.

"Eee... tadi Kak Elang nggak ngelihat apa-apa, kan?" tanya Hazel seraya menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.

"Sekilas. Warna pink," singkat Elang.

Hazel menutup mulutnya, dia semakin malu kala Elang menyebutkan warna dalaman yang dia kenakan tadi.

"Lo tidur duluan, besok kita bakal pindah ke rumah lain," beritahu Elang. Cowok itu melepas satu persatu kancing kemejanya lalu masuk ke kamar mandi.

"Rumah lain? Itu artinya kami bakal tinggal berdua aja dong?" monolog Hazel.

Hazel melihat kesekeliling kamar, tidak terlalu banyak barang di sini. Tapi Hazel salah fokus pada foto yang terpajang di atas meja. Foto itu memperlihatkan seorang anak kecil yang tengah kesal. Dan ada dua foto yang lebih lucu lagi.

"Ahaha, lucu banget." Hazel terkekeh.

Elang keluar kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Dia melihat ke arah Hazel, gadis itu belum tidur ternyata.

"Kenapa belum tidur?" Elang bersuara.

Reflek Hazel balik badan. "Lagi lihatin ini." Hazel menunjuk foto-foto kecil Elang.

"Shit, gue lupa lagi nyimpen tuh foto," batin Elang. Buru-buru Elang mengambil foto tersebut dan menyimpannya ke dalam laci.

"Kenapa disimpan? Padahal aku masih mau lihat," ujar Hazel.

"Tidur sana," suruh Elang.

"Iya, iya." Hazel naik ke kasur tapi tidak langsung tidur. "Eeee, Kak Elang nggak akan tidur di sini, kan?" tanyanya.

Elang menatap heran Hazel. "Maksud lo?"

"Maksudku, kita nggak akan tidur seranjang, kan?"

Elang langsung paham maksud Hazel. "Hm, gue tidur di sofa," kata Elang. Dia mengambil satu bantal dan dibawa ke sofa yang ada di kamarnya. Elang merebahkan tubuhnya di atas sofa lalu menutup mata.

Melihat Elang sudah terlelap lantas membuat Hazel ikut menutup matanya. Rasa kantuk yang sempat hilang tadi akhirnya kembali. Jadi, Hazel tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa tidur.

***

Pernahkah kalian sedang bermimpi indah bertemu bias sendiri tapi tiba-tiba saja terbangun akibat seseorang? Ya, Hazel baru saja merasakan hal itu. Kecewa bercampur kesal, kecewa karena ini hanya mimpi dan kesal karena seseorang telah merusak mimpi indahnya.

Kak Elang: ELAZEL Donde viven las historias. Descúbrelo ahora