30.Bad rumor, real hickey?!

Start from the beginning
                                    

Tawa Juna mereda. "Seneng banget gue lo bisa peduli sama orang, jadi kaya manusia beneran."

"JADI GUE YANG KEMARIN ITU APAAN? KEMANGI PECEL LELE?" Nara memelototi Juna sebal.

Sambil tertawa Juna mengangguk. Nara berdesis. "Padahal gue juga dari dulu peduli sama lo," Juna terbatuk-batuk mendengarnya.

Merasa salah bicara Nara bangkit dari duduk. "Gue nyari makan dikantin!" kata Nara salah tingkah sendiri dan buru-buru pergi.

Ada yang aneh dari Nara, kenapa harus salah tingkah?

"Ra udah bangun?" Rai mengangguk dengan senyuman geli. "Eh kenapa Ra?" Juna melihat ke diri sendiri, mengira jika ada yang salah dari pakaiannya.

Rai yang sudah duduk tertawa kecil. Ia sudah siuman dari tadi. "Kalian tuh cocok banget kalau jadi couple, satu galak satu sabaran," ucap Rai. Juna yang sadar arah pembicaraan ber-ih keheranan.

"Dia mah standarnya orang Korea Ra, bukan gue," balas Juna menepis pikiran yang tidak-tidak. Rai mengangguk dan mengucap terima kasih.

"Udah tugas gue Ra jadi temen lo buat bisa jagain," kata Juna dengan tatapan teduh. Memberikan Rai teh hangat.

"Biru udah diobatin belum ya?" tanya Rai membuat Juna terdiam sejenak.

Tersenyum lebih lebar dan mengangguk. "Biru punya dua teman setia Ra."

"Dan punya pacar juga ya, Jun?" Rai tersenyum kecut. "Lupa. Jun, Ra itu nggak tau diri ya ngejar-ngejar cowok orang?"

Juna menggeleng. "Lo terlalu dalem tenggelam sama semua sikap manis biru Ra, nanti juga lo bakalan milih berhenti kalau udah sampai ditepian, ayo makannya buru-buru naik ke atas, bukannya nggak ada orang yang mau lama-lama di dalam air Ra? dingin."

Bercerita pada Juna pilihan paling tepat. Rai meminum perlahan teh ditangannya. "Asal-usul sejarah tangkuban perahu lo tau pasti kan Ra cerita legendaris itu?" Kening Rai berkerut lalu mengangguk. "Kenapa akhirnya dayang Sumbi nggak nikah sama Sangkuriang?"

"Karna cinta mereka terlarang, itu anak dan ibu kan, Jun?"

"Selain itu?" Rai bergumam.

"Karna akal-akalan dayang Sumbi yang bikin pagi lebih cepet?" Juna mengangguk.

"Juga karna rasa obsesi Sangkuriang yang terlalu berlebihan, Ra. Cinta itu bukan obsesi cinta juga bukan paksaan, biarin aja berjalan walau diem-diem dari pada harus berjuang tapi malah jadi hancur," ucap Juna seraya mengungkapkan isi hati.

"Karna Ra, semakin seseorang tahu rasa besar yang lo punya ke dia maka dia bakalan makin seenaknya sama lo. Dia udah perspektif seutuhnya kalau posisinya nggak akan pernah bisa tergantikan oleh siapapun, jadi mau seberapa rasa sakit yang dia kasih ke lo, lo bakalan ngeyel buat berjuang mati-matian demi dia. Bagi cowok brengsek itu seru Ra," ujar Juna tulus. Wajah cerahnya cemerlang.

Selama ini mungkin Xabiru tertawa puas melihat Rai yang bodoh berjuang, ini juga mungkin seru baginya? sial, hati Rai kembali sakit.

"Lebih baik cinta dalam diam dari pada terjebak cinta yang kelam ya, Jun?"

******

Sakit Rai tidak hanya di hari itu, tapi juga hari-haru berikutnya.

"Keren banget anjir MV terbaru EXO." Nara menyimpan ponselnya di meja dengan tumpuan tempat pensil lalu mengikuti dance dari video, ceria seperti tak punya beban hidup. Tidak kontras dengan gadis di sebelahnya yang tengah murung. Setidaknya jadi fangirl k-pop membuat semangat Nara bisa terlihat.

XABIRU [END]Where stories live. Discover now