Chapter 19

1.6K 179 48
                                    

"Selamat pagi Hin." Suaranya menyapa dengan deru nafas hangat di telinga New sambil melingkarkan kedua tangan itu di pinggangnya. 

"Pagi Tay.." Jawabnya lalu ciuman mendarat di pipi suaminya. "Wangi banget sih?" Pujinya.

"Kan emang biasanya gini kalo berangkat kerja."

"Awas nanti banyak yang suka." Ledek New.

"Ya bagus dong kalo banyak yang suka."

"Heh, mau macem macem lo?" New langsung menoreh dengan tatapan sinis malah justru terlihat lucu bagi Tay membuat ia terkekeh kecil.

"Gaklah lagian aku cuma maunya sama kamu." Balasnya yang masih memeluk New dan kembali menciumi pipinya. "Lagi buat apa?"

"Ini mau tuang kopi buat kamu Tay. Geser dikit lah ini kan panas." Tay terkekeh lagi lalu mengikuti perintah New memilih menggeser kursi meja makan dan duduk disana.

"Pluem belum bangun ya?"

"Belum, kayanya masih ngantuk banget dia. Semalam aku liat dia tidurnya gelisah banget mungkin gara-gara mimpinya kali ya."

"Kasian banget. Aku mau liat Pluem dulu ya."

"Jangan nanti malah dia bangun Tay."

"Nanti dia nyariin aku Hin."

"Dia tau Tay Ayahnya kerja. Udah biarin nanti gak lama kamu berangkat dia bakal bangun."

"Ya udah deh."

"Ini sarapannya Tuan, dan kopinya juga." New meletakkan sarapan untuk Tay di meja makan.

"Terima kasih Hin."

"Dan ini makan siangnya ya. Jangan lupa dimakan." New meletakkan sebuah goodie bag yang berisi makan siang untuk Tay.

"Siap." 

Tay masih berkutat dengan pekerjaannya di depan laptopnya hari ini tampaknya semakin banyak tugas yang ia kerjakan belum setelah Godjie memutuskan untuk cuti dan beberapa tim nya sedang dalam peminjaman di kantor lain membuat pekerjaannya menumpuk.

"Ck.. gila sekalinya balik kerjaan gue kaya gini numpuknya. Bisa-bisa lembur gue." Keluh Tay di depan laptopnya dengan jejeran keras disampingnya.

"Kenapa, kaget ya? balik-balik dikasih asupan bergizi."

"Bergizi apanya? Butek yang ada otak gue lama-lama. Mana makan siang masih lama lagi."

"Baru jam 10 bentar lagi lah. Semangat dong kan tar kenyang sama masakan istri." Ledek temannya sambil mengangkat kedua alisnya. Tay yang melihat hanya menggeleng dan mendengus kecil saat bersamaan Jane datang ke meja Tay.

"Orang teknisi pada kemana sih kok pada gak ada?"

"Gak tau deh di mejanya kali udah nyari?" 

"Kalo udah ketemu gue gak bakal kesini, makanya gue tanya siapa tahu lo liat."

"Engga sih, kenapa?" Tanya Tay.

"Tadi Khun Mild minta tolong gak tau deh tuh kenapa sama laptopnya gue gak begitu paham semua datanya gak ada yang bisa kebuka gitu. Mana katanya ada materi buat meeting status update lagi buat sore ini."

"Terus gimana jadinya? Gak jadi meeting?"

"Ya gak mungkin Khun Mild juga harus kasih laporan ke pusat lah." Mereka bertiga nampak berpikir.

"Coba lo liat dulu aja Tay kasian juga dia. Kali aja lo bisa."

"Gue?"

"Iyalah. Orang teknis gak tau pada kemana?"

Sweet MadnessWhere stories live. Discover now