Chapter 15

2.7K 227 18
                                    

Suara desiran ombak menyapu mimpi New yang masih terlelap dalam tidur siangnya membuat New sedikit demi sedikit membuka matanya lalu pelan pelan bangkit dari kasur dengan tubuh yang belum sepenuhnya segar. Ia melihat jam yang berada di atas nakas disamping kasur dan waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore New langsung membuka matanya lebar-lebar.

Ternyata saat ia masih setengah sadar cahaya matahari sudah mulai pudar dan seisi ruangan hampir gelap semua karena belum di semua kembali dinyalakan.

"Tay.. Tay.." panggil New namun tidak ada suara dan disampingnya terasa tidak adanya Tay.

New bangkit dari kasur lalu mencari saklar lampu untuk menyalakan seluruh ruangan. Saat diperjalanan kembali ke kamar ia masih melihat Tay sudah tidak ada di ranjang.

"Tay..?"

Saat menyadari tidak adanya Tay di ranjang, New kebingungan namun ada secarik kertas dengan selipan mawar merah diatas bantal Tay yang sudah tersusun rapih itu. New membacanya.

'Hi ndut.. maaf aku duluan bangun, kalo kamu baca ini.. kamu siap siapnya, mandi dan pakai pakaian yang sudah disiapkan untuk kamu ada di tiang hanger dekat jendela. Dan jam 8 akan ada yang jemput kamu. Aku tunggu di tempat dinner kita ya..

-Tay

Setelah membaca surat tersebut New hanya melengkungkan senyumnya. Hal manis apalagi yang akan dilakukan suaminya itu untuknya namun tanpa berlama New segera masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap-siap.

Begitu selesai New yang hanya mengenakan handuk setengah tubuh menghampiri satu stel pakaian lengkap dengan sepatunya disana kemudian New segera memakai pakaian itu. Setelah selesai berpakaian New merapihkan tataan rambutnya dan mengenakan parfum kesukaannya ke bagian bagian tubuh yang ia butuhkan begitu semua selesai ia hanya tinggal menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

Tay menunggu dengan rasa cemas padahal yang ditunggu adalah istrinya sendiri bukan seseorang yang baru akan dinyatakan cinta olehnya. Tay terlihat lebih tampan dari biasanya dengan outfit smart-casual ia mengenakan black blazzer causal dalaman kemeja v-neck biru tua polos yang di lepas dua kancing atas serta celana canvas hitam semata kaki dan tataan rambut potongan ke kanan memperlihatkan kening Tay dan beberapa sisa poni yang jatuh ke keningnya. Tay juga menggunakan Pantople casual  dark brown lalu tak lupa jam tangan Rolex Daytona 116509/Panda Dial yang selalu dipakai ditangan kanannya sungguh perpaduan dewasa muda yang membuat pesona dan ketampanan seorang Tay Tawan semakin bertambah.

Tay berdiri menunggu di pinggir meja makan sambil melihat tataan meja dinner nya dengan New dan tak lama New datang.

"Tay..." Panggilnya.

Tay menoreh ke sumber suara dan ia melihat sosok itu berdiri tak jauh darinya sambil tersenyum. New menggunakan pakaian kemeja panjang polos berwarna old pink yang masuk dengan warna kulit putih porselennya lalu lengan yang ia gulung sampai siku yang fit dengan lekuk tubuhnya kemudian celana casual canvas abu tua semata kaki serta Pantople casual red brown dan jam tangan di sebelah kiri tangannya menambah kesan manis, tampan indah yang memang sudah jadi satu dalam diri New.

Tay berucap dalam hati berkali-kali bahwa New istrinya ini begitu indah malam ini. Ia hanya mampu tersenyum salah tingkah ingin memuji tapi Tay terlihat sangat malu mengucapnya.

"Tay..!"

"Eh iya.." sadarnya.

"Kenapa kok diem doang?"

"Oh e-engga.." Tay mencoba menstabilkan rasa gugupnya.

Ia menghampiri New dan menggapai tangannya lalu membawanya ke meja makan yang sudah di pesan Tay tanpa sepengetahuan New di sebuah restoran dekat pantai.

Sweet MadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang