6# Jiwa Sang Pelayan Kepada Tuan

22 14 4
                                    

Source photos : pixabay.com

"Beli Bu! Pak! Semangka ini hanya sembilan puluh koin! Masih segar dan baru dari ladang!(WOI BELI NAPA! LELAH TAHU JUALAN SEHARIAN TAK LAKU!). Ayo Pak! Ah iya, anggurnya jadi lima puluh enam koin" kata Kalya

Dia sedang berjualan diawal minggu keduanya. Dia juga sudah memakai pakian yang berbeda dan wajahnya bersih lagi. Apa yang sudah Ibunya ajarkan dia ingat baik - baik.

Zona Baru sekarang adalah daerah administratif. Pemimpinnya disebut 'Dierl'. Gelar itu mirip seperti Walikota tapi karena hanya daerah khusus jadi mereka menggunakan gelar itu. Setiap Dierl adalah anggota Dewan Dierl yang ketuanya adalah Menteri Daerah. Meski disebut umum sebagai 'daerah terpinggir' tapi Kaisar tidak mau hal yang tidak berguna, maka jadilah model itu agar warga Levenuenie dimanapun bisa berkembang. Mereka bisa memperluas wilayah Zona tapi akan butuh biaya yang sangat mahal. Begitu peraturan yang opresif.

"Hari ini laku banyak. Aku mengumpulkan dua ribu koin. Aneh ya, dijam - jam terakhir malah banyak pembeli" kata Kalya heran

Dia membawa gerobak dan masih ada sisa buah - buahan. Sebelum pulang dia harus pergi kepada juragan buahnya untuk setoran. Dia dapat banyak meski bukan yang seharusnya. Bila dibandingkan dengan hari - hari sebelumnya dia hanya diberikan stok sedikit dan semakin menambah. Meski ekonomi mulai membaik tapi Zona itu masih terhitung miskin. Harusnya sudah bisa lebih baik tapi mereka tak terhindarkan dari pajak. Menolak pajak maka artinya tubuhmu tergantung di pintu sendiri. Tentara dan petugas bea cukai datang setiap minggu. Karena kondisi ekonomi yang berbeda - beda maka setiap orang ditagih dua puluh lima persen. Tidak terkecuali anak - anak dan penjual kecil atau mikro. Karena itulah dibuat himbauan agar tidak boros kebutuhan pribadi agar setiap ditagih selalu ada.

"Besok mereka akan datang. Uangku... ah syukurlah cukup. Mengingat kondisiku sekarang seperti tidak terlalu buruk lagi. Aku punya rumah sendiri sekarang ya walaupun kecil sekali" kata Kalya

Kalya pekerja super keras. Uangnya banyak itu hanya pandangannya. Padahal dia sendiri masih terhitung miskin. Juragannya saja orang menengah kelas bawah. Menjadi orang kaya itu artinya membuat kas Negara semakin besar.
Kalau saja di Zona itu tahu kondisi pemerintahannya. Heboh pasti.

"Selamat malam Dunia. Kau indah sekali. Au tidak akan pernah bosan memberimu salam. Kau temanku" kata Kalya dan menutup mata

Dia hanya punya kain tebal bekas dan tumpukan ranting, itu ranjangnya. Karena masih terbatas dia harus melakukan kebutuhan rumah lainnya diluar, ditempat tetangga atau umum. Kehidupannya sudah lebih baik hanya dalam satu minggu. Dia tidur dengan nyamannya, sudah terbiasa.

Paginya dia bangun dan langsung bersiap berjualan lagi. Dikatakan penagihnya datang pagi tapi belum datang juga. Kalya kebetulan menjual habis semuanya hari itu. Masih sore terang dia sudah menyetor dan dijalan pulang. Dia akan melewati pasar dan akhirnya ada disitu para petugas bea cukai dan tentara. Kalya sempat terpikir untuk lari tapi dia sudah terlihat jelas. Satu langkah yang salah dan akan dikira menghindar. Dia masih jauh dari mereka. Sekumpulan warga telah ditagih. Mereka lalu melewati satu jalan dan berhenti. Para tentara sedang memukuli seseorang.

"Tunggu, tunggu, tunggu! Tolong jangan pukuli dia lagi! Ada apa ini?" kata Kalya menghampiri mereka

"Bukan urusanmu nona! Orang tua ini tidak mau membayar pajak. Pergilah sebelum kau kutagih lebih!" kata seorang petugas

Kalya emosi mendengar itu. Dia sangat kasihan kepada orang itu. Kalya sering jalan - jalan sekitar dan dia sepertinya orang baru.

"Tunggu Pak! Saya bayarkan saja!" kata Kalya

Mereka tidak menjawab lagi dan melempar orang itu. Disebutkan jumlahnya dan pergilah mereka. Orang tua itu hanya diam dan tidak mau menunjukkan wajah kepada Kalya. Dia terus - terusan menjauh saat Kalya mendekatinya. Kalya kesal tapi dia tidak tega melihat orang yang entah darimana ini sendiri dan sudah pasti miskin. Dia memutuskan untuk membawanya ke rumah. Lagipula dia di kawasan ramai jadi kalau ada apa - apa akan mudah mendapat sesuatu.

Servant To The Master (Pindah Akun)Where stories live. Discover now