3# Terus Mengetahui dan Akhir

37 25 2
                                    

Source Photo : gracemagnant.com

Pagi yang cerah di hari kedua. Tapi belum banyak yang bisa dia lakukan karena masih sangat pagi. Biasanya dia akan menyapu rumah atau merapikan apapun di rumah atau menyiapkan sarapan, hal - hal semacam itu. Hari ini dia harus keluar. Ya sebagai permulaan mungkin jalan - jalan ke keliling Kota dan siangnya mulai mengunjungi tempat yang menyediakan lowongan. Dia tidak akan lupa pekerjaan macam apa yang dia cari. Dia mandi dulu dan menggunakan pakaiannya yang rapi tapi santai. Apartemennya berada di antara ujung Kota dan tengah Kota, cukup jauh memang. Kalya naik kereta kuda menuju Pusat Kota. Di jalan dia melihat banyak hal seperti Kios dan Warung yang besar. Ada juga banyak pekerja terlihat keluar masuk di banyak Bangunan dan ada yang sedang bersiap mengantar barang, bukankah itu yang dia cari? Nanti, dia mau menikmati pagi dulu. Tapi dia tidak akan lama, mungkin hanya untuk sarapan dan sekedar membeli suvenir atau melihat - lihat sekilas. Ke Pusat Kota akan lama, mungkin sekitar dua jam atau kurang. Dia melihat banyak orang di sekian tempat, kebanyakan pekerja. Mungkin Kota ini memang cocok buatnya. Dua jam kemudian sampailah dia di Pusat Kota. Dia tidak begitu memperhatikan saat mulai memasuki jdi dia agak terkejut saat melihat dirinya dikelilingi oleh banyak orang dan gerobak yang lewat. Ada banyak Toko dan Ruko disepanjang matanya memandang. Kalya mengunjungi sebuah Toko yang menjual riasan dan kosmetik. Barang - barangnya bagus, sangat cocok dengannya. Apakah harganya juga bagus?

"Selamat pagi Bu, yang di kantung kecil ini apa? Dan berapa?" tanya Kalya

"Halo anak muda, ini perona pipi. Harganya empat ratus koin" jawab penjual itu

"Owh, murah kurasa. Ya aku beli satu" kata Kalya dan menyerahkan uangnya

"Terima kasih dan berkunjung lagi!" kata penjual itu

"Rasanya aku kenal logatnya... nanti aku pasti ingat" kata Kalya

Dia membawa barang pertama yang dibelinya di kantung yang cukup besar. Kalau begitu jelas bukan sekedar tapi berniat. Kalya melihat ada Warung Mi dan uapnya yang membawa aroma sampai keluar ke posisi Kalya,

"Hmm, enak sekali aromanya. Eh tapi nanti dulu" kata Kalya

Ada sebuah Toko besar yang menjual banyak barang. Sangat banyak jenisnya sampai tak terhitung. Kalya singgah situ dan melihat apa yang menarik. Disebuah rak kayu ada buah - buahan segar dan sayuran. Kalya sudah punya Apartemen sendiri dan ada dapurnya jadi kenapa tidak masak sendiri? Dia membeli selada dan kol juga bayam. Dia suka pepaya dan mangga jadi dia beli juga. Ada saus tomat dan cabai di botol kayu dibelinya juga. Disebuah bak ada ikan - ikan dengan banyak jenis. Kalya membeli juga sosis dan kentang. Semakin lama kantungnya semakin berat dan jelas itu akan menjadi masalah kalau terlalu berat. Sayang sekali dia mau banyak hal tapi tenaganya tidak begitu besar,

"Yang benar saja aku hanya sekuat ini. Jika aku sungguh akan menjadi tukang antar bagaimana nasibku? Pastinya mereka tidak akan memberiku pesanan yang hanya seberat ini. Ayo Kalya, kau hanya belum terbiasa, kau pasti bisa" kata Kalya dan mengangkat belanjaannya yang semakin berat

Kalya melihat ada produk daun teh dan gula dalam toples bersamaan, dia tidak tahan melihat itu dan mengambilnya. Ada banyak area lain seperti pakaian dan alat tulis menulis. Jelas Kalya butuh semua yang ada di Toko itu tapi tidak akan bisa kalau hanya dia seorang. Membawa kantung besar membuatnya cepat lelah dan kebetulan tadi dia melewatkan banyak Warung dan Kios makan. Dia belum sarapan, dan mau makan. Ada Kios yang membuat roti dengan berbagai rasa bersama bermacam - macam teh dan kopi. Ide yang bagus dan Kalya tanpa ragu langsung menuju kesana. Tidak begitu ramai tapi terlihat para pelanggan sedang tenang menikmati,

"Minta daftar menunya, Pak" kata Kalya

"Kutebak kamu pasti dari Halneu? Ini menunya... eh tapi pesan langsung disini juga bisa" kata orang itu

Servant To The Master (Pindah Akun)Where stories live. Discover now