Mark mencoba melepaskan pelukan Haechan, namun justru wanita itu semakin mengeratkan pelukannya sehingga Mark sulit membalikkan tubuhnya.

"Lepaskan, Haechan." Mark bisa merasakan gelengan kepala yang menempel di tubuhnya.

"Lepaskan, Haechan." perintah Mark kedua kalinya.

"Tidak mau."

"Astaga aku tidak bisa membalikkan tubuhku kalau kau masih memelukku sangat erat seperti ini."

Setelah Mark mengatakannya, Haechan baru mau mengendurkan pelukannya. Mark berbalik lalu meraih dagu Haechan agar wanita itu menatapnya.

"Jadi sekarang apa yang kau mau, hm?"

"Menjadi istri, Mark Oppa." cicit Haechan yang malu. Ia langsung menenggelamkan wajahnya di dada Mark.

Sementara Mark sendiri terkekeh kecil dengan sikap Haechan. Ia balas memeluk Haechan. Dagunya ia letakkan di puncak kepala wanita yang dipeluknya ini.

Mata Mark menatap datar ke arah sudut ruangan. Dimana kamera yang dipasang oleh orang suruhan Jaehyun diletakkan. Mark bisa tahu sebab Eric yang memberitahunya lebih dulu. Kalau kalian belum tahu, Eric adalah adik Mingyu. Maka dari itu Mark bercinta di kolam karena di luar jangkauan kamera pengintai milik Jaehyun.

•••

Sesuai janji yang telah diberikan oleh Mark, kini mereka telah mendarat di lapang yang sama seperti saat mereka terbang. Sebelum pergi karena harus bertemu Hendery, Mark lebih dulu mengantarkan Haechan ke mansion. Tidak mungkin ia membawa Haechan ikut bersamanya.

"Oppa kembali pukul berapa?"

Mark menatap arlojinya, mengira-ngira pukul berapa ia akan kembali. "Mungkin sekitar pukul 11 atau mungkin lebih."

"Jangan sampai melebihi makan siang, ya?" pinta Haechan.

"Akan aku usahakan." Mark mengusap puncak kepala.

"Hati-hati."

Mark masuk ke dalam kursi kemudi. Ia berniat pergi sendiri tanpa Eric tentunya. Ia melajukan roda empat mahal miliknya. Hendery memberinya pesan jika ia telah sampai ditujuan. Sesegera mungkin Mark melaju dengan cepat. Ia termasuk orang yang menghargai waktu.

Sampai di sebuah restoran mewah, Mark turun dari mobilnya. Ia disambut oleh pelayan disana dan diantarkan menuju private room yang sudah Hendery pesan sebelumnya.

Baru saja Mark menutup pintu, ia sudah dihadiahi bogeman mentah dari Hendery.

"Untukmu yang selalu tutup mulut."

Bugh!

"Untukmu yang memaksa Haechan."

Bugh!

"Untukmu yang merusak Haechan. Dan,"

Bugh!

"Untukmu si brengsek yang sudah melamar Haechan tanpa restu dariku!"

Total ada empat bogeman dari Hendery yang dilayangkan seluruhnya di wajah tampan Mark. Tak ada perlawanan dari Mark karena ia terima semuanya. Ia sudah menduga pasti Hendery akan melakukannya. Oh astaga sudut bibirnya bahkan telah mengeluarkan darah di bogeman kedua. Hendery sangat kuat memukulnya.

Hendery mengulurkan tangannya dan membantu Mark untuk berdiri. Memang ia marah, tapi Mark tetap teman dekatnya yang sudah ia anggap saudara. Sedikit bersyukur Mark bergerak cepat sehingga Haechan jatuh ke tangan pria itu. Namun ia tetap tidak membenarkan kalau adiknya itu telah dirusak oleh Mark. Tidak ada yang melaporkannya, feeling Hendery berkata seperti itu. Soal Mark yang telah melamar Haechan, Johnny yang mendapatkan kabar dari Jaehyun.

"Andai saja aku lebih dulu bertemu dengan Haechan, adikku pasti masih menyandang status seorang gadis." sarkas Hendery.

Mark mengelap sudut bibirnya menggunakan tisu sembari tersenyum miring. "Bertemu dulu atau besok pun tidak akan merubah kenyataan kalau Haechan akan tetep menjadi milikku."

"Kau mengetahuinya dari kapan, Mark?"

"Saat aku berumur 15 tahun." jawab Mark enteng. Mengundang Hendery untuk mendaratkan bogemannya lagi namun pria itu menahannya dan malah menggeram kesal.

"Sialan selama itu kau tidak pernah mengatakan apapun padaku. Brengsek."

"Salahkan Daddy. Aku hanya menuruti perintahnya. Ck, bahkan kepada Uncle John saja Daddy tidak mengatakannya. Harus menunggu waktu yang tepat. Orang itu sedikit berbahaya."

Hendery berpikir sejenak. Ya, yang selama ini membantu mereka mencari Haechan adalah Jaehyun. Bahkan Jaehyun sendiri yang menyuruh Appa-nya untuk datang ke panti asuhan Haechan. Dan Jaehyun juga menjelaskannya belum lama ini. Berarti Hendery bisa menyimpulkan kalau orang itu bukan orang sembarangan. Sebab seorang Jaehyun saja harus memikirkan strategi dan memperhitungkannya dengan amat baik.

Ingatan Hendery meroket ke enam tahun silam. Dimana mereka masih berumur 17 tahun. Ia pernah menemukan sebuah foto di nakas kamar Mark yang di dalamnya ada seorang gadis namun wajahnya tidak tertangkap jelas oleh mata Hendery karena Mark lebih dulu mengambilnya.

"Jangan katakan kalau foto yang aku temukan di nakas milikmu itu adalah foto Haechan?" tebak Hendery.

Mark hanya mengangguk malas.

"Argh Mark bajingan Jung. Kau harus menjelaskannya semuanya!"

"Dari mana aku harus memulainya?"

















kalau semakin rame joya semakin rajin juga. kayaknya, hehe

tbc.

Vad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang