[35] BIRTHDAY PAK RUSLAN

Mulai dari awal
                                    

"Gue divonis kanker, bro," jawab David mendramatis.

Seketika wajah Ruslan tampak shock. "Kanker? Udah stadium berapa, bro?"

David memasang ekspresi sedih. "Kantong kering, bro. Udah stadium lanjut, nih. Lo nggak mau open donasi buat gue, bro?"

"Boleh juga jokes lo, bro," ucap Ruslan. "Xixixi ngakak abiezzzz."

Tidak lama kemudian, Leo dan Lea yang baru saja sampai pun mulai masuk ke dalam rumah Aldo.

"Buset, itu yang sama Leo siapa?" tanya Ruslan. "Cakep amat, pacarnya, ya?"

"Iya, bro. Namanya Lea," balas David.

"Assalamualaikum, Om," ucap Lea menyalimi tangan Ruslan, kemudian diikuti oleh Leo.

"Waalaikumsallam. Kamu beneran pacarnya Leo?" Ruslan bertanya seraya melirik ke arah Leo.

"I-iya, Om," jawab Lea malu-malu.

Ruslan manggut-manggut. "Coba aja kalo masih jomblo, saya jodohin kamu sama Aldo."

"She's mine," ucap Leo penuh penekanan seraya merangkul pinggang Lea.

"Canda, baperan amat," cibir Ruslan.

"Eh, kalian udah dateng?" Aini datang seraya membawa nampan berisi beberapa macam camilan, seperti kue kering dan bolu susu.

"Udah, Tante. Btw, itu camilannya buat kita?" David bertanya seraya menunjuk ke arah nampan yang dibawa Aini.

Aini mengangguk. "Iya, ayo duduk di sofa. Makanannya belum siap, ditunggu dulu sebentar, ya."

Semuanya pun duduk di sofa atas perintah Aini. Mereka mulai kembali mengobrol. Disela-sela obrolan mereka, terdapat dua bebek putih berlarian masuk ke dalam rumah.

"Eh, MasRoy kok pada keluar dari kandang sih," ucap Ruslan yang kaget melihat hewan peliharaannya berlarian bebas di dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, MasRoy kok pada keluar dari kandang sih," ucap Ruslan yang kaget melihat hewan peliharaannya berlarian bebas di dalam rumah.

"MasRoy?" gumam Bobby kebingungan.

"Nama bebek Pak Ruslan. Masako dan Royco. Disingkat jadi MasRoy," jawab David.

Bobby tertawa. "Bisa gitu, ya?"

"Bisa-lah, lo lupa kalo bapaknya si Aldo ajaib?" Seketika Aldo langsung melotot mendengar perkataan David.

"Sembarangan lo kalo ngomong!" seru Aldo.

"David, bantu Om tangkap MasRoy!" teriak Ruslan yang terlihat sangat kewalahan menangkap MasRoy, kedua bebek kesayangannya.

"Males, Om. Nggak ada bayarannya."

Ruslan berdecak. "Nanti Om beliin jam tangan keluaran terbaru buat kamu."

Mata David berbinar, tergiur dengan tawaran Ruslan. Laki-laki itu pun langsung berlari menangkap MasRoy.

"Leo?" Lea berbisik di telinga Leo yang sedari tadi asik memainkan ponselnya.

"Hm?"

"Papa-nya Aldo lucu, ya?"

"B aja."

Beginilah nasib memiliki kekasih yang dingin, pikir Lea. Gadis itu sudah terbiasa mendengar jawaban singkat Leo.

Aini yang sudah selesai menyiapkan makanan, kembali menuju ruang tamu. Sesampainya wanita itu di ruang tamu, Aini dibuat terkejut melihat kekacauan yang dibuat oleh MasRoy. Barang-barang tampak berserakan di lantai, ditambah lagi bulu-bulu dan jejak kaki MasRoy memenuhi lantai ruang tamu.

"Akhirnya ketangkap juga," gumam Ruslan memasukkan MasRoy ke dalam kandang.

Merasa diperhatikan, Ruslan menatap ke arah depan. Seketika wajahnya tampak panik melihat Aini yang menatap ke arahnya dengan tatapan mematikan.

Ruslan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bu, Maafin ulah MasRoy, ya?"

Aini mendengkus. "Pokoknya Ayah nggak boleh makan sebelum beresin semua kekacauan yang dibuat MasRoy!"

Aldo berusaha menahan tawanya melihat wajah lesu ayahnya. Kali ini, Aldo tidak bisa membantu ayahnya dari kemarahan Aini.

"Ayo ke ruang makan," ajak Aini pada Aldo dan juga teman-temannya.

"Ta–tapi Tante, kasian kalo Om Ruslan nggak ikut makan. Kan, hari ini acaranya Om Ruslan." Ruslan mengangguk setuju mendengar pembelaan dari Lea.

Akhirnya Aini luluh. Wanita paruh baya itu mengizinkan Ruslan untuk ikut makan bersama mereka.

Sedari tadi ponsel Nakula terus berdering. Laki-laki mengambil earphone bluetooth dari dalam tas, lalu memasangnya di telinga.

Ketika Nakula menjawab panggilan telepon tersebut, suara pekikan seorang gadis mulai terdengar. Nakula tidak mengeluarkan suara, dia fokus makan seraya mendengar ocehan gadis itu.

TBC

NEXT?

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang