[33] SEBUAH SURAT

Mulai dari awal
                                    

"Lo ke sekolah jalan kaki?" tanya Raskal.

"I–iya," jawab Dodi dengan kepala menunduk.

"Serius?" tanya Raskal tak percaya.

Perkiraannya, jarak dari tempat ini ke sekolah adalah 1,8 km. Padahal selalu ada angkot yang melintas di sekitar sini, mengapa laki-laki itu tidak naik angkot saja untuk pergi ke sekolah?

Raskal membawa Dodi menuju motornya yang terparkir di dekat warung. Ketika Raskal sedang memakai helm, laki-laki itu mengernyitkan dahinya saat melihat Dodi yang berjalan menjauhinya.

"Dodot!" teriak Raskal. "Mau kemana lo?"

Dodi menoleh ke belakang saat mendengar teriakkan Raskal. Laki-laki itu menunjuk dirinya, seolah bertanya-tanya apakah Raskal memanggilnya?

"Iya, bego. Sini lo!" Takut jika Raskal mengamuk, akhirnya Dodi menghampiri Raskal.

"Naik," titah Raskal.

"Hah?"

"Naik! Lo budeg, hah?"

Astaga! Rasanya Dodi ingin menangis mendengar bentakan Raskal. Tidak ingin membuat Raskal semakin marah, Dodi pun naik ke atas motor sport milik Raskal. Tak lama kemudian, Raskal langsung melajukan motornya menuju sekolah.

***

Suasana kelas XII IPS 1 pagi ini dibuat rusuh dengan kehadiran Aldo, Bobby dan David yang bernyanyi dengan suara keras.

Junaedi sang ketua murid di kelas itu pun telah berulangkali menegur mereka untuk tidak membuat keributan. Tapi ucapannya bagaikan angin berlalu, mereka tetap bernyanyi dengan suara yang lebih keras.

Para murid yang ada di kelas itu sebenarnya merasa terganggu, tapi mereka tidak menegur lantaran takut. Beberapa diantaranya ada yang terlihat biasa saja, mungkin karena sudah terbiasa dengan suasana kelas ini yang selalu bersisik.

David memegang sebuah sapu, menjadikan sapu tersebut layaknya sebagai mikrofon. "Kau mau apa lihatlah."

"Ada Cloud Bread di awan," sambung Bobby seraya membuka bungkus yupi favoritnya.

Kini giliran Aldo yang bernyanyi dengan heboh, "ketika Cloud Bread turun."

Junaedi yang sudah sedikit pusing dengan kelakuan mereka pun akhirnya ikut bernyanyi, "campur resep cinta ibu."

"CLOUD BREAD, CLOUD BREAD."

BRAKKK

Bu Beti, salah satu guru yang termasuk ke dalam jajaran guru galak dan killer itu menatap mereka dengan tatapan garang.

"KALIAN SEMUA SAYA HUKUM!" Tamatlah sudah riwayat mereka di tangan Bu Beti.

Leo yang baru saja sampai di kelas mendadak menjadi bingung ketika melihat kehadiran Bu Beti. Di tambah lagi, teman-temannya dan juga Junaedi berjalan mengikuti langkah kaki Bu Beti.

Leo menahan tangan David yang hendak melewatinya. "Kemana?"

David cengengesan. "Ruang BK."

Leo melepaskan tangan David, lalu masuk ke dalam kelas seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Raskal memberhentikan motornya di parkiran sekolah. Dodi dengan terburu-buru turun dari motor Raskal.

"Ma–makasih," ucap Dodi.

Raskal berdeham sebagai jawaban. Melihat respon Raskal yang acuh tak acuh, Dodi memutuskan untuk langsung pergi menuju kelasnya.

Raskal melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Sebelum pergi ke kelas, dia berniat untuk mampir terlebih dahulu ke perpustakaan. Buku fisika miliknya hilang, entah dia lupa menaruh buku tersebut di mana atau ada orang yang sengaja menyembunyikannya.

"Tumben ke perpus," celetuk Raka ketika melihat kehadiran sahabatnya.

"Cari buku fisika," jawab Raskal seadanya. Laki-laki itu mulai mencari buku fisika di jajaran rak buku kelas XII.

Raskal mendengkus. Dia sedikit merasa kesulitan mencari buku fisika incarannya. Apa buku tersebut telah habis dipinjam oleh para siswa-siswi?

Lima menit kemudian, Raskal berhasil menemukan buku fisika yang dicari olehnya. Buku tersebut sedikit berdebu, mungkin karena rak buku itu sudah lama tidak dibersihkan oleh penjaga perpustakaan.

Ketika Raskal hendak menghampiri penjaga perpustakaan yang sedang menata buku di rak, dia tidak sengaja melihat kehadiran Lea yang duduk di kursi. Sepertinya gadis itu sedang membaca novel, pikirnya.

Saat Lea sedang asyik-asyiknya membaca novel, tiba-tiba seorang gadis menyodorkan sebuah kertas padanya. Baru saja Lea ingin bertanya, gadis itu telah pergi ke luar perpustakaan dengan terburu-buru. Merasa penasaran, Lea pun membaca surat tersebut.

Kamu adalah seseorang yang ku temui secara tak sengaja, dan ku kenal secara tiba-tiba. Namun, telah ku cintai dengan penuh kesadaran rasa.

TBC

kalo vote hari ini mencapai 300, janji bakalan double update wkwk

NEXT

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang