Raga ini ingin pulang tapi takut di tikam amarahmu
Jiwa ini lelah membutuhkan atap dan hangatnya pelukanmu
Anak-anak puisi yang ikut berkelana di tas ranselku
Berfikir harı ini waktu yang tepat untuk kami kembali pada tubuhmu
Tapi, Kecamuk kebencian akan kepergianku dulu
Masih begitu ramai berbisik-bisik di kepalamu
Menghidupkan kepingan luka lama yang terlahap api
Aku dan puisiku, adalah kebisuan abadi
Mr.Tea 25 Juni [07:32 PM]
YOU ARE READING
The Poems Mr.Tea Write at Night [Versi Indonesia]
Poéziaððª ðŽðªð¯ðª, ð±ð¢ð³ð¢ ð±ðŠð®ð£ð¢ð€ð¢ ð¢ð¬ð¢ð¯ ð¥ð¶ð¥ð¶ð¬ ð¥ð¢ð¯ ð®ðŠð¯ðªð¬ð®ð¢ðµðª ð±ð¶ðªðŽðª-ð±ð¶ðªðŽðª ð£ðŠð³ðŽð¢ð®ð¢ ðð³.ððŠð¢ ð£ðŠð³ð«ð¢ð®-ð«ð¢ð® ðð¢ð®ð¢ð¯ðºð¢, ð®ðŠð®ð£ð¢ð€ð¢ ð£ð¢ðªðµ-ð£ð¢ðªðµ ðºð¢ð¯ðš ð¥ðªðµð°ð³ðŠð©ð¬ð¢ð¯ð¯ðºð¢. ððª ð¥ï¿œ...