49- Rahasia Misteri

Mulai dari awal
                                    

Suara bisikan orang-orang yang mulai mengerumuni membuat Atlaric sangat amat tidak nyaman. Apalagi ketika mendengar ada yang mencibir Scarlett, sesuatu langsung memuncak di dalam dirinya.

"GUE BILANG BUBAR!" bentak Atlaric membuat lorong ini terdengar hanya suaranya saja. Semua tertegun mendengarnya dan sedikit ketakutan setelah itu, pasalnya lelaki itu baru pertama kali seperti ini.

Beberapa menit kemudian lelaki itu tak membalas sama sekali dan tetap diam di tempat. Dia tak paham dengan dirinya sendiri sampai langsung dilihat oleh gadis ini. Bukan berita yang bagus.

"K... Kamu gak mau pergi, kan? Biar aku aja," tanya Scarlett melangkah satu kali saja sehingga yang mendengarnya menjawab hanya dia seorang.

"Gak usah. Gue aja." Atlaric berkata secara pelan dan tak lama kemudian dengan berat hati ia meninggalkan mereka dan berjalan seorang diri saja. Hal ini membuat Shanaya diam di tempat dan memandang kedua gadis tersebut, "Biar gue yang nyusulin dia. K-Kalian bisa bicara."

Saat Shanaya mau menyusul, tiba-tiba ia berhenti ketika Monica memanggilnya. "Shan. Gue mau minta maaf sama lo buat waktu itu, gue... Lepas kontrol--"

Shanaya menoleh dan tersenyum. "Seharusnya gue yang minta maaf. Gue ngeganggu hidup lo, Mon," ucapnya membuat Scarlett diam dan hanya menatapi mereka berdua. Scarlett tidak paham.

Setelah gadis itu pergi menyusul, entah kenapa Scarlett merasa pahit di hati kembali. Padahal sebelumnya dia merasa sudah bahagia dan tidak ada pahit lagi, tapi, tidak bisa hilang rupanya.

"S-Scar... Gue mohon lo dengerin permintaan maaf gue yang terakhir kali ini. Lo... Mau maafin gue, kan?" tanya gadis tersebut dengan nada serius menatap wajah Scarlett.

"Kenapa? Kamu ada masalah apa sama dia?" Scarlett bertanya dengan nada dingin.

Monica tak langsung menjawab dan hanya menunduk setengah. "Gue bersepakat sama orang-orang yang tahu tentang lo pacaran sama Hazel buat gak kasih tahu ke Atlaric."

Scarlett menajamkan pendengaran dan penglihatan matanya, ia menatap Monica dengan cepat. Secara tak langsung bahwa dia berhadapan dengan penyebab masalah di antara mereka berdua.

Sebenarnya ada apa dengan Monica?

"T-Tapi dengar dulu! Gue kirain lo sama Atlaric pacaran dari awal. Makanya, gue gak mau karena tahu itu hubungan kalian hancur."

Monica meneteskan air matanya dan berkata, "G-Gue juga ngelihat lo semakin kesini, kalau lo banyak dibela sama mereka. Terutama temen-temen Atlaric."

"Pernah satu kali mereka datangin gue dan ngasih gue peringatan kalau gue gak boleh ganggu siapa-siapa lagi, terkhusus lo sama Shanaya." Monica menggigit bibirnya dan menatap tidak suka, "awalnya gue gak suka, emosi gue makin melunjak, Orlando, Teguh sama Karamel bela-belain cuman buat hal aneh gini doang."

Gadis tersebut diam menghirup udara untuk kembali berbicara. "Gue gak ngerasa adil banget, tapi mereka gak salah, kalau memang sebenarnya gue tukang cari masalah doang masuk ke sekolah ini."

"Jadi... Tahun depan gue rencana pindah sekolah. Terlebih lagi gue gak ada teman lagi disini dan gak mau buat kalian semua terbebani lagi," kata Monica membuat gadis yang mendengarnya tak menyangka.

"Monica! Jangan begitu, masalah ini bisa diselesain baik-baik. Kalau kamu gak ada teman, ya--" Scarlett menjeda kalimatnya karena tiba-tiba saja bingung mau melanjutkan apa dan Monica hanya menyeringai kecil.

"Apa? Gak ada kalimat lagi, kan? Kalian gak perlu ngurus hidup gue, dengan masalah ini ada mana tahu bisa buat gue sadar."

"Jadi gue mau minta maaf semua dari awal sampe sekarang lo dan Atlaric berantem." Monica dapat menebak dari kejadian mereka berdua tadi.

SCARLETT(A) [❗ON GOING❗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang