49- Rahasia Misteri

60 12 4
                                    

"Akhirnya," gumam seseorang dengan wajah yang bersinar senyuman manis itu. Scarlett dapat melewati ujian hari pertama, sudah pasti ujian yang lainnya dia lalui dengan kepercayaan diri.

Di luar kelas, dia dapat melihat Kristal baru saja mau masuk ke dalam kelas mengambil seluruh perlengkapannya. Mereka sempat bertatapan sebentar dan keduanya berakhir saling membuang muka dan pergi.

Dalam hati yang paling dalam, Scarlett sempat merasa bahwa Kristal lah sosok yang memberi tahu tentang dirinya kepada lelaki waktu itu. Ia diam di tempat dan menatap lurus kelas milik lelaki tersebut.

Baru satu hari saja rasanya sudah lama, tak ada ucapan sama sekali yang diberikan. Bayangkan saja sebesar apa kecewa gadis itu saat ini.

"Scarlett!"

Scarlett menoleh dan mendapati seorang gadis cantik tersenyum lebar kepadanya. Ia langsung melingkari tangannya ke lengan Scarlett, "Gimana ujiannya? Lo mah pasti bisa lah, ya."

"Hahahaha. Bisa-bisa aja kalau belajar. Kamu sendiri?" tanya Scarlett mulai mendalami topiknya bersamaan Shanaya.

Kedua gadis tersebut menjadi sorotan para murid karena kedekatan mereka, toh, memang mereka sangat masuk kalau soal pembicaraan. Mereka penuh tawaan sepanjang jalan sehingga membuat para murid yang melihat terpukau.

"Scar. Nanti setelah ujian, datang ke rumah gue, yuk!" Shanaya mengajak dan membuat gadis itu berpikir sebentar dan mengangguk-angguk.

"Dengan senang hati!"

Ketika mereka berjalan sudah jauh dari kelas, tiba-tiba di depan mata mereka melihat ada yang ramai di mading sekolah, tepatnya tengah-tengah lorong sekolah ramai orang. Mereka saling menatap, merasa ada yang tidak beres. Akhirnya Scarlett dan Shanaya memutuskan untuk berjalan lebih cepat dan setibanya di tujuan, mereka dapat melihat jelas siapa yang buat rusuh.

"Biarin gue pergi!" Gadis tersebut ingin kabur namun dihalangi oleh lelaki itu.

"Lo gak sadar kalau kita jadi pusat sorotan?" tanya Monica yang hanya dapat di dengar oleh dia sendiri.

"Gue gak perduli! Lo kira gue gak tahu tentang rencana yang lo sembunyiin selama ini?!" tanya Atlaric dengan nada yang meninggi namun tidak berkoar-koar.

"Jawab!"

Monica tampak tertekan sekali, pipinya sudah memerah dan ingin mengeluarkan air mata. Ia menunduk karena sudah pasrah sekali, tidak ada temannya yang mau menolong dirinya. Sebab Monica sudah dipandang hancur dan tidak baik bagi banyak orang.

Ia hanya berharap masih ada yang mau berteman dengannya.

"MONICA!" Suara dari tengah banyak orang itu menjadi pusat perhatian sehingga gadis tersebut langsung menghampiri mereka.

Hal ini membuat Atlaric mundur dua langkah karena melihat Scarlett yang melindungi Monica. Gadis bernama Scarlett itu bertanya kepada Monica apa yang terjadi dengannya. Dia tidak habis pikir melihat Scarlett yang sangat amat baik dengan Monica, bukankah seharusnya kecewa?

Ya seperti dengan dirinya.

"Atla!" Shanaya pun menghampiri lelaki itu dan berusaha menariknya menjauh. Namun Atlaric tetap pada tempatnya sehingga tidak mau berpindah.

"Pergi," ucap Scarlett tanpa menatapnya.

Monica membulatkan kedua matanya ketika mendengar hal tersebut, bukankah mereka berdua pacaran?

"Astaga! Ini kenapa?"

"Ada masalah apaansih?"

"Ya ampun... Scarlett kenapa sih?"

SCARLETT(A) [❗ON GOING❗]Where stories live. Discover now