❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞
⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...
"Selamat malam, Draco." Sapa Dumbledore yang berdiri di dekat pagar pembatas menara dengan wajah yang pucat pasi. "Apa yang membawamu kesini, di malam yang indah ini?"
"Who else is here?" Mengabaikan sapaan Dumbledore, Draco melangkah maju, memandang ke sekitarnya dengan cepat untuk memastikan keberadaan orang lain selain mereka. "I heard you talking."
"Oh. I'vebeen talking aloud to my self. Extraordinarily useful. Have you misspent yourself, Draco?" Sunyi. Harry berdiri terpenjara dalam tubuhnya yang tidak kelihatan, menatap mereka berdua, dengan telinga yang di tajamkan untuk mendengar pertempuran para Pelahap Maut dari kejauhan. Dan di hadapannya, Draco tidak melakukan apa-apa kecuali memandang Dumbledore, yang tak bisa dipercaya, tersenyum. "Draco, kau bukan pembunuh."
"Bagaimana Anda tahu?" Balas Draco segera. Wajahnya memerah dalam cahaya kehijauan tanda. "Anda tidak tahu saya sanggup berbuat apa saja!" Sambungnya, kali ini lebih kuat. "Anda tidak tahu apa yang telah saya lakukan!"
"Oh, ya, aku tahu." Jawab Dumbledore lembut. "Kau nyaris membunuh Katie Bell dan Ronald Weasley. Kau mencoba, dengan keputusasaan yang semakin meningkat, untuk membunuhku sepanjang tahun ini. Maafkan aku, Draco, tapi usaha-usahamu itu lemah ... sangat lemah, jujur saja, sehingga aku bertanya-tanya sendiri apakah kau melakukannya dengan sepenuh hati..."
"Trust me." Ucap Draco kemudian, menurunkan tongkat dan menaikkan pakaian yang menutup lengannya hingga Dumbledore dapat melihat tanda kegelapan yang berada di lengan kiri lelaki itu. "Iwaschosen!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dumbledore terdiam. Ia menatap Draco dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan ketika suasana di antara mereka pun ikut menghening. "Kalau begitu, aku harus membuatnya mudah bagimu." Ucapnya kemudian.
Namun tiba-tiba, di suatu tempat pada kedalaman kastil di bawah, terdengar teriakan samar. Draco menegang dan menoleh. "Ada yang melawan dengan gigih." Komentar Dumbledore begitu saja. "... Ya, kau berhasil memasukkan Pelahap Maut ke dalam sekolahku, yang harus kuakui, kupikir tidak mungkin ... bagaimana kau melakukannya?"
