8/10

1K 195 34
                                    

Apakah Push lebih penting dariku?

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Disebuah rumah yang luas dan besar itu terdapat 2 orang remaja yang sedang mengerjakan tugas di ruang belajar.

“(Name),” panggil seseorang remaja putra, siapa lagi jika bukan Ice sang kekasih dari (name)

Sang empun tidak memberi respon sedikitpun.

“(fullname),” panggil Ice sekali lagi, tapi sama (name) tidak memperdulikan bahkan tidak memberi respon kepada Ice.

Tak...

Sebuah pena mendarat tepat di dahi remaja putri itu --- (Fullname) ---.

“Aduh, Ice sakit,” rintih (name) sambil terus mengelus dahi yang dipukul oleh Ice menggunakan pena.

“Fokus (name)!!” perintah Ice dengan penuh kesabaran.

“Iya (name) fokus kok Ice.” jawab (name) tanpa melihat lawan bicaranya.

“(Name), mari kita ulang,” ucap Ice mengulang materi yang disampaikan.

“Push... Push,” gumam (name) dengan wajah menunduk kebawah, memperhatikan Push --kucing kesayangan-- .

“Sampai disini ada yang ingin ditanyakan?” tanya Ice mengakhiri materi yang telah disampaikannya

Namun, bukannya menjawab pertanyaan Ice, (name) malah asyik bermain dengan kucing kesayangannya.

Tak..

Sebuah pena kembali mendarat di dahi (name) dan itu membuat (name) terkejut, hingga sang kucing --Push-- lari dari pelukan (name).

“Ice... Liat, Pushnya lari!!” marah (name) kepada sang kekasih.

“Lah? Karna kamu sendiri kan?” bantah Ice.

Mendengar bantahan dari Ice membuat (name) marah dan kesal.

“Aku mau cari Push.” ucap (name) kesal lalu melangkah pergi menabrak Ice hingga terjatuh.

------

Sudah hampir 20 menit berlalu namun (name) tidak kunjung kembali, membuat Ice Khawatir akan keadaan (name) sekarang.

“(name) mengapa belum kembali?” tanya Ice khawatir.

“Aku harus menyusulnya.”

Ice segera berlari keluar rumah mencari keberadaan (name).

Tidak butuh waktu lama, akhirnya Ice bertemu dengan sang kekasih --(name)--.

“(Name), apa yang terjadi?” tanya Ice khawatir saat menglihat (name) penuh dengan luka.

“Ice dibelakangmu,” teriak (name) sambil mendorong Ice ke samping.

Ternyata 1 orang preman hampir memukul kepala Ice dengan sebuah balok kayu, namun (name) yang menjadi korban.

“(Name), apa yang terjadi? Dan kamu memukul kekasihku?” tanya Ice dengan sangat marah.

“(Name) tunggu disini, Aku yang akan menghabisi mereka!!”

“Kembalikan Push aku!!!! Jika tidak aku akan menghabisi kalian,” teriak (name) lalu melawan preman itu dengan sangat marah.

Ice merasa terabaikan oleh (name) pun segera membantu (name) melawan preman-preman itu. Hitung-hitung Ice berolahraga.

10 menit telah berlalu dan 2 remaja itu berhasil mengalahkan semua preman-preman itu.

Ada yang giginya copot, patah tulang, terkilir ataupun lembam-lembam.

(Name) segera berlari mengambil Push yang telah di tangkap oleh mereka.

“Awas jika aku menglihat kalian menangakap kucing ku atau kucing yang lain,” ancam (name) kepada para preman yang sudah penuh dengan luka.

Bonus

“Push... Kamu tidak apa-apa?” tanya (name) sambil memeriksa keadaan Push.

(Name) mengabaikan Ice yang ada disampingnya setelah membeli obat untuk mengobati luka (name).

“Uhuk...”

“Push, kamu batuk??”

“(Name) itu aku.”

“Ah ternyata kamu Ice, aku pikir Push yang batuk.”

“....”

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

... Hingga kamu mengabaikanku?.

[Salam hangat, 05 Sep 2021]

My Bad Girlfriend || BoBoiBoy IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang