My Bad Girlfriend || BoBoiBoy Ice

2/10

Tidak aku sangka dirimu yang nakal

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Hari ini kelas 11-A² mendapatkan pelajaran olahraga. Namun, karna cuaca sedang tidak bersahabat. Jadinya mereka belajar didalam kelas.

Hampir seluruh murid kelas 11-A² termasuk (name) sangat kecewa tidak dapat berolahraga dilapangan. Kecuali Ice.

Ditengah kesibukan mereka mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak guru olahraga, tiba-tiba (name) berdiri dari tempat duduknya.

“Pak Guru, saya izin kekamar mandi boleh?” kata (name) meminta izin.

“Silahkan. Tapi, jangan lama-lama ya (name),” kata guru olahraga itu memberi izin.

Setelah mendapat izin dari guru, (name) segera keluar kelas sambil bersenandung kecil. Menuju ke kamar mandi yang letaknya sedikit jauh dari kelas gadis itu dan harus melewati kantin terlebih dahulu.

﹌﹌﹌

10 menit kemuadian...

“Kenapa (name) belum kembali? Apa dia pergi ke kantin bukan malah ke toilet?” kata guru olahraga itu marah-marah.

“Ice. Kamu sebagai ketua kelas, tolong carii (name),” perintah guru itu lalu kembali melanjutkan pelajaran yang sempat tertunda.

Ice yang sedang tertidur dengan menumpukan kepala diatas tangan terkejut mendengar namanya disebut.

“Ah. Iya pak,” kata Ice berdiri dari tempat duduknya dan berlalu keluar kelas mencari (name).

Ditengah perjalanan Ice bertemu dengan 2 saudara kembarnya yang mengenakan balzer berwarna coklat bernametag 'Boboiboy Gempa' dan blazer berwarna hijau bernametag 'Boboiboy Thorn'.

“Ice. Kenapa diluar?” tanya Gempa yang terkejut saat Ice masih berada diluar.

“Kak Gempa, Thorn. apakah kalian ada liat (name)?” tanya Ice balik kepada Gempa dan Thorn.

“Tadi (name) ada ditaman,” jawab Thorn dan menunjukkan sebuah taman sekolah yang letaknya bersebelahan dengan kantin.

“Terima kasih Thorn.” Ice pun segera berlari mencari (name) ketempat yang dikatakan oleh Thorn.

Ternyata benar, (name) berada disebuah koridor dan sedang berjongkok menghadap sebuah semak-semak.

“Push* sini,” panggil (name) kearah semak-semak.

“(Name). Sedang apa disini?” tanya Ice yang berdiri dibelakang (name).

“Ah Ice, aku sedang memanggil kucing itu. Dia imut sekali,” jawab (name) antusias menunjuk seekor kucing yang telah keluar dari persembunyiannya.

“Aku ingin membawa kucing itu ke rumah, maukah kamu menangkapnya Ice,” rengek (name) memandang Ice yang ada disebelahnya.

Mendengar hal itu membuat Ice menoleh kearah kekasihnya.

“Apakah kamu sakit (name)? Atau kepalamu terbentur saat menuju toilet?” tanya Ice takpercaya.

“Aku baik-baik aja, tidak ada yang terluka atau sakit kok. Aku ingin kucing tu Ice, ayo tangkap dia,” rengek (name) layaknya anak kecil.

'(Name) yang nakaaal ini, berubah seperti anak kecil saat bertemu dengan seekor kucing?' tanya Ice didalam hati sedikit terkejut dengan perubahan sikap kekasihnya.

(Name) terus merengek ingin diambilkan kucing itu kepada Ice.

“Baiklah,” kata Ice pasrah setelah itu segera menangkap kucing yang berwarna putih itu dibawah hujan yang kini semakin lebat.

“Ayo Ice, kamu pasti bisa.” (name) memberi semangat kepada kekasihnya. Namun, Ice tidak dapat menangkap kucing itu.

Melihat kegagalan sang kekasih (name)pun ikut membantu menangkap kucing itu dibawah hujan yang kini semangkin lebat.

Tidak butuh waktu lama, mereka akhirnya dapat menangkapnya.

“Ice. Kita berhasil, liat kucingnya imut banget,” kata (name) riang layaknya anak kecil yang mendapatkan apa yang diinginkannya.

Dengan seekor kucing dalam pelukannya dan baju yang sudah sangat basah (name) tertawa ria sambil berlompat-lompat.

Ice yang melihat itu tersenyum manis kepada (name) disebelahnya. Membuat wajah (name) merah padam saat Ice memperlihatkan senyum manisnya.

★ Bonus ★

“Kenapa wajahmu memerah? apa kamu sakit?” tanya Ice khawatir.

“Bukannya langsung kekelas malah main hujan-hujanan,” kata Halilintar tiba-tiba dari belakang.

“Ah, kak Hali. Ini kami mau balik kok,” balas Ice dan segera menarik tangan (name) menuju ke kelas.

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

.... Bisa bersikap seperti anak kecil.

﹌﹌﹌

Push= nama panggilan seekor kucing.

[Salam hangat, 29 Jun 2021]