BAB 3

328 33 2
                                    

Zany berdehem untuk menetralkan suasana di ruangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zany berdehem untuk menetralkan suasana di ruangannya. "silakan duduk" persilakan Zany.

Sang empu mengangguk mendengar titahnya lalu melangkahkan kakinya mendekati sofa panjang setelah itu ia mendudukkan bokongya.

Begitupun Zany, ia beranjak dari kursi kebesarannya dan berjalan ke sofa singgel yang biasa menjadi tempat duduknya ketika tamu datang.

"Baik, apa pengalaman mu selama bekerja?" Tanya Zany dengan nada dingin.

Mendengar itu spontan yena menggeleng, errrr.... Pengalaman kerja? bekerja saja ia tak pernah? dimana pengalamannya?.

Zany menaikan sebelah alisnya dan keningnya berkerut, pertanda ia tak mengerti arti gelengan kepala sang empu.

"Maksudnya saya, saya ngak pernah bekerja" jelas Jujur yena, toh buat apa bohong kalau kenyataan memang seperti itu.

Zany mendengar itu cukup terkejut, bagaimana bisa Bu Sinta memposisikan sang empu menjadi sekertaris pengganti.
Pengalaman bekerja saja tidak punya?.

Zany mengerti kenapa orang di depannya tak punya pengalaman bekerja, lihat saja pakaian yang di pakai semuanya brand ternama dan pasti harganya sangat mahal, ia tahu itu. Dan kalian juga pasti taulah apa maksud dari Zany.

"pantas" monolognya.

"Bagaimana bisa, Sinta menerima mu begitu saja, pengalaman saja tak punya" ucap Zany.

Mendengar itu yena mengangkat kepalanya, menatap sinis orang di depannya.

"Ya bisa aja, gue cantik, berbakat" sahutnya, sampai ia lupa kalo sedang berbicara dengan CEO di perusahaan.

Zany cukup terkejut dengan nada sedikit angkuh orang di depannya, ternyata sama saja ketika pertama kali bertemu. Agak ngegas.

"..., Maaf" sesalnya, kenapa ia bisa melupakan hal itu.

Zany berdehem lagi. "Apa motivasi anda ingin bekerja di perusahaan saya terlebih Sinta mengatakan anda akan menggantikan asisten lama saya?"tanyanya.

"Entahlah tetapi, Bu Sinta bilang, saya akan menggantikan posisi asisten lama tersebut" jawabnya.

Heii! Apakah itu jawaban yang tepat?dirasa tidak.

"Itu bukan motivasi tapi alasan!, apakah anda tidak memiliki motivasi untuk bekerja di perusahaan saya?"

Yena mengangguk, sebenarnya ia mempunyai motivasi untuk bekerja tetapi bersifat privasi. Harusnya yena memberitahu akan hal itu? Dirasa tidak.

The CEO || On Going Where stories live. Discover now