Part 6

941 120 15
                                    

Disekolah SMA, Lisa dan Joy tampak gelisah fikiran mereka tertuju pada sang daddy, ntah mengapa perasaan tak enak melingkupi hati mereka, berusaha menepis fikiran buruk terhadap sang daddy, berkali kali Joy dan Lisa menghembuskan nafas samar bahkan mencoba tenang dan fokus belajar namun tetap saja perasaan tak enak hinggap di hati mereka.
Hingga bel pun berbunyi untuk istirahat, semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin, Sinb menghampiri kakak beradik tersebut.

"Lisa, joy, kalian berdua kenapa? Gue perhatiin kek gelisah gitu?" Sinb bertanya karena ia memperhatikan sahabat nya tampak gelisah

Lisa dan Joy tampak diam sejenak menatap sahabat nya, wajah resah dan gelisah terlihat di wajah mereka.

"Ntah kenapa perasaan gue gak enak sinb, gue kepikiran daddy gue" jawab Joy lirih

"Benar, gue juga sama dengan Joy eonnie" sahut Lisa

"Mungkin itu perasaan kalian saja, berdoa saja semoga daddy kalian baik baik saja"

Mereka mengangguk, mencoba untuk tetap tenang dan menepis fikiran buruk tersebut.

"Yuk kantin, lapar nih"

"Yuk lah"

Mereka keluar kelas berjalan menuju kantin di koridor sekolah, Lisa dan Joy tampak tak tenang namun mereka sebisa mungkin menepis fikiran buruk hingga mereka sampai di kantin.

Jihyo melambaikan tangan nya kearah sinb, sinb yang melihat Jihyo langsung mengajak Lisa dan Joy duduk di tempat Jihyo, sesampai di sana mereka mulai duduk dan memesan makanan. Lisa dan Joy hanya diam memikirkan sang daddy.

"Lisa, Joy,  lu berdua kenapa deh kok diam aja?

"Hooh, biasa nya lu berdua ribut"

"Gue kepikiran daddy, perasaan gue gak enak"

"Emang kenapa sama daddy lu?"

"Ntah lah, gue gak tahu tapi perasaan gue benar benar gak enak"

Mereka pun terdiam mendengar ucapan Joy, mereka melihat wajah sendu dan khawatir dari Joy dan Lisa, mereka merasa sedih.
Tak lama pesanan pun datang, mereka pun makan dengan lahap, Lisa dan Joy hanya mengaduk makanan tersebut.

"Lisa, Joy, kalian kok gak makan? Kenapa di aduk aduk" ujar Mina

"Gak selera makan" tutur Joy

"Gak usah kalian terlalu fikirin, cuma perasaan lu berdua aja itu"

"Benar Joy, lisa, perasaan kalian aja itu. Pasti daddy kalian baik baik aja"

"Huft.." helaan nafas kasar mereka hembuskan

Mereka pun akhir nya makan.





Di rumah, Jennie selesai membersihkan rumah  kini ia sedang duduk diruang keluarga, melirik jam telah pukul 12 siang namun anak bungsu nya belum juga pulang hingga dia mengambil ponsel nya menghubungi sang suami.

"Hallo sayang"

"Hallo yank, kamu udah jemput Rosie?"

"Belum sayang, emang sekarang jam berapa?" tanya Balik hanbin

"Udah jam 12 yank, kalo kamu sibuk biar aku yang jemput"

Hanbin melirik jam tangan ia lupa karena tadi sibuk namun pekerjaan nya sudah hampir selesai.

"Gak usah yank, biar aku aja yang jemput, maaf aku lupa"

"Yaudah sayang, kalo gitu kamu jemput Rosie sekarang, pasti dia bakal ngambek telat jemput"

"Hehe, iya sayang.. Yaudah aku matiin dulu sayang"

"Iya yank, hati hati di jalan"

Tut..

Panggilan di matikan oleh Hanbin, ia bergegas membereskan semua nya setelah selesai ia pun keluar ruangan nya.

"Nayeon, nanti kalo ada yang mencari bilang aku pulang ya"

"Baik sajangnim"

"Yaudah aku pergi dulu, jemput anak aku" tutur hanbin

Nayeon mengangguk, hanbin pun melangkah pergi menuju lift sesampai di depan lift ia pun masuk ke dalam tak butuh lama lift sampai di lantai dasar Hanbin keluar buru buru.

Sedangkan disekolah SD terlihat Rose yang kesal dan mengomel karena sang daddy lama menjemput nya, sudah satu jam ia menunggu di parkiran dengan di temani oleh guru nya yaitu Hye yoon yang bekerja sebagai guru matematika.

"Iih daddy kemana sih? Kok belum datang juga" sewot rose menghentak hentak kan kaki nya

"Sabar chae, mungkin daddy kamu lagi di jalan" ujar Hye yoon lembut

"Tapi aku lapar bu guru" tutur Rose cemberut

"Ini makan lah Roti mengganjal lapar" bu hye yoon memberikan sebungkus Roti pada Rose

"Gomawo bu guru" ujar Rose tersenyum senang

Ia pun membuka bungkus Roti dan memakan nya dengan lahap, sedangkan  bu guru Hye yoon tersenyum melihat murid nya makan.
Di perjalanan hanbin sampai di lampu merah hingga ia berhenti, namun naas sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi dari arah belakang dan tak bisa mengerem karena rem nya blong membuat ia menabrak mobil Hanbin dari belakang..

CIKIIIIITT

BRAAAKKKK

Mobil hanbin terguling di tengah jalan bahkan mobil lain yang juga melaju arah berlawanan juga menabrak mobil hanbin karena kaget..
Hingga truk yang menabrak pun terbalik dan meledak.

Duaaarrr

Prang

Gelas yang di pegang oleh Jennie terjatuh begitu saja membuat ia kaget bahkan perasaan nya tak enak, perasaan khawatir pun menyerang membuat ia cepat cepat meraih ponsel nya dan menghubungi hanbin, saat ingin menghubungi tiba tiba ponsel nya berbunyi.

"Hallo"

"Apa benar ini dengan istri nya tuan hanbin?"

"Benar, ada apa pak?"

"Suami anda mengalami kecelakaan, dan tewas di tempat karena truk yang menabrak mobil suami anda, sekarang suami anda telah di bawa kerumah sakit seoul"

"Baik pak"

Deg...

Air mata Jennie mengalir bahkan kaki nya lemas dan terduduk menggenggam ponsel nya.
Ia pun bangkit menuju rumah sakit dengan air mata terus mengalir.





Vote

See you👋👋🌹🌹

KIM FAMILY (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant