Tapi saat baru membuka pintu Hyunjae langsung terkejut melihat banyaknya polisi yang sudah menodongkan pistolnya ke arah dirinya.

"Anda di tangkap karena penyanderaan dan juga kasus peracunan serta penipuan yang di lakukan kepada korban pak Dirga, anda boleh menyewa pengacara untuk membela anda di pengadilan."

Jelas salah satu polisi menunjukkan surat penangkapan yang di tujukan kepada Hyunjae, polisi tersebut langsung memborgol tangan Hyunjae dan membawa paksa laki-laki itu dari sana.

"Terima kasih atas kerja samanya, selain itu kami harus membawa putri anda untuk kronologi kasus rumah sakit yang melibatkan putri anda," ujar polisi tersebut kepada papah Luna.

Luna yang mendengar itu langsung memeluk sang papah takut untuk di bawa ke kantor polisi, tapi papah Luna malah menarik anak perempuannya itu menjauh dari dirinya.

"Bertanggung jawab atas kesalahanmu adalah pelajaran yang sangat penting bagi kehidupanmu," ujar papah Luna.

"Tapi pah-"

"Mari ikut saya." Luna menghela nafasnya panjang dan ikut pergi ke kantor polisi, hingga di ruangan itu hanya tersisa Winwin, pak Dirga serta papah Luna.

"Dirga, kamu tidak papa?" tanya papah Luna melihat kondisi papah Winwin yang terlihat bergitu pucat.

"Dia harus kembali ke rumah sakit," ujar Winwin cepat lalu berniat menggendong sang papah di punggungnya.

"Sebentar, ada yang mau papah bicarakan dengan papah Luna," ujar pak Dirga sebelum putranya mengajak dirinya kembali ke rumah.

"Boleh keluar sebentar?" tanya papah Winwin yang langsung di gelengi cepat oleh Winwin.

"Cuma sebentar," ujar sang papah lagi yang mau tak mau harus di turuti, Winwin langsung mengangguk pelan lalu keluar dari ruangan kerjanya dan berniat pergi ke ruang tunggu tamu.

Tapi saat berniat membuka pintunya dirinya bingung karena tak biasanya ruangan tersebut terkunci.

Tapi saat dia akan pergi ke ruangan lain pintu tersebut terbuka dan menampakkan dirimu dengan wajah khawatirnya keluar dari ruangan tersebut.

"(Y/n)?"

Tak banyak bicara kamu langsung memeluk laki-laki di hadapanmu itu dengan khawatir lalu tanganmu meraba wajahnya yang menatapmu bingung.

"Mata masih ada, idung mulut juga ada, tangan kaki juga ada," ujarmu memperhatikan Winwin dari atas hingga bawah.

"Yang nggak ada, KEBERANIAN LO TUH MANA WIN!  Gue greget nonton lo dari atas," keluhmu yang membuat Winwin bingung.

"Harusnya lo tuh tangkas pistolnya Hyunjae biar dramatis, ini malah bapak bapak yang nangkas," keluhmu yang membuat Winwin semakin kebingungan.

Tapi laki-laki itu tau bahwa kamu berusaha menyembunyikan kekhawatiranmu di hadapannya.

"Papah lo gap-"

Winwin langsung memeluk dirimu cepat memotong ucapanmu yang belum selesai, dirinya memelukmu dengan erat yang membuatmu tersenyum kecil dalam pelukannya.

"Hyunjae, di tangkap polisi? Luna juga?" tanyamu yang di angguki oleh Winwin.

"Lo sama siapa kesini?" tanya Winwin yang membuatmu terdiam bingung, sebenarnya kamu bisa saja menjawab dengan Changbin tapi kamu tahu reaksi Winwin akan seperti apa.

Tapi belum berniat kamu menjawab, laki-laki itu melepaskan pelukannya dan menatap laki-laki yang bersandar di pintu dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Gimana? Dramanya udah selesai?" tanya Changbin laki-laki itu mengangguk pelan menjawab pertanyaan yang ia lontarkan sendiri.

Dia berjalan ke arah Winwin lalu menepuk pundaknya. "Jangan lengah, dramanya baru saja dimulai."

ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Where stories live. Discover now