Kim Seokjin dan Bae Suzy, sudah setahun lebih ini tinggal menjauh dari Korea Selatan atas perintah orang tua mereka, keduanya menetap di Tokyo, tanah kelahiran Kim Seokjin.

Dan mereka juga resmi menjadi pilot dan pramugari bekerja khusus di bandara internasional Haneda, di bawah naungan Japan Airlines.


************************************






Rumah Sakit Internasional, distrik Gangnam.

Area parkiran kendaraan.

"Terima kasih atas tumpangannya" ucap Kim Ji Won dengan seragam khusus seorang dokter, menundukkan wajahnya ke arah seseorang yang berada di kursi supir.

"Kau masih saja berbicara formal pada suamimu ini?? Meski pernikahan kita terbilang masih muda, tapi setidaknya jangan menganggapku seperti orang asing. Kita sudah saling mengenal sejak lama meski tidak pernah akur sekalipun tapi bukan berarti sikapmu menjadi lebih dingin padaku" pria yang berstatus sebagai suaminya menghela nafas berat.

"A-aku....minta maaf, tapi aku belum bisa menerima pernikahan ini...aku minta maaf, Sunbae..." Balas Kim Ji Won seraya keluar dari mobil pribadi suaminya, berjalan cepat meninggalkan area parkiran.

Pria itu.... adalah Jung Hoseok, seniornya yang dulu tidak pernah akur padanya selama di kampus.

Jung Hoseok adalah anak dari pengusaha kelas kakap yang menang atas taruhan judi di pasar gelap melawan ayah Kim Ji Won.

"Apa kau pikir hanya dirimu saja yang  terkejut dengan pernikahan mendadak ini?? Ayah selalu saja memaksa kehendaknya padaku." Gerutu Jung Hoseok yang mengingat kembali hari pernikahannya, ia tidak mengetahui apapun tentang perjodohan paksa tersebut, dan sebelum menjelang hari pernikahannya, Jung Hoseok juga sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mengenal calon istrinya terlebih dahulu.

Jung Hoseok sudah berdiri di depan altar pernikahan, di dampingi seorang pendeta. Menatap di kejauhan, sosok pengantin wanita yang memakai selendang putih menutupi setengah wajahnya, memicingkan matanya begitu penasaran dengan wajah sang pengantin perempuan.

Sang pengantin wanita telah sampai di depan altar, berdampingan dengan Jung Hoseok, mengucapkan sumpah pernikahan yang dituntun oleh sang pendeta, dilanjutkan dengan acara penyematan cincin nikah.

Air mata lolos dari wajah sang pengantin perempuan kala cincin telah tersemat di jari manisnya. Jung Hoseok tentu menyadari air mata tersebut, ia membuka selendang putih sesuai perintah sang pendeta, dimana pengantin pria sudah bisa membuka selendang di wajah istrinya.

Shock,...kata pertama yang terlontar di benaknya. Mengetahui jika yang kini didepannya adalah Kim Ji Won, juniornya selama di kampus.

Begitu juga dengan Kim Ji Won, ia juga kaget. Sama halnya dengan Jung Hoseok, Ji Won juga tidak diberi kesempatan untuk mengenal calon suaminya.

Skip

Malam pertama pasangan pengantin baru itu, tidak seperti kebanyakan pasangan lainnya. Keduanya hanya tidur dengan jarak yang lumayan jauh, Kim Ji Won benar benar membatasi dirinya dengan Jung Hoseok.

Satu hal yang selalu didengar oleh Jung Hoseok, meski suara itu terdengar begitu pelan, suara isakan tangis Kim Ji Won sepanjang malam.

"Bukan hanya kau saja yang terluka disini, tapi tetap saja aku tidak bisa membencimu, tetap saja mendengar tangisan dari bibirmu membuat hatiku terluka didalam sana..." Gumam Jung Hoseok, yang masih berada di dalam mobilnya.

Skip

"Dokter Ji??" Tegur seorang perawat

"Ada apa, suster??" Tanya Kim Ji Won

Yes, Captain (The End)Where stories live. Discover now