8 - What is this?!

106 23 0
                                    

Angin malam yang dingin ditemani dengan suara riak air sungai yang mengalir serta pemandangan bulan yang menampakkan dirinya bulat utuh menjadi pemandangan Lia saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angin malam yang dingin ditemani dengan suara riak air sungai yang mengalir serta pemandangan bulan yang menampakkan dirinya bulat utuh menjadi pemandangan Lia saat ini.

Duduk dibangku taman favoritnya pada pukul 20.00 malam ini. Lia seorang diri menikmati waktu senggang yang ia miliki setelah selesai mengerjakan tugas kuliah.

Gadis itu sangat menikmati terpaan angin yang mengenai wajahnya. Tersenyum merasa hidupnya cukup tenang saat ini.

Sampai rasa hangat menghampiri pipi kanannya membuat gadis itu segera menoleh dan mendapatkan Juna yang sedang menempelkan cup yang berisi kopu pada pipi Lia.

"Jun? Duduk sini." - Lia langsung menggeser agar Juna dapat duduk disampingnya

"Ngapain?" - Juna

Lia menggeleng. "Nyari angin doang. Habis ngerjain tugas. Lo ngapain disini malem-malem?"

Juna mengangkat satu kantong yang berisikan cemilan.

"Beli cemilan buat Jinan sama Caesar." - Juna

"Kapan kalian berangkat?" - Lia

"5 hari lagi." - Juna

Mendengar itu membuat perasaan tak rela muncul pada diri Lia. Gadis itu dengan perlahan menoleh ke arah Juna yang terlihat menikmati suasana saat ini.

"Gue boleh minta sesuatu?" - Lia

"Apa?" - Juna. Tanpa menoleh kearah Lia

"Peluk gue." - Lia

Kalimat itu sukses membuat Juna langsung melihat Lia yang tepat disampingnya. Pemuda itu menaikkan satu alisnya bertanda bingung dengan permintaan Lia.

"Peluk gue, Jun." - Lia

"Lo lagi ada masalah?" - Juna

Lia menggeleng pelan menghela napas kecewa.

"Gak mau." - Juna

Lia mengangguk pelan kemudian kembali duduk menghadap depan.

Tak ada yang membuka suara. Kedua orang itu sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sedangkan Juna sejak tadi merasa gelisah mengapa tiba-tiba saja Lia meminta untuk dipeluk. Apa gadis itu memiliki masalah? Sehingga butuh orang untuk penenang? Atau gadis itu hanya mengerjainya saja?

Tanpa sadar Juna melamun. Mengabaikan Lia disampingnya yang diam-diam memperhatikan pemuda itu.

"Cita-cita lo pengen jadi apa?" - Lia

Suara Lia sukses membuyarkan lamunan Juna. Pemuda itu segera tersadar kemudian mengedikkan bahu tak peduli.

"Pengen bahagia." - Juna

Lia mengerutkan dahinya. "Emang sekarang lo gak bahagia?"

"Bahagia." - Juna

"Terus kenapa masih pengen bahagia?" - Lia

Cold As Ice | Huang Renjun✔Where stories live. Discover now